Share to:

 

Ara, Bonto Bahari, Bulukumba

Ara
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenBulukumba
KecamatanBonto Bahari
Kode pos
92571
Kode Kemendagri73.02.03.2006 Edit nilai pada Wikidata
Luas± 13,39 KM²
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 5°32′5.03″S 120°25′17.69″E / 5.5347306°S 120.4215806°E / -5.5347306; 120.4215806


Desa Ara merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Desa Ara terlerak di bagian tenggara Sulawesi Selatan dan berbatasan dengan Teluk Bone di sebelah timur, Kelurahan Tanah Lemo di sebelah barat, Desa Darubiah di selatan, dan Desa Lembanna di utara. Desa Lembanna dulunnya merupakan bagian dari Desa Ara. Barulah kemudian pada tahun 1992 Desa Ara dimekarkan menjadi Desa Ara dan Desa Lembanna . Kantor Desa Ara terletak di Dusun Bontona. Pada zaman dahulu Desa Ara merupakan sebuah perkampungan tua dengan status sebagai Adat Gemenschoap/Wanua/Distrik dalam wilayah Onder Afdeeling Bulukumba. Kini Desa Ara secara administratif telah dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Ara dan Desa Lembanna dan berada dalam wilayah Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba. Kecamatan Bonto Bahari adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bulukumba yang pada awalnya bernama Kecamatan Tanah Bale , yaitu gabungan dari 4 (empat) distrik yaitu distrik Tanah Beru , Bira, Ara dan Lemo-lemo. Namun atas usulan mahasiswa pada tahun 1967 nama Tanah Bale diubah menjadi Kecamatan Bonto Bahari. Mayoritas penduduk Desa Ara beragama islam dan bersuku Makassar Konjo. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Makassar dialek Konjo. Secara Geografis wilayah Ara memiliki Topografi yang berbukit kapur dengan batu telanjang menonjol diatas tanah yang tipis, ditumbuhi padang rumput dan semak belukar. Hanya sedikit wilayahnya yang dapat dijadikan lahan pertanian. Itu sebabnya warga Desa Ara utamanya laki-laki kebanyakan memilih profesi diluar pertanian. Profesi yang digeluti masayarakat Desa Ara yaitu sebagai pengrajin Perahu Pinisi, pedagang, tukang jahit, tenaga pengajar, serta beberapa profesi lainnya. Desa Ara terkenal sebagai tanah Para Panrita Lopi. Sentra pembuatan Perahu Pinisi di Desa Ara ada di Pantai Mandala Ria. Beberapa kesenian dan kebudayaan dari Desa Ara yaitu Seni ukir Anjong dan Teba, Seni Tari Salonreng Ara, Tari pakarena Ara, Assiusiri, Angngattili burangga, kesenian gong dan gendang (tunrung ganrang), Kelong, Doangang, Pattoengang, Angngaru Ara, serta beberapa kesenian tradisional lainnya. Desa Ara mempunyai beberapa destinasi wisata seperti Pantai Mandala Ria, Pantai Apparalang, Gua So'bolang dan Gua Passohara. Didesa ini juga terdapat Taman hutan raya (Tahura).

Pembuatan kapal di Ara pada masa Hindia Belanda
  • Kepala Desa : 1. H. Opu Gama Dg. Samanna (1915-1952) 2. Andi Padulungi (1952-1962) 3. Dg. Pasau(1962) 4. H. Mustari (1967-1970 5. Andi Anisi (1970-1974) 6. Muhaemi (1874-1984) 7. Dg. Pasau (1984-1989) 8. H. Mustari (1989-1992) 10. H. Arifin Pantang (1992-2001) 11. H. Nanroati (2001-2006) 12. Mulyadi Salam SH. (2007-2013) 13. Mulyadi Salam SH. (2013-2019) 13. Dr. H. Amiruddin Rasyid M.Pd (2020-2026)
  • Dusun : 1. Bontona 2. Bontobiraeng 3. Maroanging
  • Destinasi wisata : 1. Pantai Mandala Ria 2. Pantai Apparalang 3. Gua Passohara 4. Gua So'bolang
  • [1]

    1. ^ Saenong, Muhammad Arif.2017."Ragam Budaya Ara".Bulukumba:Cahaya patra
    Kembali kehalaman sebelumnya