Ao daiAo dai (áo dài) adalah jenis dari pakaian nasional Vietnam yang dikenakan oleh kaum wanita. Pada gayanya yang sekarang, ao dai memiliki model yang ketat, terbuat dari kain sutera dan dikenakan dengan celana pantalon. Áo dài diucapkan [ǎːʊ̯jàːɪ̯] (dibaca: ow-yai) di selatan dan [ǎːʊ̯zàːɪ̯] (ow-zai) di utara. Áo diserap dari bahasa Tionghoa lama (襖)[1] yang berarti "pakaian". Dalam bahasa Vietnam modern, áo mengacu pada jenis pakaian yang menutupi tubuh dari leher sampai ke bawah. Dài berarti "panjang."[1] Dalam bahasa Vietnam, kata áo dài diberikan untuk menyebut berbagai jenis pakaian yang kini tak lagi dipakai, seperti áo ngũ thân, gaun dari abad ke-19 yang dikenakan kalangan bangsawan yang dipengaruhi gaya busana Manchu. Terinspirasi oleh mode Paris, seniman asl Hanoi, Nguyễn Cát Tường merancang ulang áo ngũ thân pada tahun 1930.[2] Pada tahun 1950-an, para perancang busana dari Saigon mengetatkan model busananya sampai menjadi versi saat ini.[2] Pada tahun 1960-an dan awal 1970-an, pakaian ini sangat terkenal di Vietnam Selatan. Rezim komunis yang mulai memerintah Vietnam sejak tahun 1975, mencelanya sebagai pakaian yang sederhana dan bergaya androgini.[3] Barulah pada tahun 1990-an, ao dai mendapatkan kembali kepopulerannya.[3] Pakaian versi pria adalah áo gấm ("jubah brokat"), yang dikenakan saat perayaan-perayaan tertentu seperti Tết, pernikahan, atau kematian. Saat ini áo gấm lebih banyak dikenakan pria generasi tua. Áo dài mirip dengan salwar kameez, kurta di negara-negara yang menganut budaya Indo-Islam seperti India, Pakistan, dll.[4] Kalangan akademis menyebut ao dai adalah pakaian yang melambangkan kecantikan wanita Vietnam dan rasa nasionalisme Vietnam,[5] salah satunya adalah dengan penyelenggaraan kontes kecantikan "Miss Ao Dai". "Ao dai" adalah salah sedikit kata bahasa Vietnam yang muncul dalam kamus-kamus bahasa Inggris[6] Referensi
Lihat pulaPranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Áo dài.
|