Biota JeholBiota Jehol[1] merupakan sebuah sebutan yang merujuk pada semua organisme yang hidup pada ekosistem pada wilayah yang sekarang merupakan Tingkok timur laut sekitar 133 hingga 120 juta tahun lalu pada periode Kapur Awal. Biota Jehol mencakup semua fosil di Formasi Yixian[2], Formasi Jiufotang, dan kemungkinan pada seri Sinujiu di Korea Utara.[3] Ekosistemnya didominasi oleh lahan basah dan banyak danau. Selain itu, wilayah ini juga mendapati hujan musiman, berselang-seling dari kondisi semi-kering dan kondisi mesik.[4] Iklimnya sedang, dan pernah terganggu oleh abu dari gunung berapi di barat dari lokasi ini.[5] Biota ini penting karena banyaknya spesimen fosil individu dari berbagai spesies yang ditemukan di lokasi ini. KeanekaragamanBiota in mencakup berbagai spesies yang sebelumnya hanya diketahui dari periode Jura Akhir atau lebih muda. Hal tersebut mencakup genus dinosaurus Sinosauropteryx dan genus pterosaurus Dendrorhynchoides. Ditemukan juga fosil dari proto-mamalia, seekor therapsida tritylodont, dari batuan Kapur Awal Jepang, yang sebelumnya diyakini punah di periode Jura Tengah. Biota ini juga memiliki fosil anggota basal dari berbagai jenis kelompok dinosaurus. seperti ceratopsia, therizinosaurus, tyrannosauridae dan oviraptora. Selain fosil dinosaurus, Biota Juga menyandang fosil-fosil (baik fosil maupun mikrofosil) tumbuhan, yang mencakup angiosperma pertama, charophyta dan dinocysta. Fosil gastropoda, bivalvia, conchostracan (sejenis artropoda), ostracoda, udang, serangga, laba-laba, ikan, kodok, salamander, kura-kura, choristoderes, squamata dan pterosauromorpha juga ditemukan pada biota ini. Mamalia terbesar di era Mesozoikum, dan keanekaragaman besar dari burung terawal juga diketahui dari biota ini.[6] Hutan disekitar danau pada area ini didominasi oleh pohon konifer seperti anggota dari Podocarpaceae, Aracauria dan Cypress. Ditemukan juga ginkgo, bennettitales, ephedra, paku ekor kuda dan pakis. Daun dan duri dari pohon disana menunjukkan bukti adaptasi untuk iklim kering, namun beberapa jenis lumut dan pakis disana merupakan jenis yang hidup pada habitat basah, kemungkinan dapat menahan iklim panas dengan hidup didekat air. Archaefructus sudah dideskripsikan sebagai tumbuhan berbunga pertama, dan direkonstruksi sebagai sebuah tumbuhan air. Referensi
|