Pada tahun 1785, Carl Wilhelm Scheele pertama kali mengisolasi senyawa ini dari jus apel. Kemudian, pada tahun 1787 Antoine Lavoisier mengusulkan pemberian nama "malique acide", yang berkaitan dengan nama lain dari apel, "malum". Senyawa ini dapat diperoleh secara alami sebagai hasil metabolisme buah. Asam malat juga dapat diubah menjadi senyawa asam laktat yang lebih ringan dengan melalui fermentasi malolactic.[1]
Sebagai salah satu bahan tambahan makanan, asam malat dilambangkan dengan nomor E296. Senyawa ini disetujui untuk digunakan sebagai zat aditif makanan di Uni Eropa, Amerika Serikat, Australia, dan Selandia baru. Senyawa ini biasa ditambahkan pada kembang gula dan permen sebagai pembawa rasa getir.[1]