Bakau merah
Rhizophora mangle, bakau merah,[1] adalah sejenis pohon bakau yang tersebar di ekosistem muara di seluruh daerah tropis. "Benih" viviparinya, yang sebenarnya disebut propagul, menjadi tanaman dewasa sepenuhnya sebelum lepas dari pohon induknya.[2] Ini disebarkan oleh air hingga akhirnya tertanam di perairan dangkal. Rhizophora mangle tumbuh pada akar penyangga udara, yang melengkung di atas permukaan air, memberikan ciri khas penampilan " bakau " pada tegakan pohon ini. Ini adalah tanaman berharga di ekosistem pesisir Florida, Louisiana, dan Texas. Namanya mengacu pada warna merah pada bagian dalam akarnya jika dibelah dua, sehingga tidak menampilkan warna merah pada tampilan aslinya. Di habitat aslinya, tanaman ini terancam oleh spesies invasif seperti pohon lada Brazil (Schinus terebinthifolius) . Bakau merah sendiri dianggap sebagai spesies invasif di beberapa lokasi, seperti Hawaii, yang membentuk semak monospesifik yang lebat.[3] Namun, semak belukar R. mangle menyediakan habitat bersarang dan berburu bagi beragam organisme, termasuk ikan, burung, dan buaya. KeteranganBakau merah mudah dibedakan melalui sistem akar penyangganya yang unik dan biji viviparnya . Akar penyangga bakau merah menggantungkannya di atas air, sehingga memberikan dukungan dan perlindungan ekstra. Mereka juga membantu pohon melawan hipoksia dengan memberikan asupan oksigen langsung melalui struktur akarnya . Bakau ini bisa mencapai hingga 80 ft (24 m) tingginya dalam kondisi ideal, tetapi umumnya ditemukan pada ketinggian yang lebih sederhana 20 ft (6,1 m) . Kulit batangnya tebal dan berwarna abu-abu kecokelatan. Daun bakau berjumlah 1–2 in (2,5–5,1 cm) lebar dan 3–5 in (7,6–12,7 cm) panjang, dengan pinggiran halus dan bentuk elips . Warnanya hijau lebih gelap di bagian atas daripada di bagian bawah. Pohon itu menghasilkan bunga kuning di musim semi. ReproduksiSebagai tumbuhan vivipar, R. mangle menghasilkan propagul yang sebenarnya merupakan pohon hidup. Meski menyerupai polong yang memanjang, bibit yang tumbuh sempurna di bakau mampu berakar dan menghasilkan pohon baru. Pohon-pohon bersifat hermafrodit, mampu melakukan penyerbukan sendiri atau angin . Pohon tersebut tidak mengalami tahap dorman sebagai benih, melainkan berkembang menjadi tumbuhan hidup sebelum meninggalkan pohon induknya. Bibit bakau dapat mengapung di air payau selama lebih dari setahun sebelum berakar. KegunaanDi wilayah Casamance di Senegal selatan, akar R. mangle yang dibelah dua biasanya digunakan untuk membuat struktur atap dan langit-langit, serta untuk produksi kayu bakar dan arang. Referensi
|