Adrianus Satrio
Adrianus Satrio (lahir 7 Mei 1986) adalah seorang praktisi dan pakar transportasi Indonesia. Ia dikenal sebagai Pendiri Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ). Latar belakang dan pendidikanAdrianus Satrio lahir dan dibesarkan di Jakarta. Ia menempuh Pendidikan sarjana dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Atmajaya Yogyajkarta pada tahun 2011 dan saat ini sedang menempuh S2 dari Magister Manajemen Transportasi di Institut Transportasi dan Logistik Trisakti. KarierIa adalah pendiri dari Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ).[1] Adrianus sempat menjadi Kepala Komisi Hukum dan Humas pada Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).[2] Adrianus menduduki posisi Sekretaris Wilayah pada Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Jakarta.[3][4] Pada 2023, Adrianus terpilih sebagai Sekretaris Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).[5] Ia juga adalah founder dari PT Rute Lintas Indonesia, pengembang aplikasi ‘’Rute’’ sebuah aplikasi penyedia konsultasi, pemetaan dan layanan teknologi informasi untuk sektur public dan transportasi.[6] PandanganAdrianus mendorong adanya standarisasi sistem wayfinding yang lebih baik, dengan berdiskusi dan berpartisipasi bersama ITDP Indonesia untuk mendorong legalisasi standardisasi wayfinding ini, proses ini akhirnya disahkan sebagai Kepgub No. 31 tahun 2022.[7] Adrianus saat menjadi anggota Komisi Hukum dan Hubungan Masyarakat Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menilai tarif integrasi yang diusulkan JakLingko sebesar maksimal Rp10 ribu untuk moda TransJakarta, MRT Jakarta dan LRT lebih terjangkau jika dibandingkan "single tarif" atau tarif per masing-masing moda, karena dengan tarif yang baru, akan menarik Masyarakat untuk naik MRT yang selama ini dipandang mahal jika dibandingkan dengan TransJakarta.[8] Adrianus memberikan pandangan bahwa Pembangunan LRT Jakarta fase 1B antara Velodrome hingga Manggarai perlu memperhatikan integrasi antarmoda untuk meningkatkan jumlah penumpang.[9] Pada kampanye Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2024, Adrianus menyambut positif visi calon Gubernur Pramono Anung yang menyiapkan Transjabodetabek untuk mengatasi permasalahan kemacetan di Jakarta, karena menutrnya merupakan ide yang visioner karena kemacetan di Jakarta banyak berasal dari daerah penyangga.[10] Adrianus mendukung visi calon Walikota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono dalam kampanye Pemilihan umum Wali Kota Bekasi 2024 terutama dalam bidang transportasi untuk perbaikan tata kelola transportasi Kota Bekasi yang aman dan nyaman, dan menyebutkan bahwa visi Tri Adhianto sangat rasional untuk diimplementasikan sebagai konektivitas antara transportasi Kota Bekasi-Jakarta, karena karakteristik Kota Bekasi yang merupakan kota metropolitan tidak berbeda jauh dengan transportasi di Jakarta.[11] Referensi
|