Christmas Battles
Christmas Battle (bahasa Latvia: Ziemassvētku kaujas; bahasa Jerman: Aa-Schlachten; bahasa Rusia: Митавская операция) adalah serangkaian operasi ofensif Tentara Kekaisaran Rusia antara 23-29 Desember 1916 . Pertempuran-pertempuran tersebut berlangsung di Rawa Tirelis di dekat Riga, Latvia antara Rusia dan Jerman. Rusia melancarkan serangannya pada jam-jam pertama pada tanggal 23 Desember, yang mengejutkan Jerman karena berpikir bahwa Tentara Rusia sibuk merayakan Hari Natal (orang Jerman sepertinya tidak tahu bahwa Hari Natal-nya orang Rusia bukan tanggal 25 Desember). Pasukan terdepan Rusia adalah Latvian Riflemen, yang menggunakan kamuflase musim dingin dan menjadikan badai salju yang lebat sebagai penyamarannya untuk memotong kawat berduri Jerman. Selama beberapa hari selanjutnya pertempuran berlanjut saat pasukan Latvia terlibat pertempuran sengit, dan Jerman mendapat bantuan dari Jelgava. Pasukan 17th Siberian Regiment adalah satu-satunya pilihan untuk membantu memperkuat pasukan Latvia, tapi mereka menolak untuk pergi ke medan perang. Bertempur dalam suhu yang membekukan, pasukan Latvia berhasil menahan laju pasukan Jerman selama 48 jam. Pada hari natal, pasukan Rusia melancarkan serangan balasan yang sukses terhadap Jerman dengan hasil pasukan Jerman berhasil mundur dan Rusia menawan 1.000 orang pasukan Jerman dan kubu pertahanan Jerman yang terkuat dan dikenal sebagai "Machine-gun Hill" berhasil direbut. Ini adalah kemenangan terbesar Rusia di front Riga pada Perang Dunia I dan berhasil membuat celah sepanjang 7 km di garis pertahanan Jerman. Namun sama seperti Ofensif Brusilov, peluang ini juga tidak dimanfaatkan karena kemenangan ini tidak diduga sebelumnya. Pada Januari 1917, Jerman berencana merebut kembali 80% wilayah mereka yang hilang saat Christmas Battles, tetapi tentara Rusia masih mempertahankan kubu pertahanan "Machine-gun Hill". Christmas Battle mungkin tidak benar-benar sukses bagi Rusia, tetapi satuan Latvian Riflemen mendapat reputasi bagus dalam serangkaian pertempuran ini dan menjadi inspirasi bagi para penyair, penulis dan artis bahkan oleh salah satu band metal Latvia. Saat perang sipil Rusia, anggota Latvian Riflemen banyak yang ikut dalam kubu Bolshevik, meski sebagian kecil anggotanya juga ada yang menolak. Referensi
|