Bandar Udara Iqaluit
Bandar Udara Iqaluit (IATA: YFB, ICAO: CYFB) melayani Iqaluit, Nunavut, Kanada dan terletak berdekatan dengan kota dan dioperasikan oleh pemerintah Nunavut. Bandar udara ini menjalankan layanan penerbangan komersial dari Ottawa, Montreal, Rankin Inlet dan Kuujjuaq oleh maskapai penerbangan First Air dan Canadian North, sebagaimana dari komunitas kecil di seluruh Nunavut Timur. Fasilitas
Terminal utama memiliki:
Ada 30 tempat parkir berjangka waktu rendah di bandar udara ini. Informasi LainnyaPada tanggal 1 Juni 1996, Virgin Atlantic Penerbangan 7 dari London menuju Los Angeles melakukan sebuah pendaratan darurat di Iqaluit setelah seorang penumpang terkena serangan jantung. Pendaratan tersebut berhasil - Boeing 747 pertama yang mendarat di Iqaluit - tetapi salah satu mesin 747 tersebut menghantam sebuah pompa bahan bakar di tarmac saat melakukan taxi, menyebabkan kerusakan serius pada pesawat dan berpotensi bocornya bahan bakar. 397 penumpang yang terjebak dievakuasi menuju dua pesawat jet charter Virgin Atlantic setelah menghabiskan waktu selama 16 jam di sebuah lapangan es setempat, dan diterbangkan menuju New York City untuk mendapat penerbangan ke Los Angeles. Mesin pesawat tersebut sudah diperbaiki dan meninggalkan Iqaluit 4 hari setelah kecelakaan itu.[1] Ada sebuah rumor bahwa Bandar Udara Iqaluit merupakan salah satu situs pendaratan darurat bagi Pesawat Luar Angkasa NASA, berdasarkan panjang landasan pacu dan lokasi geografinya.[2] Rumor ini dapat disangkal bahwa panjang landasan pacu Iqaluit kurang dari 9,000 kaki. Airbus A380, pesawat jet penumpang terbesar di dunia, mengalami tes cuaca dingin dari Bandar Udara Iqaluit selama Februari 2006 - kunjungan pertama di Amerika Utara. Mereka berharap cuaca bersuhu -25°C (-13°F) tersebut menetapkan efek pada temperatur kabin dan mesin. Otoritas Nunavut berharap bahwa pentingnya tes ini akan meletakkan Iqaluit di peta sebagai pusat untuk tes cuaca dingin.[3] Pada bulan Desember 2005, Pemerintah Nunavut mengumumkan bahwa mereka menghabiskan $40 juta untuk memperbaiki landasan pacu, membangun sebuah fasilitas darurat baru dan sebuah terminal baru.[4] Maskapai Penerbangan dan Destinasi
Catatan
Sumber
|