Batur, Banjarnegara
Batur (bahasa Jawa: ꦧꦠꦸꦂ) adalah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Batur terletak di sebelah utara Kabupaten Banjarnegara. Jarak kecamatan Batur dari pusat Kabupaten Banjarnegara adalah 42 kilometer melalui Karangkobar. Luas wilayahnya 47,171 km² dan terbagi menjadi 35 dusun. Jumlah penduduk kecamatan Batur pada tahun 2009 adalah 38.086 jiwa yang terdiri dari 19.045 jiwa laki-laki dan 19.041 jiwa perempuan. Pusat pemerintahan kecamatan Batur berada di Desa Batur. GeografiKecamatan Batur memiliki ketinggian antara 1.663–2.093 meter di atas permukaan laut. Bentuk topografi seluruhnya merupakan dataran tinggi yang termasuk dalam kawasan Dataran Tinggi Dieng dengan puncak-puncaknya seperti Gunung Petarangan, Gunung Jimat, Gunung Pengamunamun, dan Gunung Sipandu. Dengan demikian, kecamatan Batur terdapat banyak kawah sebagai tempat keluarnya gas, uap air dan berbagai material vulkanik lainnya. Kecamatan Batur mempunyai jenis tanah andosol. Kecamatan Batur yang beriklim tropis dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan, dengan suhu berkisar 14–20 °C di siang hari dan 9—12 °C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0 °C di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian. Sejumlah sungai yang berada di kecamatan Batur antara lain Sungai Mrawu, Sungai Gondang, Sungai Dolok, Sungai Jawan dan Sungai Sigugor. Batas-batas wilayahKecamatan Batur berbatasan dengan:
Penggunaan LahanLuas wilayah kecamatan Batur adalah 4.717,100 Ha, yang terdiri dari tanah kering seluas 4.717,100 Ha dengan rincian tanah pekarangan/bangunan seluas 4.461,654 Ha, tanah tegalan/kebun 3.023,553 Ha, tanah hutan negara seluas 1.062,300 Ha, kolam seluas 1,500 Ha, perkebunan seluas 39,850 Ha dan lain-lain seluas 128,243 Ha. Pada lahan tanah kering digunakan untuk jenis tanaman hortikultura dan jenis sayuran. Sampai tahun 1990-an, sebagian besar lahan tegalan digunakan untuk perkebunan teh dan tembakau. Namun seiring berkembangnya waktu, masyarakat lebih memilih menanam kentang, kubis, wortel, atau cabai. Sementara hutan cemara gunung berada di lereng-lereng gunung yang tersebar di setiap desa, kecuali Desa Pasurenan. AdministrasiDesa/kelurahanKecamatan Batur terbagi menjadi 8 desa/kelurahan, yaitu:[1] EkonomiDi kecamatan Batur menyimpan potensi agribisnis yang tinggi, seperti sektor komoditas pertanian pada lahan tanah kering, dengan jenis tanaman hortikultura dan jenis sayuran seperti kentang, kol, sawi, wortel, bawang daun, waluh, tomat, cabai, dan jenis sayuran lainnya. Selain komoditas utama pertanian tanaman hortikultura kecamatan Batur juga berpotensi untuk pengembangan, antara lain perkebunan teh, jenis tanaman kacang-kacangan, buah careca, jenis tanaman penambah stamina seperti purwaceng dan ginseng serta sektor peternakan seperti sapi, domba batur, dan ayam. Fasilitas umum
Pendidikan
PariwisataDi kecamatan Batur juga terdapat berbagai kawah, telaga, candi, mata air panas, dan sumur yang sebagian di gunakan untuk wisata seperti:
Referensi
|