Alan Henning
Alan Henning (15 Agustus 1967 – sekitar 3 Oktober 2014) adalah seorang pengemudi taksi Inggris yang kemudian menjadi sukarelawan bantuan kemanusiaan.[1][2] Ia adalah sandera Barat keempat yang dibunuh oleh Negara Islam Irak dan Syam (NIIS). Pembunuhannya diterbitkan ke masyarakat lewat sebuah video pemenggalan. Henning ditangkap ketika NIIS menduduki kota Al-Dana, Suriah, pada bulan Desember 2013. Ia sedang membantu memberikan bantuan kemanusiaan.[3] Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris menahan berita perihal tertangkapnya Henning waktu mereka sedang mengupayakan negosiasi pembebasannya. Rekan-rekannya telah memperingatkan Henning agar tidak masuk perbatasan ke dalam Suriah, namun ia mengatakan hendak memastikan bahwa bahan perbekalan terkirim dengan aman.[4][5] Ketika ia tertangkap, Henning adalah seorang pengemudi untuk organisasi Rochdale Aid 4 Syria. Henning ditampilkan di akhir video eksekusi David Cawthorne Haines, yang dirilis pada tanggal 13 September 2014, dan kemudian disebut sebagai korban selanjutnya oleh Mohammed Emwazi, orang yang disebut-sebut media sebagai "Jihadi John" dari sel NIIS yang dijuluki The Beatles. Video pemenggalan Henning dirilis pada tanggal 3 Oktober 2014.[2][6] Dalam sebuah wawancara untuk majalah al-Qa'idah, juru bicara Adam Gadahn mengutuk pemenggalan tersebut.[7] Setelah pembunuhannya, Perdana Menteri Inggris David Cameron memerintahkan MI5, MI6, dan GCHQ untuk melacak dan membunuh atau menangkap pembunuhnya.[8][9][10] Mohammed Emwazi terbunuh dalam suatu serangan drone pada tahun 2015. Kehidupan sebelumnyaHenning adalah seorang pengemudi taksi di Salford, Greater Manchester, di Inggris Barat Laut sebelum ia pergi ke Suriah pada bulan Desember 2013 untuk menjadi sukarelawan bantuan kemanusiaan.[11] Ia tinggal di Eccles, Greater Manchester.[12] Ada sebuah laman internet penggalangan dana yang dibuat untuk membantu keluarganya.[13] Ia menikah dengan Barbara Livesey Henning[14] dan memiliki dua anak, Lucy dan Adam.[15][16] PenculikanPada bulan Desember 2013, Henning mejadi anggota tim sukarelawan yang mengantarkan perbekalan dan dana pada orang-orang yang terdampak perang saudara di Suriah. Menurut orang-orang di konvoi bantuannya, ia diculik pada tanggal 26 Desember 2013 oleh sekelompok orang bersenjata api yang memakai topeng.[17] PemenggalanSebuah video yang dirilis pada tanggal 3 Oktober 2014 menunjukkan adegan yang tampaknya adalah pemenggalan Henning;[18] algojo di video tersebut menyalahkan Inggris karena bergabung dengan kampanye pengeboman AS melawan NIIS.[17] Sebelum dipenggal,[19] Henning tampak di kamera, dengan tangan diborgol di punggungnya sambil berlutut. Di sebelahnya ada seorang pria memakai topeng yang memegang sebuah pisau (orang ini adalah Jihadi John, dari sel NIIS yang dikenal dengan nama The Beatles). Henning berbicara, merujuk pada keputusan Parlemen Britania Raya untuk ikut serta dalam koalisi negara-negara bersama AS untuk mengebom NIIS.[2][17] Akhir video tersebut menampilkan pekerja sukarelawan kemanusiaan warga AS, Peter Kassig, dan ancaman atas nyawanya.[17] ReaksiPerdana Menteri David Cameron mengutuk pembunuhan tersebut sebagai "benar-benar menjijikkan" dan "sepenuhnya tidak bisa dimaafkan" dan bersumpah untuk melakukan segala upaya untuk mengalahkan NIIS. Ia menggambarkan Henning sebagai seorang pria yang memiliki sikap kedamaian, kebaikan dan kesantunan. Ia mengatakan: "Ia pergi bersama banyak rekan Muslim hanya untuk menolong orang lain. Rekan-rekan Muslimnya berduka atas kepergiannya di malam Idul Adha ini, serta seluruh negara ini akan turut berduka bersama mereka."[20] Pada tanggal 5 Oktober 2014, doa dipanjatkan untuk Henning di gereja-gereja di seluruh Bolton. Uskup Bolton, Rt Rev Chris Edmondson mengatakan: "Tindakan ini adalah tindakan paling mengerikan, brutal dan barbar. Para pemimpin agama Kristen dan Muslim telah bersama-sama mengutuk tindakan tersebut." Bolton Interfaith Council (Dewan Antar-Keyakinan Bolton) dan Bolton Council of Mosques (Dewan Masjid Bolton), yang mengadakan doa bersama untuk Henning sebelum berita kematiannya terbit, mengatakan bahwa mereka akan terus berdoa untuknya.[21] Sebuah pelayanan kebaktian khusus untuk mengenang Henning diadakan di Gereja Paroki Eccles, yang dihadiri janda Henning. Seorang rekan Henning, sesama pekerja sukarelawan kemanusiaan, Shameela Islam-Zulfiqar, menggalang dana memorial dengan sasaran jumlah sebesar £20.000.[22] Pada tanggal 9 Oktober 2014, sejumlah £30.000 berhasil digalang oleh komunitas Muslim dan akan dipakai untuk menjamin kehidupan keluarga Henning.[23] Satu pelayanan memorial diadakan lagi pada tanggal 12 Oktober di British Muslim Heritage Centre (Pusat Warisan Budaya Muslim Inggris), diselenggarakan oleh para rekan kolega bantuan kemanusiaan Henning. Kegiatan ini menghimpun lebih dari 600 orang.[24] Pada tanggal 7 Oktober, mantan tahanan Penjara Teluk Guantánamo, Moazzam Begg, mengatakan bahwa ia menawarkan diri untuk membantu dalam mengintervensi dan menjamin pembebasan Henning.[25] Umat Muslim Salafiyah di Inggris juga mengutuk pembunuhan Alan Henning dan mencatat bahwa NIIS telah melanggar tradisi Islam yang menghargai perjanjian. Di sisi lain, beberapa umat Salafi di London, seperti Omar Bakri dan Mizanur Rahman (alias Abu Baraa), membenarkan pembunuhan tersebut. Mizanur Rahman mendapat kritik keras dari kalangan Muslim Salafiyah.[26] Pada tanggal 15 Oktober 2014, Anggota Parlemen dari Partai Buruh, Barbara Keeley, dalam sesi Prime Minister's Questions (sesi Perdana Menteri menjawab pertanyaan-pertanyaan para Anggota Parlemen), meminta penghormatan nasional untuk menghargai pengorbanan Henning, serta tunjangan untuk janda dan anak-anaknya. David Cameron menyetujuinya dan menyatakan ia akan berusaha dengan teliti memenuhi sarannya.[27] Lihat juga
Referensi
Pranala luar
|