berkembang menjadi bahasa Demotik pada tahun 600 SM, ke bahasa Koptik pada tahun 200 M, dan telah punah (tidak dituturkan sebagai bahasa sehari-hari) pada abad ke-17. Bahasa ini dapat bertahan sebagai bahasa liturgis Gereja Katolik Koptik.
Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.
Bahasa Mesir merupakan bagian dari rumpun bahasa Afroasia.[6][7] Fitur tipologis kebahasaan Mesir yang menjadi salah satu bukti sebagai bahasa Afroasia adalah morfologinya yang inflektif, introflektif, serangkaian konsonan emfatis, sistem tiga vokal /aiu/, akhiran feminin nominal *-at, nominal m-, adjektival *-ī, dan ciri imbuhan verba pribadi.[6] Dari cabang-cabang Afroasia lainnya, ahli bahasa dengan berbagai cara menyarankan bahwa bahasa Mesir berbagi banyak kesamaan fitur kebahasaannya dengan Berber[8] dan Semit[7][9][10], terutama Ibrani.[7] Namun, para cendekiawan lain berpendapat bahwa bahasa Mesir Kuno memiliki ikatan linguistik yang lebih dekat dengan wilayah Afrika timur laut.[11][12][13]
Dalam bahasa Mesir, konsonan bersuara Proto-Afroasia*/dzð/ berkembang menjadi konsonan faring ⟨ꜥ⟩/ʕ/: ꜥr.t berarti "gerbang" (Mesir), dalt berarti "pintu (Semit). Fonem Afroasia */l/ bergabung menjadi ⟨n⟩, ⟨r⟩, ⟨ꜣ⟩, dan ⟨j⟩ dalam dialek-dialek Mesir yang menjadi dasar bahasa tertulis, tetapi terlestari dalam ragam bahasa Mesir lainnya. Fonem */kgḳ/ asli terpalatalisasi menjadi ⟨ṯ j ḏ⟩ di beberapa lingkup dan dipertahankan sebagai ⟨k g q⟩ di lingkup lain.[14]
Bahasa Mesir memiliki banyak akar kata biradikal dan mungkin monoradikal, berbeda dengan rumpun Semit yang biasanya bernuansa akar kata triradikal. Bahasa Mesir mungkin lebih konservatif, sedangkan bahasa Semit kemungkinan kemudian menjalani regularisasi mengubah akar menjadi pola triradikal.[15]
Meskipun Mesir adalah bahasa Afroasia tertulis tertua, fitur pembentukan kata sangat berbeda dari bahasa Afroasia lainnya pada umumnya, khususnya dengan bahasa Semit. Ada beberapa kemungkinan: Mesir telah mengalami perubahan radikal dari Proto-Afroasiatik sebelum mengenal tulisan; ilmu kebahasaan rumpun Afroasia sejauh ini telah dipelajari dengan pendekatan Semit yang berlebihan; atau menurut pendapat G. W. Tsereteli, Afroasia sebenarnya hanyalah sprachbund ketimbang serumpun.[16]
Rentang waktu
Para ahli membagi bahasa Mesir ke dalam enam tahap:
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Mesir". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^Frajzyngier, Zygmunt; Shay, Erin (2012-05-31). The Afroasiatic Languages (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 102. ISBN9780521865333. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-20. Diakses tanggal 2022-06-13.