Barata Indonesia
PT Barata Indonesia (Persero) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang industri berat. Perusahaan ini mengecor baja untuk dijadikan berbagai macam peralatan, serta menyediakan jasa manufaktur dan EPC. Selain pabrik utama di Gresik, perusahaan ini juga memiliki pabrik di Tegal, Cilegon, dan Medan.[2] SejarahPerusahaan ini memulai sejarahnya sebagai NV Machinefabriek Braat dan NV Machinefabriek & Scheepswerf Molenvliet yang masing-masing didirikan pada tahun 1901 dan 1920, serta sama-sama berbisnis di bidang produksi peralatan pabrik gula. Pada tahun 1961, kedua perusahaan tersebut dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia dan ditetapkan menjadi perusahaan negara (PN) dengan nama PN Barata dan PN Sabang Merauke.[3][4] Pada tahun 1971, kedua perusahaan tersebut digabung dengan PN Pelaksanaan Pembangunan Proyek-Proyek Industri Dasar (Peprida) untuk membentuk sebuah persero dengan nama PT Barata Metalworks & Engineering (Persero).[5] Perusahaan ini lalu berekpansi ke bisnis fabrikasi dan instalasi konstruksi baja, serta memproduksi mesin penggilas jalan dan menyediakan jasa instalasi peralatan industri dasar. Pada tahun 1974, perusahaan ini membuka pabrik pengecoran besi dan baja di Gresik dan Jakarta, serta berekspansi ke bisnis produksi peralatan pelabuhan, peralatan bandar udara, dan pembangkit listrik. Pada tahun 1980, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Perusahaan ini kemudian melakukan peremajaan terhadap mesin-mesin produksinya. Pada tahun 2005, perusahaan ini memindahkan pabriknya dari Ngagel ke Gresik, karena wilayah Ngagel tidak lagi diperuntukkan untuk kegiatan industri. Pada tahun 2016, perusahaan ini mendapat tambahan modal dari pemerintah sebesar Rp 500 milyar, yang kemudian digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik pengecoran baja dan peralatan agroindustri. Pada tahun 2017, perusahaan ini memutuskan untuk fokus pada empat pasar, yakni pangan, energi, sumber daya air, serta komponen & permesinan. Pada tahun 2018, perusahaan ini mengakuisisi pabrik komponen turbin milik Siemens di Cilegon.[6][7] Penghargaan
Referensi
|