Share to:

 

Aljabar Bose–Mesner


Dalam matematika, aljabar Bose–Mesner merupakan himpunan khusus matriks yang muncul dari struktur kombinatorial yang dikenal sebagai skema asosiasi, Kaidah-kaidahnya menggabungkan (lebih tepatnya, membentuk hasil kali atau darab dari) matriks tersebut, sehingga membentuk aljabar asosiatif atau lebih tepatnya, aljabar komutatif uniter. Kaidah tersebut berbunyi:

  • Hasil dari suatu darab juga merupakan himpunan matriks,
  • ada matriks identitas dalam himpunan, dan
  • darab matriksnya adalah komutatif.

Aljabar Bose–Mesner dapat diterapkan ke dalam cabang fisika hingga model spin. Selain itu, aljabar ini juga dapat diterapkan ke dalam cabang statistika hingga desain eksperimen. Aljabar ini dinamai dari dua orang matematikawan yang bernama R. C. Bose dan Dale Marsh Mesner.[1]

Definisi

Misalkan X adalah himpunan elemen v dan misalkan partisi dari subhimpunan 2-anggota dari X adalah himpunan bagian takkosong n, R1, ..., Rn sehingga:

  • diberikan , jumlah dari sehingga hanya bergantung pada i (dan bukan pada x). Bilangan ini akan dilambangkan dengan vi, dan
  • diberikan dengan , jumlah dari sehingga dan hanya bergantung pada i, j dan k (dan bukan pada x dan y). Bilangan ini akan dilambangkan dengan .

Struktur pada definisi tersebut dapat diperkuat dengan menambahkan semua pasangan elemen berulang X dan mengumpulkannya dalam himpunan bagian R0. Hal ini memungkinkan parameter i, j, dan k mengambil nilai nol, dan memisalkan untuk setiap x,y atau z adalah sama.

Himpunan dengan partisi yang diperkuat tersebut biasanya disebut skema asosiasi.[2] Seseorang dapat melihat skema asosiasi sebagai partisi dari tepi graf lengkap (dengan himpunan simpul X) ke dalam kelas-n yang biasanya dianggap sebagai kelas warna. Dalam representasi ini, terdapat gelung di setiap simpul dan semua gelung menerima warna ke-0 yang sama.

Skema asosiasi juga dapat direpresentasikan secara aljabar, dengan cara memisalkan Di adalah matriks yang didefinisikan sebagai:

Lalu, misalkan adalah ruang vektor yang terdiri dari semua matriks dengan kompleks .[3][4] Maka, definisi dari skema asosiasi ekuivalen dengan pernyataan yang mengatakan bahwa adalah v × v pada matriks-(0,1) yang memenuhi sifat berikut:

  1. adalah simetris,
  2. (semuanya adalah matriks satuan),

Entri ke-(x,y) dari ruas kiri 4 adalah jumlah dua jalur berwarna dengan panjang yang menghubungkan x dan y (menggunakan "warna" i dan j) dalam graf. Perhatikan bahwa baris dan kolom mengandung 1 di :

Sifat yang ke-1 mengatakan bahwa matriksnya adalah simetris. Sifat yang ke-2 mengatakan bahwa. adalah bebas linear, dan dimensi adalah . Dan sifat yang keempat mengatakan bahwa tertutup terhadap perkalian, dan perkaliannya selalu asosiatif. Aljabar komutatif yang memiliki sifat asosiatif ini, disebut juga sebagai aljabar Bose–Mesner dari skema asosiasi. Karena matriks pada adalah simetris dan bertukar satu sama lain, maka matriks tersebut dapat didiagonalisasi secara bersamaan. Artinya, ada matriks sehingga untuk setiap , terdapat matriks diagonal dengan . Hal ini mengartkan bahwa adalah semi-sederhana dan memiliki basis unik dari idempoten primitif . Matriks kompleks n × n ini memenuhi sifat-sifat berikut.

Aljabar Bose–Mesner memiliki dua basis yang berbeda. Yang kepertama, basisnya terdiri dari matriks idempoten , dan yang kedua, basisnya terdiri dari matriks idempoten taktereduksikan . Menurut definisi, ada bilangan kompleks yang terdefinisi dengan baik, sehingga

dan

Bilangan-p dan bilangan-q memainkan peran penting dalam teori.[3] Bilangan tersebut memenuhi kaitan ortogonalitas yang terdefinisi dengan baik. Bilangan-p adalah nilai eigen dari matriks kedampingan .

Teorema

Nilai eigen dari dan , memenuhi syarat-syarat ortogonalitas. Syarat-syarat tersebut adalah

Dan juga,

Dalam notasi matriks,

dan

dengan dan

Bukti teorema

Nilai eigen dari adalah dengan perkalian . Hal ini menyiratkan bahwa

yang membuktikan Persamaan dan Persamaan ,

yang memberikan Persamaan , dan .

Ada analogi antara perluasan skema asosiasi dan perluasan dari Medan berhingga. Kasus yang paling menariknya adalah kasus dimana skema yang diperluas didefinisikan pada kuasa Kartesius ke- dari satu himpunan dimana skema asosiasi dasar didefinisikan. skema asosiasi pertama yang didefinisikan pada disebut kuasa Kronecker ke- pada . Selanjutnya ekstensi didefinisikan pada himpunan yang sama dengan mengumpulkan kelas . Kuasa Kronecker sesuai dengan gelanggang polinomial yang pertama kali didefinisikan pada medan , sedangkan skema ekstensi sesuai dengan medan ekstensi yang diperoleh sebagai hasil bagi. Contoh skema yang diperluas adalah skema Hamming.

Skema asosiasi dapat digabungkan, tetapi menggabungkan mereka mengarah ke skema asosiasi non-simetris, sedangkan semua kode biasa adalah subgrup dalam simetris skema Abelian.[3][4][5]

Lihat pula

Catatan

Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya