Alexander Melville Bell
Alexander Melville Bell (1 Maret 1819 – 7 Desember 1905)[1] merupakan seorang profesor dan ilmuwan asal Skotlandia yang mengajar seni deklamasi serta lafal baku. Di tahun 1864, dia mengembangkan sistem alfabet fonetik universal bernama “Visible Speech” untuk membantu mengajar pelafalan bagi murid tunarungu dan gagap.[2] Dia juga adalah ayah dari Alexander Graham Bell. BiografiAlexander Melville Bell lahir di Edinburgh, Skotlandia pada tahun 1819 dari pasangan Alexander Bell (1790-1865) dan Elizabeth Colville (meninggal 1856).[1] Ayahnya adalah seorang pengajar seni deklamasi, dan Bell memasuki bidang yang sama. Bell lalu bekerja sebagai profesor di Universitas Edinburgh (1843-1865) dan Universitas London (1865-1870).[3] Bell menikah di tahun 1844[4] dengan Eliza Grace Symmonds (1809-1897), seorang pelukis dan pianis yang sulit mendengar, yang memengaruhi ketertarikannya untuk mendesain sistem mengajar bagi orang yang memiliki kesulitan berkomunikasi.[2] Di tahun 1864, Bell mulai mendesain Visible Speech dan mempublikasikan karyanya di tahun 1867.[2] Setelah dua anak laki-lakinya (Melville James Bell dan Edward Charles Bell)[1] meninggal dunia karena tuberkulosis, Bell dan keluarga pindah ke Brantford, Ontario pada tahun 1870 untuk kondisi udara dan iklim yang lebih jernih.[5] Bell mengajar kursus di Lowell Institute, Boston di tahun 1868, 1870, dan 1871. Bell menjadi dosen filologi di Queen’s University, Kingston, Ontario di tahun 1870. Dia lalu pindah ke Washington, D.C. di tahun 1881 untuk mengajar murid tunarungu dengan sistem “Visible Speech”.[3] Bell menikah dengan istri keduanya, Harriet Shelby, di tahun 1898.[4] Alexander Melville Bell meninggal dunia pada 1905 di rumah keluarga Bell yang terletak di Washington.[4] Visible SpeechPada 1864, Bell mengklaim bahwa dia telah menciptakan sistem alfabet fonetik universal yang dia namakan Visible Speech. Sistem alfabet ini memakai 29 simbol, 52 konsonan, 36 vokal, dan 12 diftong untuk menunjukkan letak posisi organ artikulasi saat seseorang membuat suatu suara demi membantu pelafalan individu tunarungu. Dia mempublikasikan karyanya di tahun 1867 dan mengadakan berbagai demonstrasi dengan 3 anaknya yang menunjukkan bahwa dengan mengetahui alfabet Visible Speech, maka pelafalan bahasa apapun dapat dilafalkan dengan akurat. Penciptaannya ini disebut oleh Édouard Séguin sebagai “penemuan yang lebih besar dibanding telepon anaknya, Alexander Graham Bell”. Alexander Graham Bell sendiri pernah mengajar murid tunarungu menggunakan sistem alfabet ayahnya di beberapa sekolah di Boston pada 1871, sekaligus mempromosikan Visible Speech.[6] Visible Speech menjadi sistem alfabet pertama yang menggambarkan pelafalan terlepas dari bahasa atau dialek yang diucapkan, dan oleh karena itu dianggap penting bagi sejarah fonetik.[7] Namun, sistem alfabet Bell dan simbol-simbolnya dinilai terlalu kompleks. Hal tersebut dikarenakan simbol yang digunakan Bell tidak menyerupai alfabet latin, melainkan Bell menggambarkan letak posisi organ artikulasi, membuat simbol-simbolnya asing dan susah diingat bagi pengajar dan murid. Alice Worcester menyebutkan bahwa sistem alfabet ini “lebih menjadi halangan dibanding bantuan di setiap poinnya”. Beberapa sekolah pernah mengadopsi Visible Speech sebagai metode pengajarannya, namun karena rumit, Visible Speech sudah tidak lagi digunakan untuk mengajar murid tunarungu.[6] Meskipun Visible Speech tidak digunakan lagi, sistem alfabet ini relevan karena prinsip yang dikemukakan oleh Bell dipakai oleh alfabet-alfabet fonetik setelahnya seperti Alfabet Fonetik Internasional.[7] Karya ilmiahSelama Bell hidup, dia telah menghasilkan 93 karya ilmiah[6] di antara lain mengenai lafal baku, seni deklamasi, dan pendidikan. Berikut adalah beberapa karyanya yang terkemuka[3]:
Referensi
|