Agger (Romawi kuno)Agger adalah tanggul atau gili-gili Romawi kuno, atau segala macam timbunan tanah buatan manusia. Agger adalah sebuah kata dalam bahasa Latin.[1] Agger membuat jalan-jalan raya Romawi memiliki sistem drainase yang baik. Pada dasarnya agger adalah tanggul yang menopang permukaan jalan. Agger dibangun dengan cara menggali tanah pada jalur yang akan dijadikan jalan raya, mendirikan fondasi yang kokoh di dasar lubang galian, menguruk kembali lubang galian dan memampatkan tanah urukan, menambah ketinggiannya dengan tanah galian dari saluran pembuangan air atau parit yang digali pada salah satu atau kedua sisi jalan, kemudian menutupinya dengan lapisan batu dan kerikil. Material yang digunakan untuk membangun agger digali dari parit-parit di sisi jalan. Parit-parit yang disebut "parit-parit cedok" itu digunakan sebagai saluran pembuangan air dari jalan raya. Parit-parit ini dapat pula digunakan oleh para serdadu sebagai tempat berlindung bilamana diserang musuh. Pada rute-rute terpenting, tinggi agger dapat mencapai 4 sampai 5 kaki dengan lebar 45 sampai 50 kaki. Pada rute-rute yang kurang penting, jalan raya kadang-kadang langsung dibuat dengan memberi lapisan batu pada timbunan tanah di atas permukaan bumi dengan saluran-saluran pembuangan air di sisi jalan yang nyaris tidak terlihat. Material yang digunakan untuk membangun agger lazimnya diambil dari lingkungan sekitarnya, akan tetapi orang-orang Romawi tidak ragu-ragu untuk mendatangkan material dari tempat lain jika tidak menemukan batu yang cocok. Jalur jalan raya Romawi sekarang ini sering kali dapat diketahui dengan cara menelusuri tonjolan agger yang khas pada permukaan tanah.[2] Contoh ager yang terkenal adalah Agger Servianus, bagian dari Tembok Servianus di Roma, yang membentengi kota itu pada sisi terlemahnya, Campus Esquilinus. Ager Servianus merupakan sebuah tanggul ganda yang menopang tembok kokoh di atasnya. Rujukan
|