Share to:

 

Ayam hutan sailan

Ayam hutan sailan
Jantan di Taman Nasional Sinharaja, Sri Lanka
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies:
G. lafayettii
Nama binomial
Gallus lafayettii
Lesson, 1831
Sebaran geografis
Spesimen telur di Museum Toulouse, Prancis

Ayam hutan sailan[2][3][4] (Gallus lafayettii) adalah sejenis ayam hutan anggota dari ordo burung Galliformes yang endemik dari wilayah Sri Lanka, dimana hewan ini dijadikan burung nasional. Ayam ini berkerabat dengan ayam hutan merah, leluhur dari ayam ternak di dunia. Nama binomial dari ayam ini diambil dari bangsawan Prancis Lafayette. Dalam Bahasa Sinhala, ayam ini dikenal dengan nama Wali kukula (වළි කුකුළා)[5] sedangkan dalam Bahasa Tamil dikenal dengan nama Ilaṅkaik kāṭṭukkōḻi (இலங்கைக் காட்டுக்கோழி).

Rupa

Tampilan dekat jantan

Sebagaimana ayam hutan lainnya, ayam ini memiliki perbedaan mencolok menurut kelamin. Jantannya jauh lebih besar daripada betina, dengan warna bulu yang lebih cerah dan pial serta jengger yang jauh lebih besar. Panjang jantannya beragam antara 66–72 cm (26–28 in)[6] sementara beratnya antara 790–1.140 g (1,74–2,51 pon), persisnya menyerupai ayam jago yang besar dan berotot.[7] Jantannya memiliki bulu tubuh berwarna merah atau jingga, sementara sayap dan ekornya berwarna dari ungu ke hitam. Bulu surainya berwarna keemasan dan memanjang turun dari kepala ke tulang belakang. Kulit muka dan pial ayam ini berwarna merah terang. Jenggernya berwarna merah dengan bagian tengah kuning. Seperti ayam hutan hijau, jantannya tidak memiliki bulu berwarna kusam.

Betinanya merukuran lebih kecil, hanya memiliki panjang tubuh 35 cm (14 in) dan berat 510–645 g (1,124–1,422 pon), dengan bulu kusam berwarna coklat dengan corak putih di bagian dada serta perut bagian bawah, yang berguna untuk membantu kamuflase saat bersarang.[7]

Rujukan

  1. ^ BirdLife International (2016). "Gallus lafayettii". The IUCN Red List of Threatened Species. IUCN. 2016: e.T22679209A92807515. doi:10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22679209A92807515.en. Diakses tanggal 15 January 2018. 
  2. ^ Rukmana, Rahmat. Ayam Buras Intensifikasi Dan Kiat Pengembangan. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 15. ISBN 9792106804. 
  3. ^ Tim Penyusun Kamus PS (2013). Kamus Pertanian Umum. Penebar Swadaya Grup. hlm. 180. ISBN 9790025939. 
  4. ^ Susilowati, Suci (2011). "Bab I". Proyeksi Permintaan Daging Ayam Ras di Kota Surakarta (Tesis). Fakultas Pertanian Unievrsitas Sebelas Maret Surakarta. 
  5. ^ "Endemic Bird of Sri Lanka - Wali Kukula". Diakses tanggal 2019-05-08. 
  6. ^ del Hoyo, J. Elliott, A. and Sargatal, J. Handbook of the Birds of the World Lynx Edicions, Barcelona
  7. ^ a b CRC Handbook of Avian Body Masses by John B. Dunning Jr. (Editor). CRC Press (1992), ISBN 978-0-8493-4258-5.

Bacaan lanjut

Kembali kehalaman sebelumnya