Share to:

 

Anis kening

Anis kening
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
T. obscurus
Nama binomial
Turdus obscurus
(Gmelin, 1789)

Anis kening (Turdus obscurus) merupakan jenis burung kicau dari salah satu dari beberapa jenis burung anis yang dapat dijumpai di beberapa daerah Indonesia. Burung ini juga dikenal dengan sebutan punglor kayu maupun anis kuning

Deskripsi

Burung ini termasuk jenis burung berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 21 sampai 23 cm dengan berat tubuh sekitar 61 sampai 117 gram. Warna bulu berwarna kecoklatan dengan alis putih mencolok. Tubuh bagian atas coklat zaitun dengan kepala keabu-abuan lebih gelap dan alis mata putih; dada jingga; perut putih tersapu merah karat di sisi tubuh. Iris coklat; paruh dasar kuning dengan ujung hitam; kaki kekuningan.

Penyebaran dan ras

  • Global: Memiliki daerah persebaran yang sangat luas. Berbiak di asia utara (Siberia timur dan tengah sampai Kamchatka, Selatan sampai utara Mongolia dan Amurland), pada musim dingin bermigrasi ke Taiwan, sub-benua India bagian timur laut, Filipina, Sulawesi, Sunda besar, dan sedikit catatan ke sunda kecil.
  • Lokal: Burung migran. Tercatat di Sumatra dan pulau-pulau kecil disekitarnya, Jawa dan Bali bagian selatan, Sulawesi, dan Flores.

Suara

Untuk beberapa para kicau mania ada yang menyebutkan burung yang termasuk “susah bunyi” dan kurang greget untuk diikutkan kontes. Namun, bukan berarti tidak hal tersebut memupus untuk dipelihara, karena burung ini juga mampu berkicau dengan karakteristik tersendiri. Meskipun suara punglor kayu ini agak kasar dengan suara khasnya “crrr chek chek” dikombinasikan dengan sempritan pendek dan desah panjang, kadang bisa ngerol namun tergantung pada kemampuan burung untuk merekam/meniru suara di sekitarnya.

Habitat dan Kebiasaan

Wilayah persebaran anis kuning sangat luas. Mereka berbiak di Asia Utara, mulai dari Siberia timur dan tengah sampai Kamchatka, kemudian dari selatan sampai utara Mongolia dan Amurland.

Tetapi pada musim dingin, mereka bermigrasi menuju Taiwan, wilayaj timurlaut India, Filipina, Sulawesi, Sunda Besar (Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi), dan sedikit catatan ke Sunda Kecil (Bali, pulau-pulau di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur).

Anis kuning bisa ditemukan di hutan-hutan di Indonesia antara bulan November hingga April. Karakternya yang agak jinak dan penuh rasa ingin tahun membuatnya mudah ditangkap orang, lalu diperjualbelikan di pasar burung-pasar burung di Indonesia.

Makanan

Biasanya mencari makan di atas tanah yang lembab, mencari berbagai jenis serangga, cacing tanah dan biji-bijian.

Reproduksi

Masa reproduksi burung anis kuning sekitar bulan mei sampai juli May-Juli; mereka mulai menetas sekitar bulan agustus di Mongolia; Sarang berbentuk cangkir yang terbuat dari rumput, akar-akar, kulit kayu dan ranting dengan beberapa campuran lumpur dan meletakkan sekitar 4-6 telur

Referensi

  1. ^ BirdLife International (2012). "Turdus obscurus". Diakses tanggal 26 November 2013. 
Kembali kehalaman sebelumnya