Anna dari Bretagne
Anna, Adipati Wanita Bretagne (25 Januari 1477 – 9 Januari 1514),[1] juga dikenal sebagai Anna dari Bretagne (bahasa Prancis: Anne de Bretagne; bahasa Breton: Anna Vreizh), merupakan seorang pemimpin Bretagne, yang menjadi ratu dari dua raja Prancis yang memerintah. Ia dilahirkan di Nantes, Bretagne, dan merupakan putri Frañsez II dari Bretagne dan Marguerite dari Foix, Infanta Navarra. Eyang maternalnya adalah Ratu Leonor dari Navarra dan Gaston IV dari Foix. Setelah kematian ayahandanya, ia menjadi Adipati Wanita Bretagne yang berdaulat, Comtesse Nantes, Montfort dan Richmont dan Vicomtesse Limoges. Dimasanya, ia merupakan wanita Eropa terkaya. Kehidupan awalAnna adalah putri tunggal Frañsez dan Marguerite yang selamat sampai dewasa (ia memiliki adik perempuan, Isabeau, yang meninggal pada tahun 1490). Ia dibesarkan sebagai ahli waris wilayah keadipatian. Ia diberikan pendidikan yang baik dibawah asuhan Françoise de Dinan, Nyonya Laval dan Chateaubriant, dan pujangga Jean Meschinot. Bretagne adalah sebuah hadiah yang menarik dan Anna tidak kekurangan pengagum. Ia secara resmi dijodohkan dengan Edward, Pangeran Wales, putra Edward IV dari Inggris pada tahun 1483; akan tetapi, pemuda itu menghilang, dan dianggap tewas, segera setelah kematian Edward IV. Pemujanya yang lain termasuk Maximilian dari Austria (duda Marie dari Bourgogne, ahli waris lain), Alain I dari Albret, Jean de Châlons (Pangeran Orange) dan bahkan Louis, Adipati Orléans yang telah menikah. Akan tetapi, pada tahun 1488, pasukan Frañsez II dikalahkan di medan perang Saint-Aubin-du-Cormier, yang mengakhiri Guerre folle di antara Bretagne dan Prancis. Di dalam Perjanjian Sablé, yang disimpulkan dengan penyelesaian perdamaian, Adipati itu dipaksa untuk menerima kalus yang ditetapkan bahwa putri-putrinya tidak akan menikah tanpa persetujuan Raja Prancis. Frañsez meninggal tak lama kemudian, pada tanggal 9 September 1488, karena terjatuh dari kudanya. Anna kemudian menjadi Adipati Wanita, dan Bretagne terjun ke dalam krisis baru yang mengarah ke perang terakhir Prancis-Bretagne. Adipati Wanita BretagneTindakan penting pertama yang dilakukan Anne adalah mencari suami yang lebih disukai oleh anti Prancis dan cukup kuat untuk menjaga independen Bretagne. Maximilian I dari Austria dianggap sebagai calon yang paling cocok. Pernikahannya dengan Maximilian, yang berlangsung di Rennes oleh wali pada tanggal 19 Desember 1490, memberikan Anna gelar Ratu Romawi, namun hal ini terbukti memiliki konsekuensi serius. Pernikahan itu akhirnya diresmikan oleh Paus Innosensius VIII pada tanggal 15 Februari 1492. Sedangkan akad nikah dengan ketentuan bahwa pasangan yang hidup lebih lama dari yang lain akan mempertahankan kepemilikan Bretagne; akan tetapi, juga ditetapkan demikian jika Charles meninggal tanpa keturunan laki-laki, Anna akan menikahi ahli warisnya, kemudian memastikan raja-raja Prancis kesempatan kedua dengan permanen mencaplok Bretagne. Ratu PrancisPernikahan pertama Anna dimulai dengan buruk: ia membawa dua ranjang dengannya ketika ia datang untuk menikah dengan Charles, dan Raja dan Ratu kerap hidup terpisah. Ia ditunjuk dan dimahkotai Ratu Prancis di Saint-Denis pada tanggal 8 Februari 1492; ia dilarang oleh suaminya untuk menggunakan gelar "Adipati Wanita Bretagne", yang menjadi rebutan di antara keduanya. Ketika suaminya berperang di dalam perang-perang di Italia, kekuasaan kerajaan digunakan oleh saudarinya Anne dari Beaujeu. Selama hamil di sepanjang hidupnya, Anna tinggal terutama di kastil-kastil kerajaan Ambois, Loches dan Plessis atau di dalam kota-kota Lyon, Grenoble atau Moulins (ketika raja berada di Italia). Ia menjadi Ratu Sisilia dan gelar Ratu Yerusalem dengan penguasaan Napoli oleh Charles VIII. Pernikahan itu menghasilkan empat orang anak, tidak ada yang selamat sampai awal masa kanak-kanak. Hanya yang pertama, Charles Orland (11 Oktober 1492 – 16 Desember 1495), selamat dimasa kanak-kanak. Anak yang sehat dan cerdas, ia dimanjakan oleh orangtuanya, yang menderita lahir batin ketika ia meninggal dari penyakit campak. Setelah ia lahir Charles, yang hidup kurang dari sebulan; Frañsez dan Anne, yang meninggal tak lama setelah dilahirkan. Tragedi itu menyebabkan Anna menderita batin yang hebat, yang berdoa terang-terangan untuk seorang putra setelah kematian Frañsez. Disekelilingnya, juga terdapat beberapa pujangga istana: di antara mereka terdapat budayawan Italia Publio Fausto Andrelini dari Forlì, yang menyebarkan Pelajaran Baru di Prancis. Menjanda dan menikah lagiKetika Charles VIII meninggal pada tahun 1498, Anna berusia 21 tahun dan tidak memiliki keturunan. Secara sah, ia sekarang diharuskan menikah dengan raja yang baru, Louis XII; akan tetapi, ia telah menikah dengan Jeanne, putri Louis XI dan saudari Charles VIII. Pada tanggal 19 Agustus 1498, di Étampes, ia setuju untuk menikah dengan Louis jika ia mendapat pembatalan dari Jeanne selama setahun. Ia bertaruh bahwa pembatalan tersebut akan ditolak, namun ia kalah: Pernikahan pertama Louis dibatalkan oleh Paus sebelum akhir tahun itu. Untuk sementara, pada bulan Oktober 1498, Anna kembali memerintah Bretagne. Ia memulihkan Philippe de Montauban yang setia ke tempat kanselir Bretagne, menamakan Pangeran Orange sebagai Herediter Letnan Jenderal Bretagne, menyelenggarakan perkebunan wilayah-wilayah Bretagne, memerintahkan produksi sebuah uang logam yang berisi namanya. Ia mengambil kesempatan untuk berkeliling di wilayah adipati, mengunjungi banyak tempat yang tak pernah ia kunjungi semasa kecilnya. Ia membuat pemasukan kemenangan ke dalam kota-kota wilayah adipati, di mana pengikutnya menyambutnya dengan kemewahan. Upacara pernikahan ketiga Anna dilangsungkan pada tanggal 8 Januari 1499 (ia mengenakan pakaian putih, yang menetapkan preseden untuk pakaian pengantin pada masa depan), disimpulkan di bawah kondisi yang sangat berbeda dari yang kedua. Ia bukan lagi seorang anak, melainkan seorang janda ratu, dan bertekad untuk menjamin pengakuan hak-haknya sebagai wanita bangsawan yang berdaulat dari sekarang. Meskipun suami barunya menjalankan kekuatan penguasa di Bretagne, ia secara resmi mengakui haknya atas gelar "Adipati Wanita Bretagne" dan mengeluarkan keputusan atas namanya. Sebagai seorang adipati wanita, Anna dengan kuat membela kebebasan wilayah adipatinya. Ia mengatur pernikahan putrinya, Claude, dengan Charles dari Luksemburg pada tahun 1501, untuk memperkuat aliansi Prancis-Spanyol dan memastikan Prancis sukses di dalam perang-perang Italia; akan tetapi, Louis memutuskan pernikahan itu ketika sepertinya Anna tidak akan menghasilkan seorang keturunan laki-laki. Sebaliknya, Louis mengatur sebuah pernikahan antara Claude dan ahli waris takhta Prancis, François I dari Prancis. Anna, memutuskan untuk menjaga independen Bretagne, menolak sampai mati untuk sangsi pernikahan itu, sebaliknya mendorong Claude untuk menikah dengan Charles, atau untuk wilayah adipati diwariskan kepada putrinya yang lain, Renee. Pernikahan Claude dan François akhirnya dilangsungkan pada tahun itu setelah kematian Anna. KematianAnna gagal untuk hidup di musim dingin tahun 1513-1514, sekarat karena serangan ginjal batu di Chateau of Blois. Ia dimakamkan di Basilique Saint Denis. Upacara pemakamannya dilangsungkan dengan sangat luar biasa yang berlangsung selama 40 hari, dan menginspirasikan seluruh upacara pemakaman kerajaan Prancis sampai abad ke-18. Requiem untuk Anna barangkali dikarang oleh penggubah terkenal Johannes Prioris.[2] Menurut wasiatnya, hatinya ditempatkan di dalam sebuah peti yang disepuh dengan emas, kemudian diangkut ke Nantes untuk ditempatkan, pada tanggal 19 Maret 1514, di dalam sebuah lemari besi di biara Carmelite, di dalam sebuah makam yang dibuat untuk orangtuanya, kemudian dipindahkan ke Katedral Santo Pierre. Peti yang berisi hati Anna, Adipati Wanita Bretagne adalah sebuah kotak lonjong, bivalvular, terbuat dari lembaran emas yang dapat didorong kembali dan diartikulasikan oleh engsel, selebaran dari emas cordelière dan ditutup oleh sebuah mahkota dari lili dan semanggi. Peti itu bertuliskan sebagai berikut:
Peti ini dibuat oleh seorang pandai besi anonim dari wangsa Blois, mungkin digambar oleh Jean Perréal. Pada tahun 1792, atas perintah Convensi Nasional, peti jenazah itu digali, dikosongkan, dan dista sebagai bagian dari koleksi logam mulia yang berkaitan dengan gereja-gereja, dan dikirim ke Nantes untuk dilebur. Akan tetapi, peti itu disimpan di dalam Perpustakaan Nasional, dan dikembalikan ke Nantes pada tahun 1819, disimpan di beberapa musium, dan di dalam Musium Dobrée sejak tahun 1896. Wasiat Anna juga dirundingkan suksesi Bretagne atas putri keduanya, Renee. Hal ini diabaikan oleh suaminya yang menkonfirmasikan Claude sebagai Adipati Wanita dan menikahkannya dengan Frañsez. Karakter pribadiAnna adalah seorang wanita yang sangat cerdas yang menghabiskan waktunya di administrasi Bretagne. Ia digambarkan sebagai seorang wanita yang cerdas, angkuh dan bangga di dalam tabiatnya.[4] Dia membuat pengamanan otonomi Britannia, dan pelestarian Kadipaten di luar mahkota Prancis, karya hidupnya, meskipun tujuan itu gagal tak lama setelah kematiannya. Anna juga merupakan seorang pelindung kesenian dan menyukai musik. Seorang kolektor produktif dari permandani, sangat mungkin bahwa permandani kuda bertanduk sekarang terpampang di musium The Cloisters di Kota New York yang ditugaskan olehnya untuk perayaan pernikahannya dengan Louis XII.[5] Ia juga menugaskan sebuah buku naskah Prancis (Book of Hours), yang dikenal sebagai The Great Hours of Anne of Brittany. Ia juga menginstitusikan Pelayan Kehormatan Ratu di istana. Salah satu kaki Anna lebih pendek yang menyebabkannya timpang. Untuk memperbaiki problem ini, ia mengenakan sepatu berhak yang lebih tinggi dari kaki yang lainnya. Anna menyimpan sebuah kotak batu permata. Ia secara acak akan memilih satu dari batu-batu itu untuk pengunjungnya. Ia merupakan seorang ibu yang setia, yang menghabiskan banyak waktunya dengan anak-anaknya. Untuk putranya, Charles-Orland, ia menugaskan sebuah buku berdoa, yang bertujuan untuk mengajarkannya berdoa, dan sebagai pemandu untuknya sebagai calon Raja Prancis; malangnya, Charles-Orland meninggal pada tahun 1495, dan tidak ada putra lain yang hidup lebih dari beberapa minggu. Pada pernikahannya dengan Charles VIII, usia 14 tahun, Anna digambarkan sebagai seorang gadis muda dan berparas merah jambu; pada saat pernikahannya dengan Louis, usia 22, setelah 7 kali hamil tanpa adanya anak yang selamat, ia digambarkan sebagai berwajah pucat dan lesu. Di akhir hidupnya, pada usia 36 tahun, ia hamil sebanyak 14 kali, dengan 7 anak yang lahir mati. Dari 7 yang selamat, hanya 2 anak yang selamat dari masa kanak-kanak. Pernikahan dan KeturunanPernikahan pertama Anna pada tanggal 19 Desember 1490, merupakan pernikahan wali dengan Maximilian dari Habsburg. Pernikahan itu dibubarkan oleh Paus pada tahun berikutnya; karena hanya melalui wali (tidak secara pribadi), hal tersebut tidak dianggap pernikahan yang sebenarnya. Suami keduanya adalah Charles VIII dari Prancis, yang ia nikahi di Chateau Langeais pada tanggal 6 Desember 1491. Ia hamil sebanyak 7 kali:
Suami ketiganya adalah Louis XII dari Prancis. Ia setidaknya hamil 7 kali dengannya:
Budaya simbolisme AnnaMeskipun ketika ia masih hidup, propaganda kerajaan Charles VIII dan Louis XII memperkenalkan Anne dari Bretagne sebagai seorang ratu yang sempurna, sebuah simbol ikatan dan kedamaian antara kerajaan Prancis dan wilayah adipati Bretagne. Pada abad-abad berikutnya, para sejarawan dan budaya populer kadang-kadang menampilkan Anna di dalam mode yang berbeda, di dalam pakaian yang berbeda, menganggap dengan karakteristik fisik dan psikologisnya yang tidak perlu didukung oleh bukti sejarah. Pada tahun 1991, 500 tahun perayaan pernikahan Anna dan Charles VIII dari Prancis diselenggarakan di Langeais. Di Rennes, yang membayar harga pernikahan ini dengan pengepungan, kekurangan makanan dan pekerjaan tidak disebutkan. Gambaran di dalam fiksi
Anna di dalam kebudayaan BretagneAnna merupakan salah satu figur yang paling terkenal, mungkin hanya yang kedua dari Santo Yves. Di dalam bukti yang ada dari sejumlah perdagangan, hotel-hotel dan nama-nama jalan yang memakai namanya. Anna juga ditujukan oleh:
Ada beberapa penjelasan mengenai hal ini: nasib wanita bangsawan tersebut yang menikah dengan tiga raja, termasuk dua raja Prancis, dan yang masih kecil ketika ia harus menikah pertama-tama dengan (bahkan jika perjodohan awal berlangsung normal pada saat itu); peran sejarah Anna di dalam ikatan wilayah adipati dengan kerajaan Prancis; kenyataan bahwa sangat sedikit sejarah Bretagne diajarkan di dalam sekolah-sekolah Bretagne (sekolah resmi silabus ditulis di Paris untuk seluruh wilayah termasuk luar negeri - mereka mempertahankan Anna sebagai orang Bretagne yang terkenal). Fakta yang didirikan ini menyebabkan beberapa pengalaman Sejarah Bretagne dimulai dan berakhir dengan Anna. Silsilah
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Anne de Bretagne.
|