Agustinus Tri Budi Utomo
Agustinus Tri Budi Utomo (lahir 12 Maret 1968) adalah seorang rohaniwan Katolik Indonesia. Pada 29 Oktober 2024, ia terpilih menjadi Uskup Surabaya. Sebelum menduduki jabatan ini, Mgr. Didik adalah Vikaris Pastoral Keuskupan Surabaya. PendidikanTri Budi Utomo yang sering disebut dengan nama Didik, menjalani pendidikan di Seminari Menengah Santo Vincentius a Paulo, Garum pada periode 1987–1988. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII Malang sejak tahun 1989 hingga 1996. Ia lulus program sarjana dari Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana pada tahun 1994 dan lulus program magister pada tahun 1996.[1] Karya sebagai imamRomo Didik ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Surabaya pada 27 Agustus 1996 oleh Uskup Surabaya Johannes Sudiarna Hadiwikarta. Penahbisan berlangsung di Gedung Go Skate, Jalan Embong Malang, Surabaya. Sakramen imamat diberikan kepada 15 orang imam yang ditahbiskan, yang terdiri dari 7 orang imam diosesan Keuskupan Surabaya, 7 orang imam Kongregasi Misi (CM), dan 1 orang imam Serikat Sabda Allah (SVD). Penugasan pertamanya adalah menjadi Pastor Rekan di Paroki Santa Maria Annuntiata, Sidoarjo, pada tahun 1996 hingga 2000. Selain itu, Romo Didik juga melayani sebagai Pastor Mahasiswa Keuskupan Surabaya. Pada tahun 2000, ia diangkat menjadi pastor kepala pada paroki tersebut dan menjalankan tugas itu hingga tahun 2001.[2] Pada tahun 2001, Romo Didik menjadi misionaris domestik dengan bertugas di Keuskupan Ketapang. Pada awal kedatangannya di Ketapang, ia menjadi pastor rekan di Gereja Kanak-Kanak Yesus, Marau. Dua tahun berselang pada tahun 2003, ia diangkat sebagai Pastor Kepala Paroki Santo Carolus Borromeus di Tembelina.[3] Sekembalinya dari Ketapang, ia menjabat sebagai Pastor Kepala di Gereja Santo Pius X, Kabupaten Blora. Setahun kemudian, pada tahun 2007, ia melanjutkan pelayanannya sebagai pastor rekan di paroki yang sama serta diangkat sebagai Vikaris Episkopal Regio IV. Pada tahun 2008, ia bertugas sebagai Vikaris Episkopal Kevikepan Cepu sekaligus pastor rekan di Paroki Santo Willibrordus, Cepu.[1] Ia menjalani tugas ini hingga tahun 2011, saat ia ditunjuk menjadi Vikaris Jenderal Keuskupan Surabaya. Jabatan Vikaris Jenderal diampunya selama enam tahun hingga April 2017.[4] Pada tahun 2017, Romo Didik menerima penugasan menjadi Vikaris Episkopal Pastoral Keuskupan Surabaya. Pada tahun yang sama, ia juga menjalankan tugas sebagai Pejabat Sementara Pastor Kepala Paroki Santa Maria Annuntiata, Sidoarjo (2017–2018). Setahun kemudian, ia kembali menjadi Pastor Rekan di paroki tersebut hingga 2020. Pada tahun 2020, ia bertugas sebagai Pastor Rekan Paroki Katedral Surabaya hingga 2022 sekaligus menjadi Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Surabaya. Sejak tahun 2022, Romo Didik melayani sebagai Pastor Rekan di Paroki Sakramen Mahakudus Pagesangan Surabaya dan juga melanjutkan penugasannya sebagai Vikaris Pastoral Keuskupan Surabaya.[5] Uskup SurabayaPada 29 Oktober 2024, Administrator Diosesan Keuskupan Surabaya, R.D. Yosef Eko Budi Susilo mengumumkan penunjukkan Mgr. Didik menjadi Uskup Surabaya. Ia meneruskan kepemimpinan Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono yang meninggal dunia pada 10 Agustus 2023, sehingga Keuskupan Surabaya mengalami sede vacante sejak saat itu.[6][7] Tahbisan uskup akan berlangsung pada 22 Januari 2025.[8] Tahbisan episkopal ini berlangsung di Widya Mandala Hall yang terletak dalam kompleks Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Sore hari menjelang tahbisan, berlangsung ibadat vesper di Katedral Hati Kudus Surabaya. Pada 23 Januari 2025, Mgr. Didik akan memimpin misa pontifikal perdana yang berlangsung di Katedral Surabaya. Motto yang dipilih oleh Mgr. Didik ialah Diligere sicut Christus dilexit yang berarti "Mencintai seperti Kristus Mencintai".[9] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Agustinus Tri Budi Utomo.
|