Aníbal Cavaco SilvaAníbal António Cavaco Silva, GCC (pelafalan IPA [ɐ'nibaɫ kɐ'vaku 'siɫvɐ]; lahir 15 Juli 1939) adalah Presiden Republik Portugal lewat pemilu presiden Portugal pada 22 Januari 2006. Cavaco Silva memulai periode jabatannya pada 9 Maret 2006. Sebelumnya, ia menjabat Perdana Menteri Portugal pada periode 6 November 1985-28 Oktober 1995. Setelah sepuluh tahun dalam situasi gelap dalam sisi demokrasi, Portugal melaksanakan pemilihan perdana menteri dan perdana menteri Portugal pertama mendapatkan dukungan mayoritas di parlemen. Karier panjangBerlatar belakang sebagai profesor dalam bidang ekonomi dan mempunyai gelar doktor dari Universitas York, Cavaco Silva dipilih sebagai Menteri Keuangan pada 1980. Ia mendapatkan dukungan dari koalisi Blok Pusat (Center Bloc) atas Partai Sosialis Portugal (Socialist Party Portugal) dan Partai Sosial Demokratik Portugal (PSD: Social Democratic Party Portugal) untuk memimpin pemerintahan pada 1983 hingga 1985 dan terpilih memimpin PSD pada 2 Juni 1985 untuk koalisi keduanya. Pada pemilihan parlemen tahun 1985, ia mendapatkan dukungan dari PRD: Party for Democratic Renewal (Portugal) Renewal pimpinan Presiden António Ramalho Eanes. Dari 250 anggota Parlemen Republik (Assembly of the Republic)]], PRD meraih 45 kursi. Presitasi ini turut mengangkat citranya di partai tersebut. Dengan 30 persen suara pemilih dan 88 kursi, PSD yang secara tradisional tidak dianggap sebagai partai yang kuat mampu meraih sejumlah 88 kursi parlemen setelah 13 kali pelaksanaan pemilu. Cavaco Silva kemudian diangkat menjadi Perdana Menteri pada 6 November 1985. Tahun-tahun awalnya sebagai perdana menteri, Portugal mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik. Dukungan keuangan dari Uni Eropa (UE) turut mengangkat reputasi karier politiknya. Kontrol dewan parlemen pun bukan sebagai masalah menghambat justru meningkatkan kinerja pemerintahannya. Dalam pemilu legislatif pada tahun 1987, partai Sosial Demokratnya meraih mayoritas dalam parlemen. Dalam pemilu 1991, partainya kembali menang. Namun, jumlah pengangguran yang tetap tinggi serta kemungkinan adanya korupsi dalam pemerintahannya mengikis popularitasnya. Ia maju sebagai calon presiden pada 1996, tetapi dikalahkan Jorge Sampaio dari Partai Sosialis. Keluar dari dunia politik, Caraco Silva kemudian menjadi penasehat dalam Dewan Kepengurusan Bank Portugal hingga 2004. Ia lalu menjadi profesor di School of Economics and Management (Universitas Katolik Portugal) untuk program MBA. Ia mendapat dukungan Pedro Santana Lopes dalam pemilu legislatif 2005. Pada 20 Oktober 2005, ia mengumumkan pencalonannya sebagai presiden dalam pemilu 2006. Ia terpilih sebagai presiden pada 22 Januari 2006 dengan 50,6 persen dalam pemilu dua babak dan dilantik pada 9 Maret 2006. Cavaco Silvia yang berhaluan kanan tengah adalah presiden pertama yang bukan dari kelompok kiri sejak kudeta militer 1974 yang menjungkalkan pemerintah diktaktor yang telah 50 tahun berkuasa. Selama masa kampanye, Silva berjanji menekan Perdana Menteri Jose Socrates yang sosialis untuk melanjutkan reformasi yang dijanjikan guna meningkatkan daya saing ekonomi Portugal. Pranala luar
|