Asam okso (oxo acid) adalah asam yang mengandung hidrogen, oksigen, dan paling sedikit satu unsur lainnya yang biasanya nonlogam.[1] Rumus asam okso diawali dengan hidrogen (H) kemudian diikuti unsur pusat kemudian diakhiri dengan oksigen (O).[2]
Contoh macam-macam asam okso, yaitu asam nitrat (HNO3), asam fosfat (H3PO4), dan asam klorat (HClO4).
Banyak unsur yang dapat membentuk lebih dari satu unsur,[1] contohnya: belerang. Belerang dapat membentuk H2SO4 dan H2SO3.
Aturan Penamaan Asam Okso
- Tidak digunakan awalan hydro pada nama awal senyawa.
- Penambahan satu atom O, pada asam “-at” namanya menjadi “per…-at”. Contoh: HClO3 dinamakan asam klorat, jika HClO4 nama senyawa berubah menjadi asam perklorat.
- Pengurangan satu atom O pada asam “-at”, namanya berubah menjadi “…-it”. Contoh: H2SO4 (asam sulfat), H2SO3 (asam sulfit).
- Pengurangan dua atom O pada asam “-at”, namanya berubah menjadi “hipo…-it”. Contoh: HBrO3 (asam bromat) HBrO (asam hipobromit).
Aturan penamaan anion okso:
- Jika semua anion H dihilangkan, nama anionnya sama dengan nama asam, tetapi kata “asam” dihilangkan. Contoh: H2CO3 (Asam Karbonat) anionnya CO32- disebut karbonat.
- Begitu juga nama anion dari asam yang berakhiran –it. Jika ion H dihilangkan, nama anion sama dengan asamnya. Contoh: HClO2 (Asam Klorit) anionnya ClO2- .
Referensi
- ^ a b Brady,James E.1998.General Chemistry Principles and Structure, alih bahasa:Sukmaniah Maun.1999.Kimia Universitas Asas dan Struktur.Jakarta: Binarupa Aksara.
- ^ Chang,R.2003.General Chemistry The Essential Consept,alih bahasa:Indra Noviandri,dkk.2004.Kimia Dasar 1. Jakarta:Erlangga