Abul-AbbasAbul-Abbas, juga dikenal sebagai Abul Abaz atau Abulabaz, adalah gajah Asia yang diberikan oleh khalifah Baghdad, Harun al-Rashid, kepada Karel yang Agung pada tahun 797. Nama gajah dan peristiwa-peristiwa mengenainya semasa di Kekaisaran Karoling dicatat dalam annales regni francorum,[1] dan vita Karoli Magni.[2] Namun, tidak ada catatan mengenai penyerahan hadiah ini di Abbasiyah. Hubungan dengan Karel yang Agung juga sama sekali tidak disebutkan; kemungkinan Rashid menganggap orang-orang Frank sebagai penguasa kecil.[3] Abul-Abbas dibawa dari Baghdad, Abbasiyah, oleh Yahudi Frank yang bernama Isaac.[4] Ia bersama dengan dua utusan lainnya, Lanterfrid dan Sigimund, dikirim ke kekhalifahan atas perintah Karel yang Agung. Isaac merupakan satu-satunya yang selamat di antara mereka bertiga, dan pulang dengan membawa gajah. Mereka kembali melalui pantai Mesir dan Ifriqiya (Aljazair dan Tunisia modern). Kemungkinan dengan bantuan Ibrahim ibn al-Aghlab (penguasa Ifriqiya yang membeli tanah dari al-Rashid seharga 40.000 dinar per tahun), Isaac dan Abul-Abbas berlayar dari kota Kairouan ke Eropa. Mereka mendarat di Genova pada Oktober 801.[5] Isaac dan Abul-Abbas menghabiskan musim dingin di Vercelli, dan pada musim semi mereka menyeberangi Pegunungan Alpen hingga mencapai kediaman Kaisar di Aachen pada 1 Juli 802.[4] Abul-Abbas dipamerkan dalam berbagai acara, dan ditempatkan di Augsburg (kini Bayern selatan). Pada tahun 810, ketika berusia empat puluhan, Abul-Abbas meninggal akibat pneumonia, kemungkinan karena berenang di sungai Rhine. Tulang gajah ini disimpan di Lippenham hingga abad ke-18. Beberapa sumber menyatakan bahwa Abul-Abbas mengalami albino. Menurut legenda, ia juga digunakan sebagai gajah perang pada tahun 804, ketika raja Denmark Godfred menyerang desa dagang di dekat Denmark dan memindahkan penduduknya dengan paksa ke desa dagang yang baru di Hedeby. Karel yang Agung mengirim pasukannya melawan Denmark, dan legenda menyatakan bahwa gajah ini terlibat dalam pertempuran. Namun, beberapa sumber kontemporer tidak menyebutkan baik warna gajah maupun perannya dalam perang. Dalam annales regni franco hanya tertulis laporan singkat mengenai pengantaran Abul-Abbas (801),[6] pengirimannya ke Kaisar (802)[7] dan kematiannya (810). Referensi
|