Boeing F-15SE Silent Eagle
F-15SE Silent Eagle adalah sebuah pesawat tempur yang merupakan pengembangan dari jet tempur F-15E yang dilakukan oleh pabrikan pesawat terbang Boeing. F-15SE menggunakan beberapa fitur pesawat siluman, di antaranya pemakaian bahan penyerap gelombang radar dan penggunaan ruang simpan persenjataan internal.[3] F-15SE Silent Eagle merupakan solusi desain inovatif yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar pesawat tempur internasional terhadap pesawat tempur berkinerja tinggi namun dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Pesawat tempur dengan kinerja superior dibutuhkan oleh militer diberbagai negara untuk menghadapi ancaman-ancaman yang lebih beragam pada masa depan. Seperti jet tempur F-15SE yang sudah memiliki fitur stealth dan ditunjang dengan aerodinamis yang unik, sistem avionik, dan fitur pereduksi Radar Cross Section. Ruang persenjataan internal (CWB: Conformal Weapons Bays) guna menunjang kemampuan siluman F-15SE sanggup membawa berbagai jenis misil Udara-ke-Udara dan Udara-ke-Permukaan. Kerangka pesawat tempurF-15SE menggunakan ekor kembar yang terpasang vertikal dengan kemiringan 15 derajat yang ditujukan untuk menghindari gelombang radar dan meningkatkan efisiensi efek aerodinamika serta memberikan daya angkat yang lebih besar. Peningkatan aerodinamika juga didukung oleh sistem digital kontrol penerbangan (DFCS: Digital Flight Control System). Untuk melengkapi sistem pertahanan, pesawat ini juga dijejali dengan peralatan Digital Electronic Warfare System (DEWS) dari BAE System yang mendukung kinerja Radar AESA (Advanced Electronic Scanning Array) dari Raytheon. Boeing pertama kali menampilkan pesawat tempur siluman F-15SE Silent Eagle pada tanggal 17 Maret 2009 di St. Louis. Lalu pada 8 Juli 2010 di Bandara Internasional Lambert St. Louis, prototip pesawat tempur ini berhasil menjalani penerbangan perdana. Dalam penerbangan perdana yang berlangsung selama 80 menit tersebut, diuji coba juga sistem pada ruang (ceruk) persenjataan internal. Saat itu F-15SE membawa rudal AIM-120. Pada bulan Juni 2010 situs Flightglobal melaporkan bahwa Boeing akan menawarkan F-15SE kepada Korea Selatan. Pembicaraan penawaran ini sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2009 namun belum bisa dilaksanakan karena Boeing belum mendapat izin dari Pemerintah AS untuk melakukan ekspor pesawat tempur dengan teknologi siluman (stealth). Izin tersebut baru diberikan pada tahun 2010, termasuk rencana ekspor ke beberapa negara lain. Sumber diplomatik melaporkan pada 6 Juli 2010, pada sebuah pertemuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah meminta Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk segera melakukan penjualan F-15SE. Namun permintaan negara zionis itu belum mendapat jawaban. Lain halnya dengan Korea Selatan, Boeing sendiri telah menyertakan F-15SE untuk ambil bagian dalam tender pengadaan 60 pesawat tempur siluman yang dibutuhkan oleh Angkatan Bersenjata Korea Selatan (baca: Korea Selatan buka tender pengadaan 60 pesawat tempur siluman). Pemenang tender bernilai Rp 62,63 triliun tersebut akan diumumkan oleh pihak Korea Selatan pada bulan Oktober 2012. SpesifikasiKarakteristik umum
Prestasi
Persenjataan
Avionics
Referensi
|