Cannone da 90/53
Cannone da 90/53 adalah meriam rancangan Italia yang digunakan baik dalam peran antipesawat sekaligus antitank pada Perang Dunia II. Meriam ini merupakan salah satu meriam antipesawat tersukses yang pernah digunakan dalam perang tersebut.[2] Penamaan "90/53" berarti bahwa meriam ini memiliki kaliber 90 mm dan laras sepanjang 53 kali kalibernya. SejarahVersi angkatan lautPada 1938, setelah masa pengembangan, Ansaldo memproduksi sebuah meriam antipesawat berat baru untuk Regia Marina, untuk menggantikan meriam Škoda 10 cm K10 dan K11 yang usang. Awalnya memiliki laras sepanjang 48 kaliber, namun diubah menjadi 50 kaliber. Cannone da 90/50 Ansaldo Model 1938 dan OTO Model 1939 memiliki laras monoblok autofretted dengan sebuah cincin sungsang yang disekrup, yang menahan blok sungsang geser horisontal serta dudukan untuk silinder tolak balik. Kubah meriamnya berbobot sekitar 20 ton, dengan laju tembak 12 peluru per menit. Setelah ujicoba pada kapal penjelajah berperisai San Giorgio, meriam 90/50 dipasang pada kapal tempur kelas Littorio dan dua buah kapal tempur kelas Andrea Doria yang dibangun ulang, dengan masing-masing memiliki total 12 dan 10 dudukan. Setelah perang, meriam dari kapal tempur Italia Vittorio Veneto diberikan ke Yugoslavia sebagai bagian dari kompensasi perang. Meriam itu dipasang pada sebuah baterai artileri pesisir di pulau Žirje sebagai bagian dari strategi pertahanan Perang Dingin. Dua meriam 90/53 beraksi pada September 1991 dalam Perang Kemerdekaan Kroasia, menghalangi serangan Angkatan Darat Rakyat Yugoslavia di Šibenik dan memblokir 34 kapal patroli dan penyapu ranjau Angkatan Laut Yugoslavia yang kemudian ditangkap oleh Kroasia di pelabuhan.[3] Versi daratCannone da 90/53, turunan dari versi laut,[4] juga dirancang oleh Ansaldo, dan contoh pertamanya diproduksi pada 1939. Rencana mulanya meriam ini akan diproduksi dalam tiga varian:
Industri Italia tidak mampu memproduksi dalam jumlah tersebut dan di masa akhir produksi pada Juli 1943 hanya 539 meriam telah dikirim, termasuk 48 pucuk dikonversi untuk penggunaan pada penghancur tank berat Semovente 90/53; beberapa, karena penundaan dalam produksi dudukan yang mencukupi, dipasang pada dudukan sementara atau pada flatbed truk seperti Lancia 3Ro. Berdasarkan pengalaman Jerman dengan FlaK 18 8,8 cm yang sebanding, senjata ini juga digunakan sebagai artileri lapangan dalam peran tembakan tidak langsung atau sebagai senjata antitank; dalam peran antitank kinerjanya sangat baik, peluru penembus perisainya mampu menembus 140 milimeter (5,5 in) lapisan baja pada 500 meter (550 yd), dan 120 milimeter (4,7 in) pada 1.000 meter (1.100 yd),[5] beberapa sumber lain bahkan mengutip penetrasi hingga 206 milimeter (8,1 in),[6] sehingga mampu menghancurkan setiap tank Sekutu yang dapat dihadapinya di Afrika Utara dan di daratan Eropa. Setelah Italia menyerah, meriam yang ditangkap oleh pasukan Jerman dinamai sebagai 9-cm Flak 41 (i) atau 9-cm Flak 309/1 (i) . Beberapa meriam ini digunakan untuk pertahanan udara Jerman, sementara yang lain tetap digunakan di Italia. Karakteristik
Lihat pulaSenjata dengan peran, kinerja, dan era yang sebanding
Referensi
Bibliografi
Pranala luar
|