Share to:

 

Aspar

Infobox orangAspar

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran400 (Kalender Masehi Gregorius) Edit nilai pada Wikidata
Kematian471 Edit nilai pada Wikidata (70/71 tahun)
Konstantinopel Edit nilai pada Wikidata
Ancient Roman senator (en) Terjemahkan
Strategos
Konsul Romawi
Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanpolitikus, personel militer Edit nilai pada Wikidata
PeriodeLow Roman Empire (en) Terjemahkan dan Abad Kuno Akhir Edit nilai pada Wikidata
Cabang militerAngkatan darat Bizantium Edit nilai pada Wikidata
Pangkat militerMagister militum Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
KeluargaAmali dynasty (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
AnakPatricius (en) Terjemahkan, Ardabur (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
AyahArdabur Edit nilai pada Wikidata
Sebuah keterangan Missorium di Aspar, menggambarkan Aspar dan putra sulungnya Ardabur (sek. 434).

Flavius Ardabur Aspar (sek. 400 – 471) merupakan seorang bangsawan Romawi Timur dan magister militum ("kepala pasukan") asal Alan-Goth.[1] Sebagai seorang Jenderal Jermanik di dalam pasukan Kekaisaran Romawi,[2][3][4][5] Aspar memiliki pengaruh yang besar pada Kaisar Romawi Timur selama setengah abad, dari tahun 420 sampai kematiannya pada tahun 471, atas Theodosius II, Marcianus dan Leo I, yang pada akhirnya membuatnya mati terbunuh. Kematiannya menyebabkannya berakhirnya dominasi Jermanik pada kebijakan Romawi Timur.[2]

Biografi

Aspar merupakan putra magister Ardaburius,[6] yang berasal dari keturunan Alan-Goth.[1] Nama Aspar (mulanya Aspwar atau Aspidar) di dalam bahasa Iran yang berarti "tuan-kuda" atau "penunggang-Kuda".[7][8] Aspar memainkan peran penting di dalam ekspedisi ayahandanya pada tahun 424 untuk mengalahkan perampas, Yohanes dari Ravenna Barat, dan membangun Galla Placidia dan putranya, Valentinian III, ditempatnya. Ia juga membantu negosiasi perjanjian perdamaian dengan Geiseric setelah serangan Vandal di Afrika.

Aspar mencapai gelar konsuldi tahun 434 setelah kampanye di Afrika.[9] Namun Aspar tidak dapat menjadi kaisar karena agama Ariannya. Sebaliknya ia memainkan peran pembuat raja dengan bawahannya, Marcianus, yang menjadi raja dengan menikahi saudari Theodosius II, Pulcheria.

Pada tanggal 27 Januari 457 Marcianus wafat, karakter politik dan militer istana Timur hanya memerlukan sebelas hari untuk menunjuk seorang pewaris. Meskipun kehadiran calon kuat untuk posisi tersebut, magister militum dan menantu Marcianus Anthemius, pilihan ini sangat berbeda. Aspar yang di dalam kesempatan tersebut ditawarkan tahta oleh senat namun ditolak,[10] dapat memilih putranya sendiri Ardabur, tetapi lebih memilih sebuah tribun yang jelas dari salah satu unit militernya, Leo I.[11]

Pada tahun 470, di dalam episode perebutan kekuasaan antara Aspar dan Jenderal Isauria Zeno, Aspar membujuk kaisar untuk menunjuk putra keduanya, Julius Patricius, sebagai caesar dan menikahkannya dengan putrinya Leontia. Namun seperti untuk klerus dan rakyat Konstantinopel orang Arian tidak pantas untuk menjadi kaisar, pada acara pelantikan pecah kerusuhan di Gelanggang kota, yang dipimpin oleh Acoemetae, Marcellus: Aspar dan Leo harus berjanji kepada para uskup bahwa Patricius akan konversi ke Ortodoks sebelum menjadi kaisar, dan hanya setelah konversi dilakukan ia boleh menikahi Leontia.

Pada tahun 471 suatu konspirasi yang direncanakan oleh Leo I dan suku Isaurian menyebabkan kematian Aspar dan putra sulungnya Ardabur: kemungkinan Patricius meninggal ketika peristiwa itu terjadi, meskipun beberapa sumber menyebutkan bahwa ia pulih dari luka-lukanya. Kematiannya menyebabkan dominasi Jermanik berakhir di dalam kebijakan Romawi Timur.[2]

Aspar adalah guru Theodoric yang Agung, yang kemudian menjadi Raja Ostrogoth. Aspar memiliki seorang putra lainnya, Ermanaric, dengan saudari Theodoric Strabo.[12] Istri Aspar asal Ostrogoth karena Raja Ostrogoth Theodoric adalah sepupunya.[9] Sebuah waduk yang berhubungan dengannya masih ada sampai sekarang di Istanbul.

Catatan

  1. ^ a b Wolfram, Herwig (1997). The Roman Empire and Its Germanic Peoples. University of California Press. hlm. 197. ISBN 0-5200-8511-6. Diakses tanggal 2 November 2013. 
  2. ^ a b c "Flavius Ardaburius Aspar". Encyclopædia Britannica Online. Encyclopædia Britannica, Inc. Diakses tanggal November 2, 2012. 
  3. ^ "Leo I (Roman emperor)". Encyclopædia Britannica Online. Encyclopædia Britannica, Inc. Diakses tanggal November 2, 2012. 
  4. ^ "Zeno (Eastern Roman emperor)". Encyclopædia Britannica Online. Encyclopædia Britannica, Inc. Diakses tanggal November 2, 2012. 
  5. ^ "Byzantine Empire (historical empire, Eurasia): Relations with the barbarians". Encyclopædia Britannica Online. Encyclopædia Britannica, Inc. Diakses tanggal November 2, 2012. 
  6. ^ Williams, p. 45.
  7. ^ Bachrach, Bernard S. 1973. A history of the Alans in the West; from their first appearance in the sources of classical antiquity through the early Middle Ages. Minneapolis: University of Minnesota Press. p.98
  8. ^ Basirov, Oric: The Origin of the Pre-Imperial Iranian Peoples. in: SOAS, 26/4/2001
  9. ^ a b Bunson, 38.
  10. ^ The episode was told by Theodoric the Great at a synod held in Rome in 501; Aspar refused, cryptically stating, "I fear I would launch an imperial tradition", (Croke, p. 150).
  11. ^ Croke, p. 150.
  12. ^ Herwig Wolfram, p. 32.

Referensi

  • Bunson, Matthew (1994). Encyclopedia of the Roman Empire. New York: Facts on File Inc.
  • Croke, Brian, "Dynasty and Ethnicity: Emperor Leo and the Eclipse of Aspar", Chiron 35 (2005), 147-203.*Williams, Stephen, and Gerard Friell, The Rome That Did Not Fall, Routledge, 1999, ISBN 0-415-15403-0.
  • Wolfram, Herwig, History of the Goths, trans. Thomas J. Dunlap. University of California Press, 1988, ISBN 0-520-06983-8.

Pranala luar

Didahului oleh:
Imp. Caesar Flavius Theodosius Augustus XIV,
Petronius Maximus
Konsul Kekaisaran Romawi
434
bersama dengan Flavius Areobindus
Diteruskan oleh:
Imp. Caesar Flavius Theodosius Augustus XV,
Imp. Caesar Flavius Placidus Valentinianus Augustus IV
Kembali kehalaman sebelumnya