Budi daya ikan nilaBudi daya ikan nila adalah suatu usaha untuk memelihara ikan nila dengan pemberian pakan dan pengendalian kualitas air kolam dengan cara yang teratur dan rutin.[1] Potensi budidaya ikan nila sangat tinggi karena pemeliharaan yang mudah, perkembangbiakan yang cepat, daya tahan yang kuat dan lokasi budidaya yang beragam.[2] CaraHal pertama yang perlu dilakukan dalam proses budidaya ikan nila adalah pemilihan lokasi budidaya. Budidaya ikan nila harus dilakuan di perairan yang tidak bergelombang dan terpaan angin yang tidak kencang. Selain itu, lokasi budidaya harus mudah dijangkau dalam hal transportasi dan penerangan serta dekat dengan sumber pakan dan benih. Lokasi budidaya juga harus jauh dari sumber limbah dan kegiatan-kegiatan manusia. Perairan harus memiliki arus dan sirkulasi oksigen yang baik dan harus memiliki kedalaman yang cukup untuk mencegah pasang surut air.[3] Langkah selanjutnya adalah pemilihan benih. Hasil panen ikan nila sangat dipengaruhi oleh bibit yang digunakan. Oleh karenanya pemilihan bibit merupakan hal yang sangat penting. Bibit ikan nila dianggap baik apabila mampu memproduksi benih dalam jumlah banyak dan berkualitas tinggi. Ciri-ciri benih yang baik diantaranya tahan penyakit, berukuran sama, aktif bergerak, dan memiliki berat antara 120 gram hingga 180 gram.[4] Setelah benih dipilih, maka benih ditebar ke kolam. Penebaran benih yang ideal adalah 60-65 ekor ikan nila per m2. Jumlah ini tidak ditambah lagi hingga masa panen tiba.[5] PemeliharaanIkan nila dapat diberi makan dengan pakan terapung.[6] Komposisi gizi pada pakan ikan nila yaitu protein dengan kadar 28—32%, lemak dengan kadar 8—13 %, dan karbohidrat dengan kadar 45—55%. Pakan ini juga dicampur dengan mineral dan vitamin.[7] Pemberian vitamin mampu membuat daging ikan nila menjadi lebih lezat dan gurih. Selain itu, pemberian vitamin juga mempercepat pertumbuhan ikan nila dan meningkatkan ukuran tubuh ikan nila. Pemberian pakan ikan nila dilakukan pagi dan sore hari.[8] PotensiBudidaya ikan nila sangat mudah untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan ikan nila membutuhkan pemeliharaan yang mudah, pertumbuhan dan perkembangbiakan yang cepat dan daya tahan yang kuat terhadap hama dan penyakit. Selain itu, budidaya ikan nila dapat dilakukan di kolam biasa, kolam air deras, kantung jaring apung, keramba, sawah, bahkan di dalam tambak.[2] Lahan lain yang tergolong non-kolam kini telah dimanfaatkan untuk budidaya ikan nila. Budidaya ikan nila dapat dilakukan di sawah, rawa atau waduk,dan perairan umum. Kebutuhan air untuk pemeliharaan kualitas air diperoleh dari mata air.[9] Rujukan
Daftar Pustaka
|