Biota FrancevillianBiota Francevillian (dikenal juga dengan makrofosil Gabon atau Gabonionta) adalah salahsatu kelompok organisme makroskopis Palaeoproterozoik berusia 2.1 miliar tahun, yang diketahui dari fosil-fosil yang ditemukan di Formasi Biota Francevillian di Gabon, yaitu sebuah daerah batu serpih. Fosil-fosil ini didalilkan sebagai bukti dari wujud paling pertama makhluk multisel.[1] Fosil-fosil ini ditemukan oleh sebuah tim internasional yang dipimpin oleh seorang ahli geologi berdarah Moroko-Perancis, Abderrazak El Albani, dari Universitas Poitiers, Perancis. Meski fosilnya belum dimasukkan ke dalam jenis taksonomi apapun, mereka secara kolektif dan secara tak resmi dinamai "Gabonionta" oleh Museum Sejarah Ala Vienna pada tahun 2014. MorfologiYang terbesar dari fosil-fosil ini berukuran sekitar 17 sentimeter.[2][3] Tubuh mereka berupa cakram pipih dengan morfologi karakteristik, termasuk didalamnya adalah individu yang memiliki bentuk bulat dan memanjang.Tubuh pusat berbentuk bola hingga elips terikat dengan struktur radial. Fosilnya menunjukkan adanya pertumbuhan yang terkoordinasi.[2] Komunikasi antarsel harus diasumsikan, karena mereka hidup sebelum munculnya multiseluleritas.[4] Studi yang lebih baru pada 2014 oleh El Albani et al. mendeskripsikan banyak tipe fosil dengan morfologi yang berbeda-beda. Ada yang memiliki bentuk berupa tabung yang membelit-belit, dan "rangkaian mutiara". bentuk rangkaian mutiara ini mirip dengan jamur lendir dictyostelid, namun dictyostelids adalah makhluk darat, sementara apapun makhluk di Biota ini bukanlah termasuk jenis dictyostelid. Diantara beberapa fosil yang diketahui, Jenis Nemiana dan Beltanelloiedes (keduanya juga hidup di periode ediakara) adalah yang paling mirip.[1] LokalitasFosil-fosil ini ditemukan dari serpih-serpih batuan di Basin Franceville dengan kepadatan fosil yang sangat tinggi, dengan 40 individu per meter persegi. Diperkirakan mereka hidup berkoloni di dasar lautan dangkal.[2] InterpretasiIEl Albani dan koleganya mendeskripsikan makhluk ini sebagai organisme yang hidup berkoloni dengan kemungkinan persamaan fitur dengan eukariota, mirip seperti tikar mikrob, meski, tidak ditemukannya keberadaan sterana di fosilnya sebagai tanda bahwa itu adalah jenis eukariota. Pandangan lain, oleh Yale Adolf Seilacher, mengatakan bahwa ini bukan fosil makhluk hidup, melainkan pseudofosil yang terbuat dari pirit .[5] El Albani dkk. (2014) secara eksplisit membantah interpretasi Seilacher. Kesan pyritized dan unpyritized dari struktur tetap ada, serta bentuk pyritized ringan. Struktur telah terbentuk dalam satu peristiwa, pada saat yang sama dengan sedimen. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi seragam dari rasio isotop belerang dalam sampel. Pada bunga pirit, yang mengkristal perlahan, rasio isotop akan bervariasi dalam strukturnya. Untuk struktur yang menyerupai serbuk sari, analisis kimia juga menunjukkan bahwa bahan di dinding "serbuk sari" mengandung bahan organik.[1] Lihat pulaReferensi
|