Abdurrahman Mishri al-JawiSyekh Abdurrahman Mishri al-Jawi adalah seorang ulama besar nusantara yang berasal dari Betawi[1] (sekarang adalah Jakarta), dan merupakan salah satu dari tiga ulama besar lainnya yang menuntut ilmu ke Mekkah dan Madinah, yaitu Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjary, Syekh Abdussamad al-Palimbani, dan Syekh Abdul Wahab Bugis, dan menuntut ilmu tasawuf kepada Syekh Muhammad Abdul Karim as-Samman al-Madany[1] Sejarah dan SilsilahMasjid Jami Al-IslamPada abad ke 18, Syekh Abdurrahman Mishri yang asalnya adalah seorang bangsawan asal Minangkabau, datang ke Tanah Abang, Batavia, untuk menyaksikan pusat perdagangan yang terkenal sampai ke tanah Minang tersebut. Prihatin dengan kesibukan masyarakat saat itu yang hanya berdagang dan jauh dari sentuhan agama dan dakwah, maka Syekh Abdurrahman Mishri mendirikan Masjid Jami al Islam (tahun 1770 M) dengan dibantu oleh masyarakat dan memulai dakwahnya di sana.[2] Syekh Abdurrahman Mishri wafat dan dimakamkan di areal Masjid Jami Al Islam.[2][3] Sepeninggal Syekh Abdurrahman Mishri, Masjid Jami al Islam dikelola oleh cucunya, yaitu Habib Usman bin Yahya Silsilah : 1. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam 2. Fatimah Az-Zahra 3. Hasan Al-Mujtaba 4. Hasan Al-Mutsanna 5. Abdullah Al-Mahdi 6. Idris Al-Akbar 7. Idris Al-Azhar 8. Umar 9. Ahmad 10. Muhammad 11. Ali Al-Battal 12. Wardi 13. Yusya 14. Yusuf 15. Qushay 16. Hatim 17. Hurmuz 18. Tamim 19. Abdullah Abdul Jabbar 20. Ali Abul Hasan Asy-Syadzili 21. Muhammad Syarafuddin Abu Abdullah 22. Ahmad 23. Mahmud 24. Khalid 25. Abdullah 26. Muhammad Abdullah 27. Abdul Qadir 28. Syarif Muhammad 29. Ahmad 30. Umar 31. Muhammad 32. Ali 33. Syaikh Muhammad Al-Mishri 34. Syaikh Abdurrahman Al-Mishri Al-Jawi Lihat jugaReferensi
|