Anis nusa tenggara
Anis nusa tenggara (Geokichla dohertyi) merupakan salah satu jenis burung endemik Indonesia khususnya Nusa Tenggara. Burung yang berasal dari keluarga Turdidae dan genus Geokichla ini juga dikenal dengan sebutan anis macan atau anis ampenan oleh para kicau mania dapat dijumpai dijumpai di hutan primes Nusa tenggara sampai ke Timor Leste bagian barat dengan ketinggian antara 460 sampai 2300 mdpl DeskripsiAnis Nusa Tenggara termasuk jenis burung yang agak kecil karena memiiki postur tubuh dengan panjang sekitar 16 sampai 18 cm[2] dengan mahkota dan tengkuk berwarna hitam, pada bagian muka burung ini memiliki pola warna hitam dan putih, sedangkan di bagian tubuh sebelah atas berwarna merah karat. Di bagian palang-sayap berwarna putih; dan dada berwana hitam dengan bintik hitam pada sisinya sampai perut bagian tepi. PeyebaranAnis nusa tenggara hanya bisa dijumpai di daerah Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor. Suara kicauannya cukup lantang, penuh irama, dan bervariasi. Meski kemampuan ngerolnya tidak sehebat anis kembang, spesies ini tetap memiliki kemampuan mimikri (meniru suara burung lain) yang sama bagusnya. HabitatTidak mudah ditemui di Lombok karena burung anis nusa tenggara tipikal burung pemalu dan lebih memilih semak lebat dari hutan hutan primer yang terdapat pada rentang ketinggian antara 460 – 1650 mdpl. Sering terlihat di Sumbawa pada rentang ketinggian antara 750 – 1000 mdpl., di Flores pada rentang ketinggian antara 750 – 950 mdpl., di Sumba pada ketinggian diatas 500 mdpl., dan di Timor bagian barat pada rentang ketinggian antara 1050–2300 mdpl. MakananBurung ini pada umumnya bersifat soliter tetapi dapat berkumpul ketika di sumber makanan tersedia. Mereka mencari makan di darat, tetapi juga di pohon, dan paling sering diamati di tanah. Makanan burung anis nusa tenggara berupa serangga, cacing, laba-laba kecil dan lainnya. Referensi
|