Banjir Kerala 2018
Pada akhir Juli 2018, banjir parah melanda negara bagian Kerala, India Selatan karena curah hujan yang sangat tinggi selama musim hujan. Ini merupakan banjir terburuk di Kerala dalam kurun waktu hampir satu abad.[2] Lebih dari 322 penduduk tewas, 15 hilang[3] dalam waktu dua minggu, sementara sedikitnya satu juta[4][5] penduduk dievakuasi, terutama dari Chengannur,[6] Pandanad,[7] Aranmula, Aluva, Chalakudy, Kuttanad, dan Pandalam. Keseluruhan 14 distrik di negara bagian ini berada dalam status siaga merah.[8][9] Menurut pemerintah Kerala, seperenam dari total penduduk Kerala telah terkena dampak langsung banjir dan insiden-insiden terkait.[10] Pemerintah Union telah menyatakannya sebagai Bencana Tingkat 3 atau "Bencana alam yang parah".[11][12] Tiga puluh lima dari empat puluh dua bendungan di negara bagian ini dibuka untuk pertama kalinya dalam sejarah. Keseluruhan lima pintu air dari Bendungan Idukki dibuka pada saat yang sama, untuk pertama kalinya dalam 26 tahun.[13] Hujan lebat di Wayanad dan Idukki telah menyebabkan tanah longsor parah dan mengakibatkan distrik perbukitan terisolasi.[14][10] Situasi ini secara teratur dipantau oleh Perdana Menteri dan Komite Manajemen Krisis Nasional mengoordinasikan operasi penyelamatan dan pertolongan.[15] film dan televisiReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai 2018 Kerala floods.
|