Anggota Branchiopoda disatukan oleh keberadaan insang pada banyak pelengkap hewan, termasuk beberapa bagian mulut . Ini juga berdasarkan nama kelompok [3] (dari bahasa Yunani Kuno: βράγχια, insang, mirip dengan βρόγχος, batang tenggorok ; bahasa Yunani: πούς, kaki).[4] Mereka umumnya memiliki mata majemuk dan karapas, yang mungkin berupa cangkang dua katup yang menutupi belalai (seperti pada sebagian besar Cladocera), lebar dan dangkal (seperti pada Notostraca), atau sama sekali tidak ada (seperti dalam Anostraca).[5] Pada kelompok di mana karapas mencegah penggunaan batang tubuh untuk berenang (Cladocera, udang kerang dan Lipostraca yang sudah punah), antena digunakan untuk penggerak, seperti di nauplius . Udang peri jantan memiliki sepasang antena yang diperbesar yang mereka gunakan untuk memegang betina saat kawin, sedangkan Notostraca sebagai alat makan bagian bawah, antena direduksi menjadi sisa - sisa . Anggota tubuh dikenai ritme metachronal, menyebabkan aliran air di sepanjang garis tengah hewan, dari mana ia memperoleh oksigen makanan dan, dalam kasus pergerakan Anostraca dan Notostraca.[5]
Ekologi
Di antara branchiopods, hanya beberapa cladocera yang hidup di air laut; semua kelompok lain ditemukan di air tawar kontinental, termasuk kolam sementara dan di danau garam.[6] Kebanyakan branchiopoda memakan detritus atau plankton yang mengambang, yang mereka ambil menggunakan setae pada pelengkap mereka.
^Georges Cuvier (1851). "Crustacean Entomostraca (Müller)". The animal kingdom: arranged after its organization, forming a natural history of animals, and an introduction to comparative anatomy. Diterjemahkan oleh William Benjamin Carpenter. W. S. Orr and co. hlm. 434–448.
.png){kind=small}