Rosihan Anwar (Lahir di Kubong nan Duo, Sumatra barat, 10 Mei 1922) adalah seorang jurnalis yang tegas, keras, dan tidak punya rasa takut dalam membuat sebuah karya. Rosihan dengan ciri khasnya menghisap cerutu selalu serius dan sempat menjadi momok yang disegani di masanya. kariernya mulai diakui ketika menjadi reporter di media Asia Raya pada tahun 1943. pada saat itu, Rosihan diangkat menjadi redaktur pertama pada harian Merdeka. Dia juga mendirikan media dalam terbitan Mingguan Siasat dan Pedoman bersama seorang rekannya Sudjatmoko sekaligus menjadi pimpinan redaksi.
Pada tahun 1961 Surat izin dari Pedoman, yaitu salah satu media yang didirikan oleh Rosihan dicabut oleh Pemerintah Orde Lama. selama dua tahun itu, ia bekerja di perusahaan Indomarine. seiring perkembangan waktu pada tahun 1968 media Pedoman diperbolehkan terbit kembali. kan tetapi setelah enam tahun kemudian, kembali tidak terbit kembali.[1]
Referensi
- ^ Majalah Berita Mingguan, TEMPO (1983). Apa & Siapa sejumlah orang indonesia 1983-1984. jakarta: P.T. Grafiti Pers. ISBN -.