Ayşe Gülbahar Hatun
Ayşe Gülbahar Hatun (عائشه گل بھار خاتون, 'mawar musim semi'; sekitar 1453 – 1505) adalah selir Sultan Utsmani Bayezid II dan ibu Selim I. Lantaran Ayşe Gülbahar meninggal sebelum putranya naik takhta, dirinya tidak sempat menjadi ibu suri. NamaSalah satu rujukan tertua Sejarah Cenabî menyebutkan namanya sebagai Ayşe Hatun. Menurut Sicill-i Osmanî namanya adalah Gülbahar Hatun, sementara Alderson menyebutkan namanya sebagai Ayşe Hatun.[1] Latar belakangSetidaknya ada dua pendapat populer terkait asal-usulnya. Pendapat pertama mengatakan bahwa dia adalah putri Alaüddevle Bozkurt Bey, Adipati Dulkadir.[2][3][4][5][6][7][8][9] Dulkadir sendiri adalah salah satu kadipaten di Anatolia saat itu dan merupakan negara tetangga Utsmani. Pendapat kedua menyatakan bahwa Gülbahar adalah budak-selir yang kemudian menjadi mualaf.[10][11][12] Terkait asalnya, dia diyakini merupakan seorang Yunani Pontos dari desa Vayvara, selatan Biara Sumela.[13][14][15] Menurut pendapat ini, Ayşe Hatun yang merupakan putri Alaüddevle Bozkurt Bey adalah orang yang berbeda dengan Ayşe Gülbahar Hatun, ibu kandung Selim I, dan keduanya sama-sama pasangan dari Sultan Bayezid II. CatatanTidak banyak hal yang diketahui terkait kehidupan Gülbahar. Dia juga tidak diketahui memiliki anak lain selain Selim yang lahir pada 1470. Bila merujuk peran tradisional para istri dan selir sultan Utsmani, Gülbahar akan ikut bersama Selim saat putranya tersebut ditunjuk menjadi gubernur di provinsi tertentu sebagai sarana latihan untuk para pangeran untuk mengasah kemampuannya dalam memerintah. Meski demikian, Gülbahar tidak sempat menikmati kedudukan sebagai ibu suri (valide hatun) lantaran dia meninggal sebelum putranya naik takhta, yakni sekitar tahun 1505. Selim sendiri naik takhta pada tahun 1512. Dia dimakamkan di kompleks pemakaman Masjid Gülbahar Hatun di Trabzon yang dibangun Selim pada 1514.[15] Rujukan
|