Byōsoku 5 Centimeter
Byōsoku 5 Centimeter (Byōsoku Go Senchimētoru, 5 Centimeters Per Second, lit. "Lima Sentimeter per Detik") merupakan sebuah film anime Jepang tahun 2007 oleh Makoto Shinkai. Film ini tamat ditayangkan pada tanggal 22 Januari 2007.[2] Bagian pertama film ini telah ditulis di Yahoo! Jepang sebagai streaming video khusus pengguna Yahoo! Premium pada tanggal 16 Februari hingga 19 Februari 2007.[3] Pada tanggal 3 Maret 2007, film lengkapnya telah ditayangkan sebagai tayangan perdana di Cinema Rise di Shibuya, Tokyo.[4] Film tersebut terdiri dari tiga episode atau bagian: Ōkashō (桜花抄), Cosmonaut (コスモナウト), dan Byōsoku 5 Senchimētoru (秒速5センチメートル), dengan total waktu tayang keseluruhannya adalah satu jam. Sebagaimana film-filmnya yang sebelumnya, soundtrack film ini digubah oleh Tenmon. DVD Byōsoku 5 Centimeter dikeluarkan pada tanggal 19 Juli 2007. Novel 5 Centimeters Per Second yang merupakan pengembangan cerita dari versi filmnya juga dibuat.[5] Versi manganya yang berbetuk serial diterbitkan oleh Afternoon mulai bulan Juli 2010, diilustrasikan oleh Seike Yukiko.[6] Alur ceritaCerita ini berlatarkan Negeri Jepang, dimulai semenjak era 1990an hingga sekarang (2000an), dimana setiap episodenya berkisar pada seorang tokoh bernama Takaki Tōno. Episode pertama berlatarkan pada masa saat telepon seluler masih belum umum digunakan dan email belum digunakan masyarakat luas. Episode 1: Ōukashō (Bunga Sakura Mekar)Takaki Tōno dengan segera bersahabat dengan Akari Shinohara saat mereka berdua baru saja pindah pada Sekolah Dasar yang sama. Mereka semakin dekat satu sama lain karena memiliki banyak persamaan sikap dan sifat; misalnya, keduanya lebih suka bermain di perpustakaan karena mudah sakit. Mereka, satu sama lain, saling memanggil nama tanpa menambahkan panggilan sebutan, yang menurut kultur Jepang menandakan persahabatan dan keakraban yang mendalam. (Hal ini tidak tampak dalam film yang telah didubbing ke dalam Bahasa Inggris atau bahasa lain.) Setelah tamat bersekolah di Sekolah Dasar, Akari Shinohara pindah ke Tochigi karena pekerjaan orangtuanya, sementara Takaki masuk ke sebuah Sekolah Menengah Pertama di Tokyo. Mereka berdua saling membalas surat dan menghubungi masing-masing. Saat keluarga Takaki akan pindah ke Kagoshima, Takaki (13 tahun) memutuskan untuk berjumpa sekali lagi dengan Akari, karena jarak di antara keduanya nantinya akan menjadi semakin jauh. Namun, pada hari yang dinantikannya, badai salju yang dasyhat membuat semua kereta api yang ditumpanginya terlambat hingga berjam-jam. Takaki telah kehilangan harapan untuk bertemu dengan Akari. Tidak punya cukup uang untuk membeli makan malam, keterlambatan kereta api yang parah, dan angin yang menerbangkan surat yang disiapkannya untuk Akari membuat Takaki menangis. Ia sampai di Iwafune, Tochigi setelah menjelang tengah malam, Takaki terkejut melihat Akari ternyata masih menunggunya di stasiun dimana mereka berjanji untuk berjumpa. Malam itu mereka meluangkan waktu bersama-sama, saling berciuman untuk pertama kalinya di bawah pohon sakura, dan menghabiskan malam sambil berbincang-bincang pada sebuah pondok. Saat berciuman, Takaki sadar bahwa mereka berdua tidak akan dapat bersama karena waktu dan keadaan akan memisahkan mereka secara beransur-ansur. Keesokan harinya, ia pulang naik kereta api sambil diantar oleh Akari. Ia tidak lagi merasa kecewa karena telah kehilangan suratnya. Sementara itu, setelah kereta api yang ditumpangi Takaki menjauh, Akari perlahan-lahan mengeluarkan surat bersampul merah muda dari dalam tasnya, surat yang tidak pernah ia berikan kepada Takaki. Episode 2: CosmonautEpisode ini lebih banyak menggunakan sudut pandang seorang gadis bernama Kanae. Takaki bersekolah di sebuah Sekolah Menengah di Tanegashima yang terletak di Tanegashima Space Center. Kanae Sumida, seorang gadis yang juga merupakan kawan sekelas Takaki, memendam perasaan yang istimewa terhadap Takaki. Namun, ia tidak mempunyai keberanian untuk menyatakan cintanya. Ia selalu menunggu Takaki datang ke tempat parkir sepeda agar dapat pulang bersama-sama dengannya; mereka selalu datang ke sebuah minimarket untuk membeli susu kemasan. Karena selalu kesulitan untuk memutuskan susu apa yang akan ia beli, Kanae selalu terakhir keluar dan selalu melihat Takaki sedang mengirimkan SMS. Tidak diketahui oleh Kanae, Takaki tidak pernah mengirimkan SMS tersebut karena ia tidak tahu kemana mengirimnya. Akhirnya Kanae berhasil berselancar di atas ombak. Sesuai dengan janjinya, ia akan menyatakan cintanya kepada Takaki. Saat pulang berdua, mereka melihat sebuah roket dikirimkan ke antariksa. Kanae berpikir betapa manusia begitu ingin mengetahui apa yang ada di luar bumi, dan tiba-tiba tersadar mengapa selama ini Takaki selalu terlihat berbeda dari para pemuda yang lain. Takaki seolah-olah selalu mencari sesuatu yang berada jauh darinya. Walaupun ia mencintai Takaki, Kanae memahami bahwa pemuda yang dicintainya itu sedang mencari sesuatu yang jauh lebih bermakna daripada apa yang dapat diberikan olehnya. Itulah sebabnya, Kanae memutuskan untuk tidak pernah menyatakan cintanya kepada Takaki meskipun ia tahu bahwa ia tidak akan bisa dengan segera berhenti untuk mencintainya. Episode 3: Byōsoku 5 CentimeterPada tahun 2008, ketiga tokoh telah berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing. Takaki kini menjadi seorang programer komputer di Tokyo, sementara Akari akan segera menikah, dan Kanae hanya muncul sekilas tanpa mengeluarkan dialog. Suatu ketika, Takaki sedang berjalan melintasi rel kereta api dan berpapasan dengan seorang wanita yang kelihatannya seperti seseorang yang dikenalinya. Ia berpaling belakang, demikian pula dengan si wanita, tetapi kereta api muncul dan menghalangi pandangan mereka. Cerita bergulir ke belakang. Takaki masih merindukan Akari sehingga pacarnya yang kini merasa seperti terabaikan. Rindunya kepada Akari dan tekanan pekerjaan membuat Takaki meninggalkan pekerjaannya. Sementara itu, Akari yang sedang mengemasi barang-barang lamanya tiba-tiba menemukan sebuah surat bersampul merah muda yang ia tujukan untuk Takaki. Selanjutnya Akari dan Takaki ditampilkan mengucapkan dialog secara bergantian dan saling menyambung, mengenai mimpi akan pertemuan terakhir mereka saat salju turun. Kejadian kembali pada saat Takaki menoleh ke belakang setelah melintasi rel kereta api. Dua kereta api akhirnya berlalu, namun ia tidak menemukan seorang pun menunggunya dari balik lintasan. Takaki kemudian tersenyum kepada dirinya sendiri dan terus berjalan dengan latar belakang bunga sakura berjatuhan dari pohonnya. Episode ini diakhiri dengan flashback beberapa kisah yang tidak tampil pada dua episode sebelumnya sambil diiringi lagu dari Masayoshi Yamazaki, yaitu One More Time, One More Chance. Pengisi suara
Suara oleh: Kenji Mizuhashi (Jepang), David Matranga (Inggris)
Suara oleh: Yoshimi Kondō (Bagian pertama) dan Ayaka Onoue (Bagian ketiga), (Jepang), Hilary Haag (Inggris)
Suara oleh: Satomi Hanomura
PengembanganMakoto Shinkai telah mengatakan bahwa, tidak seperti film-filmnya sebelum ini, Byōsoku 5 Centimeter tidak mempunyai elemen fiksi ilmiah maupun fantasi di dalam penceritaannya. Sebaliknya, film ini mencoba untuk mengisahkan dunia sebenarnya dari perspektif yang berbeda. Film Makoto ini memberi sebuah pandangan yang lebih realistik akan halangan yang dihadapi manusia, waktu, ruang, dan cinta. Film ini diterjemahkan sebagai "5 Sentimeter per Detik", berdasarkan kecepatan kelopak bunga sakura yang rontok, dimana kelopak bunga merupakan representasi metaforikal manusia, mengenai kehidupan dan bagaimana manusia yang memulai kehidupan bersama akan berangsur-angsur berpisah dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri.[7] Film tersebut menjadi penanda pertama kalinya Shinkai berkerja sama dengan sekelompok staf animator dan artis.[8] Staf
Musik"One more time, one more chance" (Satu kali lagi, satu kesempatan lagi), ditulis dan dinyanyikan oleh: Masayoshi Yamazaki. Lagu ini juga menjadi soundtrack untuk film Jepang berjudul Moon and Cabage. Makoto Shinkai memilih lagu populer ini karena ia ingin membangkitkan kejadian-kejadian sehari-hari kepada penonton. Selain itu, dengan memilih sebuah lagu yang "dikenali semua orang", diharapkan dapat menambah kesan "kenyataan" dalam film tersebut.
KontroversiSerial animasi China yang berjudul Xin Ling Zhi Chuang ("Jendela Jiwa") dituduh telah memplagiat beberapa latar dari 5 Centimeters Per Second dengan sedikit saja perubahan. Bagian introduksi film tertulis "sebuah program dibuat untuk para remaja China, dan animasi untuk meningkatkan pikiran yang utuh dan mengajarkan untuk memandang kehidupan dengan lebih baik."[10] PerilisanDVDMenurut halaman resmi situs Makoto Shinkai, DVD dikeluarkan pada tanggal 19 Juli 2007 di Jepang.[11] Judulnya didaftarkan oleh ADV Films dan direncanakan untuk diluncurkan pada bulan Desember 2007,[12][13] tetapi tertunda hingga Maret 2008.[14][15] DVD film Bagian 2 juga terpaksa ditunda dari 4 Maret 2008 ke April 2008.[16][17] Peluncuran film di Rusia oleh Reanimedia dimulai semenjak Januari 2008.[18] Film ini juga dilisensi di Taiwan oleh Proware Multimedia International.[19] Pada tanggal 11 Juli 2008, ADV mengumumkan bahwa mereka tidak melanjutkan mengopi DVD untuk film ini.[20][21] Bang Zoom! Entertainment mendubbing ulang keseluruhan film atas permintaan distributor aslinya di Jepang, dan terjemahan yang baru tersebut pertama kali direkam dengan Crunchyroll pada tanggal 28 Februari 2009.[22] Pada 13 Agustus 2010, CEO Crunchyroll yang bernama Kun Gao mengumumkan rencana untuk meluncurkan film-film dalam format DVD, dimulai dari 5 Centimeters per Second.[23] Bandai Entertainment yang berencana untuk mengelola serta mendistribusikan DVD akan memasukkan dubbing versi Bang Zoom!. Versi tersebut dikeluarkan pada tanggal 22 Februaro 2011.[24] Tanggal 29 March 2009, perusahaan pendistribusian Madman Entertainment mengumumkan rencana untuk mengeluarkan 5 Centimetres Per Second di Australia.[25] Lagu penutup film berjudul "One More Time, One More Chance" oleh Masayoshi Yamazaki. Versi Blu-ray dari film dilepaskan tanggal 18 April 2008 di Jepang.[26] Versi HD film juga dikeluarkan pada 18 April 2008.[26] NovelVersi novel 5 Centimeters Per Second, lisensi oleh Media Factory, diterbitkan tanggal 16 November 2007 di Jepang. Novel ini merupakan novel pertama yang ditulis oleh Makoto Shinkai. Foto-foto dalam novel juga diambil olehnya.[27] Versi lain dari novel, One more side, diterbitkan tanggal 20 Mei 2011 di Jepang. Penulisnya adalah Shinta Kanou yang juga menulis novel untuk kedua film Shinkai, yaitu Voices of a Distant Star dan The Place Promised in Our Early Days. MangaVersi manga yang diadaptasi dari film diilustrasikan oleh pelukis manga Yukiko Seike. Manga ini pertama kali dimuat dalam majalah Afternoon milik Kodansha dari Juli 2010 dan diterbitkan dalam versi bahasa Inggris dalam satu volume oleh Vertical Inc.[28] PenerimaanFilm ini telah memenangkan Lancia Platinum Grand Prize pada Future Film Festival sebagai film terbaik pada animasi atau special effects.[29] Film ini juga memperoleh penghargaan sebagai Best Animated Feature Film pada tahun 2007 oleh Asia Pacific Screen Awards.[30] DVD versi edisi terbatas diperingkatkan pada urutan ketiga pada Tohan charts antara 18 hingga 24 Juli 2007, sementara edisi regulernya berada di urutan ke tujuh.[31] Film ini menjadi film Blu-ray peringkat ke-4 yang paling populer di Jepang pada tahun 2008.[32]
Mania.com memasukkan 5 Centimeters Per Second dalam daftar anime terbaik yang tidak dibuat oleh Miyazaki.[33] Mark Schilling dari The Japan Times menulis perkataan Shinkai bahwa ia lebih baik dari Hayao Miyazaki "dalam menembus penutup kehidupan keseharian untuk mengeluarkan keindahan yang menyakitkan dan cepat berlalu dari ingatan yang sebagian besar dari kita hanya menyadarinya dalam kesempatan yang langka."[34] Bamboo Dong dari Anime News Network berkomentar mengenai permainan piano Tenmon dalam anime karena "luar biasa indah tetapi menghancurkan hati", yang "berkontribusi pada kualitas seperti impian yang dimiliki film". Ia juga mengomentari bahwa film tersebut "tidak pernah menyatakan bagaimana perasaan tokoh-tokohnya. Ia tidak pernah mengikuti jalur penceritaan yang tegas, tetapi antar interaksi di layar dan penggambaran kesendirian yang tepat waktu, segalanya menjadi sejelas seperti membedakan antara siang dan malam".[35] Chris Beveridge dari Mania.com mengkritisi anime ini karena ada beberapa bagian yang digambar secara kasar serta "terlihat berkualitas rendah. Film menggunakan terlalu banyak variasi warna sehingga sebagian terlihat terlalu ramai sehingga menjadi mengganggu."[36] Theron Martin yang bekerja untuk Anime News Network berkomentar "penggunaan efek suaranya bagus, terutama pada bagian menarik tali busur di Episode 2 film".[37]
Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|