Share to:

 

Charles Kanaʻina

Kanaʻina II
Kelahiran1801
Napoʻopoʻo, Hawaiʻi
Kematian13 Maret 1877
Honolulu, Oahu
Pemakaman29 Maret 1877[1]
PasanganMiriam Auhea Kekāuluohi
KeturunanDavida
William Charles Lunalilo
Dinasti KamehamehaWangsa Moana
Wangsa Kamehameha
Ayah[Eia] Ka-makakaualii
IbuKauwa Palila
PekerjaanDewan Ningrat
Konsel Penasehat
Hadirin kerajaan
Pengecap Kāhili
Tanda tanganKanaʻina II

Charles Kanaʻina, yang secara resmi disebut sebagai Kanaʻina II[2] (ca 1801 – 13 Maret 1877) adalah seorang aliʻi (bangsawan pewaris) Kerajaan Hawaii dan ayah dari William Charles Lunalilo, penguasa monarki ke-6 dari Dinasti Kamehameha. Kanaʻina adalah seorang keturunan dari beberapa figur dari sejarah Hawaii kuno, yang meliputi Liloa, Hakau dan Umi-a-Liloa dari Pulau Hawaiʻi serta Piilani dari Maui. Ia menjabat pada Konsel Penasehat dan Dewan Ningrat. Namanya mengambil nama dari pamannya Kanaʻina, sebuah nama yang artinya "menaklukan" dalam bahasa Hawaii. Pamannya menyambut Kapten James Cook pada 1778 dan berkonfrontasi dengan navigator tersebut sebelum ia dibunuh.

Istrinya Miriam Auhea Kekāuluohi adalah janda dan kemenakan dari Kamehameha I. Ia juga menikah dengan Kamehameha II sebelum berpindah ke agama Kristen dan memberikan semuanya namun satu istri. Kanaʻina dan Kekāuluohi tinggal di sebuab rumah bergaya aliʻi tradisional di sebuah wilayah keramat di Honolulu, Oahu, Hawaii yang disebtu Pohukaina dekat Kekūanāoa, Kaʻahumanu dan keturunan mereka. Tempat tersebut kemudian akan menjadi Tempat Tinggi Keluarga Kerajaan Hawaii Resmi saat Kekūanāoa akan membangun Hale Aliʻi di pusat estate keluarga sebagai hadiah kepada putrinya Victoria Kamāmalu. Tempat tersebut akan menjadi Istana Iolani dan Tempat Jalan-Jalan Istana. Kanaʻina menyimpan propertinya di istana tersebut sampai ia meninggal dan menjadi satu-satunya pemilik aslinya saat Istana tersebut digunakan, tinggal disana dari masa pemerintahan Kamehameha II sampai masa pemerintahan Kalakaua.

Catatan

Kutipan

  1. ^ (Forbes 2001, hlm. 641)
  2. ^ (Amalu 1955, hlm. 18)

Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya