Asinan, Bawen, Semarang
SEJARAH DESA ASINAN Pada zaman dahulu, ada seorang pepunden bernama Mbah Kyai Yasin yang merupakan menantu dari Mbah Sindu Boyo. Pada saat Mbah Yasin baru menikah Mbah Sindu Boyo meminta beliau untuk menjaga tanaman jagung di lading. Kemudian Mbah Sindu Boyo pergi ke suatu tempat tanpa memberi tahu Mbah Yasin. Pada saat menjaga tanaman jagung tersebut, Mbah Yasin duduk di atas bunga jagung. Beliau melihat keberadaan Mbah Sindu Boyo derada di lading yang lain.singkat cerita, pada saat keduanya bertemu Mbah Yasin berkata bahwa beliau mengetahui keberadaan Mbah Sindu Boyo, lalu Mbah Sindu Boyo bertanya “bagaimana kamu mengetahui keberadaan ku?”, lalu Mbah Yasin menjawab “aku mengetahui pada saat aku duduk di atas bunga jagung.”, kemudian Mbah Sindu Boyo menimpali perkataan Mbah Yasin. Beliau mengakui kehebatan ilmu yang dimiliki Mbah Yasin, sehingga beliau memberi wasiat jika beliau meninggal maka dimakamkan di Selatan jalan dan Mbah Yasin di Utara Jalan karena di Utara jalan memiliki daratan yang lebih tinggi sesuai ilmu yang dimiliki Mbah Yasin. Kemudian Mbah Yasin dikebumikan di makam cungkup dan Mbah Sindu Boyo dikebumikann di makam Gempol. Nama desa Asinan diambil dari tokoh yang bernama Mbah Yasin, karena beliau memiliki banyak jasa di tempat tersebut sehingga disebut desa Asinan. STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA ASINAN KEPALA DESA ASINAN: Turchamun Jiarto SEKRETARIS DESA: Wahyu Kusuma Dewi,S.Pd KASIE PEMERINTAHAN : SITI RODLIAH KASIE KESEJAHTERAAN: MUSTOPA KAUR KEUANGAN: SOLEKHAH NURTIANA KAUR UMUM: KASMI KASIE PELAYANAN W.D. RETNOWATI KEPALA DUSUN BA’AN: ZAENAL ABIDIN KETUA DUSUN SUMURUP: PARJIYO KAETUA DUSUN MENGKELANG : ISMANTO PEMBANTU KAUR: RUSLAN PPTL: PURNOMO pelsignag: Darman wahyudi pelaksana adminitrasi: Yuni setyaningsih
|