Al-Walid bin al-WalidAl-Walid bin al-Walid bin al-Mughirah (bahasa Arab: الوليد بن الوليد بن المغيرة, translit. al-Walīd bin al-Walīd bin al-Mughīrah) adalah sahabat Nabi Muhammad. Al-Walid berasal dari kabilah Bani Makhzum dari suku Quraisy di Makkah dan merupakan saudara dari panglima Muslim terkenal Khalid bin al-Walid.[1] Ia bersama dengan kaum Quraisy berperang melawan Nabi Muhammad pada Perang Badar pada tahun 624,[2] dan banyak anggota kabilahnya yang terbunuh.[3] Ia ditawan oleh kaum muslimin selama pertempuran, tetapi dibebaskan dan memeluk Islam.[2] Sekembalinya ke Makkah, ia dibelenggu dan dipenjarakan.[2] Menurut catatan sejarah Ibnu Jarir ath-Thabari (wafat 923), al-Walid dan kerabat Bani Makhzum-nya Salamah bin Hisyam (saudara Abu Jahal) dan Ayyasy bin Abi Rabi'ah hijrah dari Makkah untuk bergabung dengan Nabi dan para sahabatnya di Madinah. Ia kemudian meninggal karena gagal jantung. Istri Nabi yang bernama Ummu Salamah, yang juga berasal dari Bani Makhzum membacakan sebuah syair duka:
Al-Walid memiliki putra sulung yang juga bernama al-Walid.[4] Mengingat Bani Makhzum sangat berlebihan dalam menggunakan nama ini, Nabi mengubah nama al-Walid yang lebih muda menjadi Abdullah.[5] Keturunan Abdullah menjadi keluarga terkemuka di Madinah dan mewarisi properti Khalid bin al-Walid setelah kematian keturunan terakhirnya pada ca 750 karena mereka adalah kerabat darah terdekat dari komandan terkenal, dan terus memiliki properti setidaknya sampai akhir abad ke-9.[6] Referensi
Daftar pustaka
|