Butte, Montana
Butte merupakan ibu kota county dari County Silver Bow, Montana yang berlokasi di Amerika serikat. Pada tahun 1977, pemerintahan kota dan county berkonsolidasi menjadi satu pemerintahan dengan nama Butte-Silver Bow. Kota ini memiliki wilayah seluas 718 mil persegi (1,860 km2) dan memiliki populasi sebanyak 33,503 orang menurut sensus 2010 yang menjadikan kota ini sebagai kota terbanyak penduduknya di peringkat kelima. Kota ini memiliki bandara dengan nama Bandara Bert Mooney dengan kode bandara BTM. Butte diresmikan pada tahun 1864 sebagai perkemahan pertambangan di wilayah utara Pegunungan Rocky yang berada di Pembagi Benua Amerika. Butte mengalami perkembangan yang pesat pada akhir abad 19 dan menjadi kota industri besar pertama di Montana.[5] Pada masa kejayaannya di akhir abad 19 dan awal abad 20, kota ini menjadi salah satu boomtown tembaga di Amerika Serikat Barat. Lowongan pekerjaan di tambang menarik rombongan imigran Asia dan Eropa, terutama Bangsa Irlandia.[6] Pada tahun 2017, Butte menjadi kota dengan populasi Orang Amerika Irlandia terbanyak per kapita dibandingkan kota lain di Amerika Serikat.[7] Butte juga menjadi beragam situs peristiwa sejarah terkait industri pertambangan, serikat pekerja dan politik sosial. Peristiwa paling terkenal adalah kerusuhan buruh tahun 1914. Peristiwa besar lainnya yang menjadi sejarah kota ini ialah Bencana Pertambangan Spekulator 1917 yang merupakan bencana pertambangan bawah tanah terbesar yang pernah terjadi di dunia. Meskipun dikuasai oleh Perusahaan Pertambangan Anaconda Copper, Butte tidak pernah menjadi kota milik perusahaan. Sepanjang sejarah Butte, operasi pertambangan dan peleburan di Butte telah menghasilkan bijih senilai lebih dari $48 milyar, tetapi juga mengakibatkan masalah lingkungan terhadap kota tersebut. Bagian atas Sungai Clark Fork yang memiliki hulu yang berlokasi di Butte, menjadi situs superfund dan kota ini menjadi lokasi dari Berkeley Pit. Pada akhir abad 20-an, usaha pembersihan yang dilakukan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) diterapkan dan Butte Citizens Technical Environmental Committee diresmikan pada tahun 1984. Pada abad 21, usaha untuk menentukan dan mempertahankan warisan Butte berfokus kepada penanganan pentingnya sejarah kota dan keberlangsungan kepentingan pertambangan terhadap ekonomi dan budaya. Berdasarkan National Register of Historic Places, distrik pinggir kota Butte yang bersejarah telah menjadi salah satu Tengaran Sejarah Nasional terbesar di Amerika Serikat. Tempat ini meliputi hampir 6000 bangunan. Kota ini juga merupakan lokasi dari Universitas Teknologi Montana. SejarahSejarah awal dan imigranSebelum peresmian distrik pertambangan oleh William Allison dan G.A. Humphreys pada Agustus 1864,[8] kota ini telah berkembang menjadi kemp pertambangan pada awal dasawarsa 1860-an.[9] Butte berlokasi di lembah Sungai Silver Bow di wilayah utara Pegunungan Rocky yang mengangkangi pembagi Benua Amerika.[10] Kota ini juga juga berada di arah barat daya dari batuan granit yang dikenal dengan nama Boulder Batholith yang mungkin terbentuk pada periode kapur. Pada tahun 1874, William L. Farlin melakukan klaim terhadap pertambangan Asteroid (nantinya, namanya diganti menjadi Travona) yang sekaligus menjadi era baru dalam perkembangan mineral di kota Butte karena menjadi penanganan bijih perak pertama yang berhasil di wilayah tersebut.[11] Pertambangan ini menarik para imigran dari Cornwall (Inggris),[12] Irlandia, Lebanon, Kanada, Finlandia, Austria, Italia, Tiongkok, Montenegro dan Meksiko.[13] Di Butte, tiap anak-anak tumbuh dan mengenal wilayah dengan etnik spesifik, seperti East Side untuk Bangsa Austria dan Bangsa Serbia, Bangsa Irlandia di Dublin Gulch serta Bangsa Italia di Meaderville.[14] Ada banyak Tionghoa yang bermigrasi ke Butte yang juga mendirikan bisnis sekaligus mendirikan pecinan di Butte.[6] Migrasi Tionghoa berhenti pada tahun 1882 karena kebijakan dari Undang-Undang Ekslusi Tionghoa. Sentimen anti-Tionghoa muncul pada dasawarsa 1870-an dan 1890-an. Kejadian ini disebabkan oleh rasisme yang dilakukan oleh penduduk kulit putih yang semakin diperburuk oleh Depresi Panjang sehingga pada tahun 1895, Serikat Buruh Butte dan the Kamar Dagang Butte melakukan boikot terhadap bisnis yang dimiliki oleh Tionghoa. Pemilik usaha melawan dengan menuntut serikat buruh dan memenangkan tuntutan tersebut. Sejarah tentang migran Tionghoa dicatat di Museum Mai Wah.[15][16] Gelombang penambang memberikan Butte sebuah reputasi sebagai kota yang dapat menyediakan segala sifat buruk. Bar kota dan distrik lampu merah yang dikenal dengan nama "The Copper Block" terpusat di Jalan Mercury dan Jalan Galena. Tempat-tempat tersebut merupakan lokasi dari bordil elegan, seperti Dumas Brothel. Di belakang bordil tersebut, ada sebuah tempat yang sama terkenalnya yang dikenal dengan nama Venus Alley. Tempat ini menjadi lokasi para wanita menjajakan dirinya di sebuah ruang-ruang kecil. Distrik lampu merah di Butte mengundang para penambang dan banyak lelaki lainnya dari seluruh wilayah dan baru tutup pada tahun 1982 setelah penutupan Dumas Brothel.[17] Pabrik bir komersial bernama Centennial Brewery didirikan pada tahun 1876 oleh Leopold Schmidt dan rekannya, Raymond Saile. Pabrik bir di Butte biasa dijalankan oleh imgran dari Jerman, seperti Leopold Schmidt, Henry Mueller, dan Henry Muntzer. Biasanya, pabrik ini beranggotakan pekerja dari serikat buruh. Mayoritas kelompok etnik di Butte, termasuk anak-anak menyukai minuman bir lokal yang diseduh, seperti lagers, pilsners, bock, altbier dan mead.[18][19] Ekspansi industriPada akhir abad ke-19, tembaga memiliki banyak permintaan karena pada saat itu, teknologi bola lampu yang baru ditemukan oleh Thomas Alva Edison membutuhkan tembaga dalam produksinya. Kondisi ini menyebabkan tiga orang jutawan industri berebut kuasa terhadap kekayaan pertambangan di Butte yang diketahui memiliki potensi lapisan penyimpanan tembaga yang besar. Tiga " Raja Tembaga" ini adalah William A. Clark, Marcus Daly dan F. Augustus Heinze.[20] Perusahaan pertambangan Anaconda Copper didirikan pada tahun 1880 ketika Daly membeli pertambangan kecil bernama Anaconda. Sebelumnya, Daly merupakan pemilik sebagian, manajer tambang dan teknisi dari pertambangan Alice yang merupakan sebuah tambang perak di Walkerville. Walkerville adalah sebuah susur kota Butte. Selama bekerja di Alice, dia menyadari potensi bijih tembaga yang tersimpan dengan jumlah yang signifikan di sana. Setelah majikan dari Daly, Walker Brothers menolak berinvestasi di Anaconda, Daly menjual menjual sahamnya di Alice dan pergi ke San Fransisco untuk mencari penyokong dana lainnya sehingga berhasil bekerja sama dengan James Haggin, George H. Hearst, dan Lloyd Tevis. Deposit tembaga akhirnya ditemukan pada tahun 1882 dan menjadikan Daly jutawan. Karena biaya pengiriman ke Wales yang mahal, Daly membangun pabrik peleburan di Anaconda, Montana yang terhubung dengan Butte melalui sebuah rel kereta api Montana. Pabrik ini selesai pada tahun 1884.[21] Di antara tahun 1884 atau 1888, Clark membangun Wastu Copper King di Butte dan wastu ini menjadi tempat tinggal kedua baginya karena rumah pertamanya berada di Kota New York.[22] Clark membeli Taman Columbia yang merupakan sebuah taman kecil yang dikembangkan menjadi taman hiburan yang meliputi fasilitas, seperti paviliun, kereta luncur dan danau untuk berenang dan bermain kano. Pelebaran taman bertujuan untuk "menyediakan tempat bagi anak - anak dan keluarga bisa keluar dari udara yang terpolusi dari industri pertambangan Butte".[23] Sekitar abad 20, bisnis pertambangan yang terus berkembang telah menghasilkan kekayaaan yang banyak untuk Butte dan membuat kota ini menjadi kota dengan populasi terbanyak di antara Chicago dan San Fransisco pada masa itu.[24] Bijih tembaga yang ditambang dari Butte berjumlah 284,000,000 pon (129,000,000 kg) pada tahun 1910. Pada tahun yang sama, lebih dari 280,000 kg perak dan 1,000 kg emas ditemukan sebagai produk sampingan dari tembaga.[11] Butte menjadi kota penghasil tembaga terbesar di dunia dan menjadi kota terbesar kedua pemilik penyimpanan tembaga di dunia setelah Chuquicamata.[25] Jumlah bijih yang diproduksi di kota ini menciptakan julukan untuk Butte sebagai "Bukit Terkaya di Bumi." Dengan tenaga kerja yang banyak bekerja di kondisi yang berbahaya secara fisik, Butte menjadi tempat aktif dari pergerakan buruh sehingga dikenal sebagai "Gibraltarnya perburuhan."[26] Pada tahun 1885, ada 1800 anggota berbayar di serikat pekerja umum di Butte dan pada tahun yang sama, mereka membentuk ulang organisasi ini menjadi Serikat Pekerja Tambang Butte (BMU) dengan mengeluarkan pekerja nontambang dari organisasinya. Para pekerja nontambang membentuk organisasi serikat pekerja kriya dan beberapa organisasi ini bergabung dengan Knights of Labor. Pada tahun 1886, semua organisasi ini bergabung membentuk Silver Bow Trades and Labor Assembly dengan beranggotakan 34 serikat berbeda yang mewakilkan hampir 6.000 pekerja di Butte. BMU memiliki cabang di kota Barker, Castle, Champion, Granite dan Neihart. Pada tahun 1892, ada mogok yang terjadi di Coeur d'Alene. Meskipun BMU berhubungan baik dengan pemerintahan lokal, peristiwa di Idaho mengganggu sehingga mereka mengirimkan ribuan dollar sebagai bantuan sampai mereka menggadaikan gedung mereka.[27] Peristiwa rentannya serikat pekerja lokal atas kekuatan dari Mine Owners' Associations (MOA) seperti yang terjedi di Coeur d'Alene menumbuhkan kekhawatiran para pekerja. [28]Pada bulan Mei 1893, sekitar empat puluh delegasi dari pertambangan di utara yang dipimpin oleh Ed Boyce, Charles Moyer dan Bill Haywood bertemu di Butte. Mereka mendirikan Western Federation of Miners (WFM) yang bertujuan untuk mengorgansisir para penambang di seluruh Amerika Serika Barat.[29] WFM memenangkan mogok di Cripple Creek, Colorado pada tahun 1894,[30] tetapi pada tahun 1896–97, mereka kalah dalam mogok kerja yang berakhir ricuh di Leadville, Colorado.[31] Anaconda Copper dan kerusuhan sipilPada tahun 1899, Daly bergabung dengan William Rockefeller, Henry H. Rogers dan Thomas W. Lawson untuk membentuk Amalgamated Copper Mining Company.[32] Tidak lama setelah itu perusahaan ini berganti nama menjadi Anaconda Copper Mining Company (ACM) yang dimiliki oleh kumpulan korporasi besar. Pada dasawarsa 1920-an, tempat ini memiliki monopoli terhadap hampir semua tambang yang ada di dan sekitar Butte.[33] Selama beberapa tahun, Butte memiliki atmosfer politik sosialis dengan memilih Lewis Duncan sebagai wali kota pada tahun 1911 yang terpilih lagi pada tahun 1913. Duncan menjadi wali kota sosialis dan pastor Unitarian pertama di Butte. Akhirnya, Duncan mengalami pemakzulan pada tahun 1914 karena dinyatakan bersalah karena mengabaikan kejadian pemboman Aula Serikat Pekerja Tambang pada Juni 1914.[34] Kota ini dikenal sebagai " Salah satu kota serikat pekerja paling kompak di Amerika".[35] Di antara tahun 1905-1920, banyak organisasi terbentuk dan salah satunya adalah Industrial Workers of the World (IWW). Nantinya, delegasi Butte merupakan delegasi terbesar yang dikirim pada konvensi pembentukannya di Chicago.[36] Pada tahun 1914, konflik antara IWW dan WFM menjadi salah satu peristiwa kerusuhan buruh Montana tahun 1914.[37] Peristiwa ini mengalami puncaknya pada saat terjadinya pengeboman aula serikat pekerja tambang pada Juni 1914 sehingga para pemilik tambang kehilangan kepercayaan terhadap serikat pekerja. ACM mulai melayangkan ultimatum untuk melakukan open shop yang berakibat dengan tidak adanya lagi serikat pekerja hingga bulan Juni 1917.[38] Setelah bubarnya serikat pekerja, ACM meresmikan program untuk menarik para pekerja.[39] Meskipun begitu, tetap terjadi konflik antara buruh, organisator buruh dan ACM. Salah satunya ialah penghakiman massa Frank Little pada tanggal 1 Agustus 1917.[40] Pada bulan april 1920, terjadi penembakan buruh oleh penjaga tambang yang dikenal sebagi peristiwa pembantaian Jalan Anaconda.[41] Korban mencapai 17 orang tertembak dari belakang dan satu orang meninggal dunia.[42] Pada tanggal 8 Juni 1917, terjadi kejadian tragis ketika percikan api di sumur Pertambangan Granite memuntahkan api, asap dan gas beracun melalui labirin gua yang terhubung dengan Pertambangan Speculator.[43] Usaha menolong dilakukan, tetapi karbon monoksida telah mengkontaminasi persediaan udara.[44][45] Beberapa orang membarikade diri mereka menggunakan sekat untuk menyelamatkan diri, tetapi banyak yang lainnya meninggal karena panik berusaha melarikan diri.[45] Para penolong menggunakan kipas untuk mencegah api menyebar, tetapi usaha itu tidak cukup cepat untuk memadamkan api sehingga para pemadam berinisiatif menyiramkan air. Akantetapi, air yang disiram ternyata menguap menjadi uap air yang membakar beberapa korban yang ingin melarikan diri.[46] Ketika api telah padam, pengumpulan mayat dilakukan dan banyak jenazah berada dalam kondisi yang tidak dapat dikenali sehingga beberapa korban tidak bisa diidentifikasi.[47] Bencana tersebut memiliki 168 korban jiwa.[48] Sampai pada tahun 2017, peristiwa ini menjadi kecelakaan pertambangan batuan keras terburuk dalam sejarah dunia.[49] Memorial Granite Mountain yang berlokasi di Butte merupakan tempat yang didirikan untuk mengenang para korban meninggal dalam kecelakaan tersebut.[50] Protes dan mogok dilakukan setelah bencana Pertambangan Speculator Mine. Peristiwa ini juga menginisiasi pendirian dari Serikat Pekerja Tambang Logam yang memiliki anggota sekitar 15,000 orang yang telah berhenti bekerja setelah kejadian tersebut. Diantara tahun 1914 dan 1920, Garda Nasional Amerika Serikat menduduki Butte sebanyak enam kali untuk meredamkan kericuhan.[51] Pada tahun 1917, produksi tembaga mencapai puncaknya dan menurun secara bertahap. Setelah perang dunia II, produksi tembaga dari tambang milik ACM di Chuquicamata, Chili jauh melewati produksi Butte.[52] Masa pertambangan open pitPerselisihan antara serikat pekerja tambang dan perusahan terus belanjut dari dasawarsa 1920-an hingga 1930-an di Butte dengan beberapa mogok dan protes yang salah satunya berlangsung selama 10 bulan pada tahun 1921.[53] Pada perayaan tahun baru pada tahun 1922, para pemrotes mencoba untuk meledakkan Aula Hibernian di Jalan Utama dengan dinamit.[53][54] Ekspansi industri lanjutan juga meliputi pembangunan pesawat pos pertama di kota Butte pada tahun 1928 dan pada tahun 1937, sistem trem kota dibongkar dan digantikan dengan jalur bus.[53] Setelah dasawarsa 1920-an, ACM mulai mengurangi aktivitas di Butte akibat tingginya padat karya di pertambangan bawah tanah dibandingkan pertambangan open pit sekaligus kompetisi dari pertambangan yang ada di Chili. Akhirnya, ACM merubah sistem pertambangannya dari bawah tanah menjadi pertambangan open pit.[51] Sejak dasawarsa 1950-an, lima perkembangan besar di kota ini telah terjadi: keputusan membuka pertambangan open pit di pertengahan dasawarsa 1950-an,[51] kebakaran berantai di bisnis distrik Butte pada dasawarsa 1970-an,[55] perdebatan untuk memindahkan distrik bisnis yang bersejarah, kepemimpinan sipil yang baru dan berakhirnya pertambangan tembaga pada tahun 1983. Butte merespon perkembangan ini dengan mencari cara untuk mendiversikasi ekonomi dan menyediakan pekerjaan. Contohnya, warisan lebih dari seabad kerusakan lingkungan yang menghasilkan pekerjaan dengan melakukan tindakan pembersihan dan menetapkan situs Suferfund di Butte.[56] Ribuan rumah hancur di pinggir kota Meaderville dan wilayah sekitar, seperti McQueen dan Butte Timur karena penggalian Berkeley Pit yang dibuka pada tahun 1954[53] oleh Anaconda Copper.[51] Pada saat pembukaan, Berkeley Pit menjadi pertambangan tembaga open pit terbesar yang dioperasikan oleh truk di Amerika Serikat.[57] Berkeley Pit meluas seiiring waktu dan akhirnya sampai di Taman Columbia. Setelah kebakaran besar yang meluluh lantakkan taman ke tanah pada November 1973, Continental Pit digali di bekas lokasi taman.[58]Pada tahun 1977, the ARCO (Atlantic Richfield Company) membeli Anaconda dan pada tahun 1983 menutup tambang karena rendahnya harga logam.[59] Pada tahun yang sama, sebuah organisasi yang terdiri dari penduduk pengangguran dan gaji rendah di Butter terbentuk untuk melawan agar mendapatkan keadilan pekerjaan dan lingkungan. Komunitas Serikat Pekerja Butte menghasilkan rencana detil untuk revitalisasi komunitas dan mendapatkan keuntungan dari dampak pertambangan yang telah terjadi.[60] Setelah aktivitas pertambangan berakhir di Berkeley Pit, pompa air sekitar tambang juga dimatikan sehingga air dengan kandungan asam yang tinggi beserta logam berat beracun memenuhi Berkeley Pit.[61] Anaconda menghentikan tambang di Continental Pit pada tahun 1983 dan Montana Resources LLP membeli properti tambang tersebut. Perusahaan ini membuka kembali Continental Pit pada tahun 1986.[62] Perusahaan tersebut berhenti menambang pada tahun 2000, tetapi melanjutkan kegiatan tambang pada musim gugur pada tahun 2003.[63] Dari tahun 1880 hingga 2005,pertambangan distrik Butte telah memproduksi lebih dari 9.6 juta metrik ton tembaga, 2.1 juta metrik ton seng, 1.6 juta metrik ton mangan, 381.000 metrik ton timah, 87.000 metrik ton molibdenum, 22,200 metrik ton perak dan 90 metrik ton emas.[64] Abad ke- 21Masih ada sisa 14 bekas headframe di sumur tambang di Butte[65] dan kota ini masih memiliki 4000 gedung-gedung bersejarah yang berdiri pada masa bum,[66] terutama di pinggir kota yang terlihat dengan gaya lamanya dengan banyak gedung tidak penuh dimiliki.; Menurut perkiraan pada tahun 2016, ada ratusan gedung tanpa penghuni di Butte yang menyebabkan kota tersebut mengeluarkan sebuah ordonansi untuk mencatat para pemilik gedung.[67] Upaya pemeliharaan gedung bersejarah dimulai pada akhir dasawarsa 1990-an.[68] Banyak wilayah kota, terutama wilayah di sekitar tambang tua yang menunjukkan tanda kerusakan kota, tetapi peningkatan investor dan kampanye agresif untuk meremediasi kerusakan tersebut menyebabkan peningkatan untuk memperbaiki properti yang ada di distrik pinggir kota bersejarah di Butte.[69] yang meluas pada tahun 2006 dengan juga meliputi sebagian wilayah Anaconda dan mejadi salah satu Distrik Tengaran Sejarah Nasional terbesar di Amerika Serikat yang memiliki 5.991 properti.[70][71] Satu abad setelah masa pertambangan dan peleburan yang intensif, masalah lingkungan tersisa di sekitar kota. Arsen dan logam berat, seperti timbal ditemukan di beberapa tempat bekas pertambangan sehingga untuk beberapa waktu di dekade 1990-an, air keran tidak aman untuk diminum karena filtrasi yang rendah serta pipa saluran kayu yang sudah berusia sedekade. Usaha untuk meningkatkan pipa saluran air telah berlangsung selama tahun-tahun terakhir yang telah diinvestasi jutaan dollar untuk meningkatkan saluran air dan memperbaiki infrastruktur. Penelitian lingkungan dan usaha pembersihan berkontribusi terhadap diversifikasi ekonomi lokal dan tanda vitalitas, termasuk pengenalan pabrik pembuatan polisilikon yang ada pada dekade 1990-an.[72] GeografiMenurut Biro Sensus Amerika Serikat, Butte-Silver Bow memiliki total wilayah seluas 716.82 mil persegi (1.856.55 km2).[73] Kota ini berlokasi di Pembagi Benua Amerika.[74] Lanskap perkotaan Butte tekenal karena operasi tambang yang berlokasi di wilayah perumahan yang terlihat dalam bentu headframes yang menyebar di kota.[75]
Pandangan kotaPemukimanKonsentrasi harta di Butte karena sejarah pertambangannya menghasilkan fitur arsitek yang unik dan berbunga.[76] di antara rumah-rumah dan gedung-gedung berada di sekitar pinggir kota Butte.[77] Pinggir kota yang berlokasi di daerah bukit arah timur laut dari perkotaan memiliki ciri dengan banyaknya perumahan bergaya Viktoria dan pondok-pondok gaya Ratu Anne yang dibangun pada akhir abad ke-19.[78] Beberapa rumah bergaya "painted ladies" di Butte dimuat di sebuah buku berjudul Daughters of Painted Ladies tahun 1987 karya Elizabeth Pomada.[79] County Butte-Silver Bow meresmikan Agensi Revitalisasi Perkotaan yang bertugas meningkatkan fasad bangunan untuk " Meningkatkan dan mempromosi sumber daya arsitetur pinggir kota bersejarah Butte" [78] Pada tahun 2017, sebuah episode pilot berjudul Butteification ditayangkan di HGTV yang menayangkan pasangan yang melakukan restorasi sebuah rumah bergaya Viktoria di Butte .[80] Distrik selatan Butte yang berlokasi di dasar daerah bukit yang merupakan lokasi dari wilayah utara Butte, merupakan lokasi pemukiman kelas pekerja yang bersejarah. Pada awalnya, tambang emas berkumpul di wilayah ini sebelum digunakan untuk keperluan Union Pacific Railroad pada tahun 1881.[81] Ekspansi Anaconda Company pada dekade 1960-an dan 1970-an menghilangkan beberapa pemukian bersejarah Butte, seperti East Side, Dublin Gulch, Meaderville dan Chinatown.[82] Wilayah St. Mary's Butte yang menjadi batas timu pinggir kota terdiri dari Dublin Gulch dan Corktown, Wilayah ini mengadaptasinya namanya dari sebuah eponim paroki Katolik Roma berlokasi di sana yang dikenal sebagai "gereja penambang" yang juga menjadwalkan pengumpulan massa sesuai jam kerja para penambang. Berdasarkan sejarahnya, wilayah St. Mary di Butte memiliki populasi yang terdiri dari imigran Bangsa Slavia, Bangsa Filandia dan juga Bangsa Irlandia sebelum pertengahan abad 20.[83] Butte memiliki iklim semi kering dingin (BSk) dibawah klasifikasi iklim Köppen. Musim dinginnya panjang dan dingin dengan suhu harian rata-rata pada suhu 39.5 °F dengan rata-rata 35.0 hari setiap tahunnya yang memiliki suhu dibawah 0 °F. Bulan terdingin pada bulan Januari 1937 dengan rata0-rata suhu −5.5 °F (−20.8 °C), sedangkan musim dingin penuh terdingin pada tahun 1948/49 selama tiga bulan dengan rata-rata suhu 6.69 °F (−14.06 °C)dan sedang dengan rata-rata suhu 29.21 °F (−1.55 °C). Pada bulan Juli 2007, bulan ini menjadi suhu terpanas dengan rata-rata maksimum suhu 88.8 °F (31.6 °C), meskipun suhu terpanas sampai 100 °F atau 37.8 °C terjadi pada tanggal 22 Juli 1931 dan 30 Juni 2000.[84]
Referensi
Daftar Pustaka
|