Bahasa Longjia
Bahasa Longjia (endonim: suŋ55 ni55 mpau21) adalah bahasa Sino-Tibetan yang pernah dituturkan di Guizhou, Tiongkok, mirip dengan bahasa Caijia dan Luren.[2] Bahasa ini mungkin telah punah (Zhao 2011). Suku Longjia sekarang menuturkan bahasa Mandarin Barat Daya. Menurut Guizhou Ethnic Gazetteer (2002),[5] bahasa Longjia pernah dituturkan tepatnya di Kabupaten Dafang, Qianxi (Distrik Zhongping 中坪区; Distrik Xinfacun 新发村 di Pojiao 坡脚区), dan Puding (Jiangyizhai 讲义寨 di Kotapraja Baiyan 白岩乡). Bahasa ini sangat mirip dengan bahasa Caijia,[5] dan memiliki banyak serapan dari bahasa Tionghoa Kuno.[6] PenggolonganGuizhou (1984)[3] menunjukkan bahwa Longjia berkerabat dekat dengan bahasa Caijia dan Luren. Namun, penggolongan Caijia dalam rumpun bahasa Sino-Tibet masih belum mapan. Zhengzhang (2010)[7] berpendapat bahwa bahasa Caijia dan Bai adalah bahasa bersaudara, sedangkan Sagart berpendapat bahwa Caijia merupakan bahasa Sinitik yang bersaudara dengan Waxiang.[8] DialekDialek-dialek Longjia sebagai berikut:
Daftar kata perbandingan tiga dialek Longjia berikut ini berasal dari Guizhou (1984:2-3).[3] Guizhou (1984) mencatat bahwa dialek Jiangyizhai 讲义寨 (Kabupaten Puding) berbeda, sedangkan dialek Pojiao 坡脚 (Kabupaten Dafang) dan Huaxi 花溪 (Qianxi) lebih mirip dengan dialek lainnya.
FonologiPuding County Almanac (1999) mencatat bahwa bahasa Longjia (endonim: Songnibao 松泥保) memiliki 38 onset dan 22 rima (8 sederhana, 14 rumit). The Bijie County Almanac (1996:143) melaporkan bahwa ada banyak onset pranasalisasi. Di Kabupaten Dafang, endonimnya adalah Songlibao 松立保.[6] Data leksikon yang paling lengkap dari bahasa Longjia dapat ditemukan di terbitan Zhang & Li (1982).[11] NanjinghuaOrang-orang asli Nanjing (南京人) biasanya sering disebut leluhur dari Suku Longjia, dan orang-orang Longjia mengaku sebagai keturunan tentara dari daerah Nanjing yang kawin dengan penduduk Longjia di Guizhou.[12] Bahasa mereka dikenal sebagai Nanjinghua (南京话; "Ucapan Nanjing"), yang mungkin sudah punah.[13] Di desa Jianxinhe (建新河村), Kotapraja Kunzhai (昆寨乡), Kabupaten Nayong, Provinsi Guizhou, frasa suo55 mu33 (berarti "memakan nasi") diperoleh dari seorang pengingat Nanjinghua yang sudah lanjut usia.[13] suo55 diserap dari bahasa Proto-Tibet-Burma *dzya (berarti "memakan"), berarti menunjuk ke Nanjinghua yang memiliki urutan kata S-P-O, mirip seperti bahasa Caijia, Longjia, Bai, dan Sinitik.[13] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
Pranala luar
|