Bandar Udara Internasional Augusto Severo
Bandar Udara Internasional Augusto Severo (IATA: NAT, ICAO: SBNT), sebelumnya disebut Bandar Udara Parnamirim, adalah bandar udara yang melayani kota Natal, Brasil, yang berlokasi di dalam wilayah Parnamirim. Sejak 24 November 1951 bandara ini diberi nama sesuai dengan penerbangan Augusto Severo de Albuquerque Maranhão (1864-1902).[1] Bandara ini dioperasikan oleh Infraero. Beberapa fasilitasnya berbagi dengan Pangkalan Angkatan Udara Natal dari Angkatan Udara Brazil. SejarahBandara ini memiliki peran penting dalam Perang Dunia II sebagai sebuah basis strategis untuk pesawat yang terbang antara Amerika Selatan dan Afrika Barat. Khususnya antara tahun 1943 dan 1945, fasilitas ini digunakan secara bersama oleh Angkatan Udara Brazil, Angkatan Darat Amerika Serikat, Angkatan Laut Amerika Serikat, Angkatan Udara Britania Raya, dan maskapai penerbangan komersial. Perawatan dan pengadaan keamanan dilakukan oleh Angatan Darat Amerika Serikat di Atlantik Selatam. Pada 31 Maret 1980, tugas pengaturan badara dipindahkan dari Kementerian Penerbangan kepada Infraero. Pada saat yang sama, renovasi besar-besaran berhasil diselesaikan. Pada tahun 2000, terminal penumpang saat ini selesai dibangun. Terminal memiliki luas 11.560 m², memiliki 4 garbarata, dan mampu menangani 1,5 juta penumpang setiap tahun. bandara ini memiliki 500 tempat parkir. Karena fakta bahwa kapasitas bandara tidak memenuhi kebutuhan penumpang saat ini, Bandar Udara Internasional Greater Natal sedang dalam pembangunan di São Gonçalo do Amarante. Maskapai dan destinasi
a.^ Maskapai mengoperasikan penerbangan charter reguler. Insiden dan kecelakaan
AksesBandara ini berlokasi sekitar 18 km (11 mi) dari pusat kota Natal. Pengembangan lanjutanPada 31 Agustus 2009 Infraero mengumumkan sebuah rencana investasi ambisius senilai BRL5,3 miliar (USD2.8 miliar; Rp 26 triliun) untuk merenovasi dan meningkatkan bandara di sepuluh kota penyelenggara Piala Dunia FIFA 2014 yang akan diadakan di Brazil. Pada kesempatan tersebut diumumkan bahwa meskipun Natal menjadi salah satu kota tuan rumah, tidak ada rencana renovasi untuk bandara di Natal karena renovasi sudah dilakukan dan Infraero menganggap bandara sudah cukup siap menangani peningkatan lalu lintas penumpang pada masa mendatang.[7] Referensi
Pranala luar
|