Batang Asam, Tanjung Jabung Barat
Batang Asam adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, Indonesia. PembentukanBatang Asam merupakan salah satu kecamatan di Provinsi Jambi. Wilayah Kecamatan Batang Asam berbatasan langsung dengan Provinsi Riau. Pembentukan Kecamatan Batang Asam sebagai hasil pemekaran dari wilayah Kecamatan Tungkal Ulu pada tahun 2008. Desa/KelurahanAsal UsulKecamatan Batang Asam diambil dari nama salah satu sungai (Sungai Batang Asam) yang membelah beberapa desa diantaranya adalah Desa Lubuk Bernai, Desa Lubuk Lawas, Desa Tanjung Bojo dan Desa Kampung Baru. Kecamatan Batang Asam juga di belah oleh Jalan Lintas Timur Sumatera dan memerlukan jarak sepanjang ± 150 KM untuk menuju Ibu kota Provinsi Jambi, Sejak dibangun pada tahun 1992 Jalan Lintas Timur ini adalah satu-satunya Jalur Transportasi darat yang saat ini digunakan untuk menghubungkan antar Provinsi di Indonesia dengan tingkat kepadatan lalu lintas melebihi 5000 kendaraan perhari. Kondisi Geografis Kecamatan Batang Asam Merupakan Perbukitan kecil yang terbentang pada sisi kiri Jalan Lintas Timur Sumatera jika menuju kearah Provinsi Riau sedangkan pada sisi kanan di dominasi oleh dataran-dataran Gambut yang tidak terlalu tebal yang pada saat ini sebagian besar wilayah dataran rendah sisi kanan jika menuju Provinsi Riau merupakan HTI PT. Wirakarya Sakti untuk industri pulp di Provinsi Jambi, dan hanya sebagian kecil pada sisi dataran rendah tersebut merupakan Kebun Kelapa Sawit masyarakat. Pada zaman dahulu mayoritas masyarakat di wilayah ini merupakan petani karet lokal namun seiring waktu tanaman karet di wilayah kecamatan Batang Asam hanya bertahan ± 2% saja karna harga karet di wilayah ini tergolong murah untuk di tingkat petani dan kini rata-rata masyarakat Kecamatan Batang Asam merupakan Petani Kelapa Sawit dan merupakan penghasil CPO terbesar di Provinsi Jambi (Jika dilihat dari banyaknya Pabrik Kelapa Sawit yang berdiri diwilayah ini). Pada dasarnya wilayah Kecamatan Batang Asam sangat kaya akan sumberdaya alam Biotik/Hayati dan Abiotik/non-hayati, namun untuk sumberdaya alam Biotik/Hayati (Seperti tanaman Karet, Sawit dan tanaman lainnya) masih perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah terutama harga jual yang di dapat oleh para petani karna selama ini harga komoditas seperti Karet, Kelapa Sawit yang merupakan tanaman pokok masyarakat selalu mendapatkan harga yang kurang bagus karna rata-rata para petani melakukan penjualan hasil panen ke Tengkulak/Pengepul sehingga selisih harga yang dipatok cukup besar jika di banding dengan harga beli Pabrik dan tentunya ini sangat berdampak pada hasil yang didapat oleh para petani. Sementara di Sektor sumber daya alam Abiotik/non-hayati wilayah Kecamatan Batang Asam merupakan wilayah yang kaya akan Batu Bara, Batu Splite dan jenis bahan lainnya, namun pengelolaannya harus memperhatikan dampak-dampak terhadap lingkungan dan kerusakan lingkungan mengingat wilayah yang banyak bahan-bahan tambang semuanya berada di hulu aliran sungai Batang Asam dan tentunya ketika musim hujan Banjir akan mudah datang dan ketika musim kemarau debu berterbangan yang sangat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.(Penulis Artikel : e-one) Referensi |