Bandar Udara Internasional Thomas Sankara Ouagadougou
Bandar Udara Ouagadougou (IATA: OUA, ICAO: DFFD), atau secara resmi Bandar Udara Internasional Thomas Sankara Ouagadougou, adalah sebuah bandara internasional di pusat ibu kota Ouagadougou di Burkina Faso. Dibangun pada tahun 1960-an dan berjarak sekitar 1,5 kilometer (1 mi) di tenggara area komersial utama. Bandara ini menempati area seluas sekitar 4,26 km2 (1.050 ekar), dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter (9.800 ft).[2] Bandara Ouagadougou melayani sekitar 98% dari semua lalu lintas udara komersial terjadwal di Burkina Faso. Air Burkina dan Air France melayani sekitar 60% dari lalu lintas penumpang terjadwal. Antara tahun 2005 dan 2011, lalu lintas penumpang udara di bandara Ouagadougou tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata 7,0%, atau mencapai sekitar 404.726 penumpang pada tahun 2011 dan diperkirakan akan mencapai 850.000 pada tahun 2025. Pada tahun 2007, bandara ini merupakan bandara tersibuk ke-15 di Afrika Barat dalam hal volume penumpang, tepat di atas Port Harcourt (Nigeria) dan di belakang Banjul (Gambia). Maskapai dan destinasiPenggunaan militerMenurut sebuah artikel tahun 2012 di Washington Post, Militer Amerika Serikat menggunakan bandara ini untuk kegiatan militer sebagai pusat operasi intelijen udara untuk sebagian besar wilayah Afrika Barat. Operasi pengawasan dilakukan dengan pesawat turboprop kecil tanpa senjata yang disamarkan sebagai pesawat pribadi, tetapi penuh dengan peralatan pengawasan. Pesawat mata-mata AS terbang ratusan kilometer ke utara menuju Mali, Mauritania, dan Sahara, tempat mereka mencari pejuang Al-Qaeda dari Maghreb. Pesawat-pesawat itu mengisi bahan bakar di landasan udara terpencil yang disukai oleh pilot-pilot Afrika, sehingga memperluas jangkauan terbang efektif mereka hingga ribuan kilometer. Menurut Washington Post, pada tahun 2012 Ouagadougou adalah yang terpenting dari sekitar selusin pangkalan udara yang didirikan AS di Afrika sejak 2007.[15] Referensi
|