Cincau hitam
Cincau hitam (Platostoma palustre) adalah spesies tanaman penghasil cincau yang termasuk dalam genus Platostoma dari keluarga Lamiaceae. Spesies ini tumbuh secara luas di wilayah Asia Timur seperti Tiongkok tenggara dan Republik Komunis Tiongkok. Habitatnya umumnya mencakup daerah jurang, daerah berumput, daerah kering, dan rawa rawa.[1] Tumbuhannya dapat mencapai tinggi 15 hingga 100 cm dengan batang dan daun yang berbulu. Daunnya umumnya berbentuk setetes air mata dan bergerigi.[1] Daun cincau hitam sering dicampur dengan buah kecubung dan diolah sebagai penganan cincau berwarna hitam yang umum dibuat di wilayah Asia Timur dan Tenggara. Tanaman ini disebut sebagai xiān cǎo (仙草), xiānrén cǎo (仙人草), xiān cǎo jiù (仙草舅) atau liángfěn cǎo (涼粉草) dalam bahasa Mandarin, sian-chháu (仙草) dalam bahasa Hokkien Taiwan, leung fun cho (涼粉草) dalam bahasa Kanton, sương sáo dalam bahasa Vietnam, dan หญ้าเฉาก๊วย dalam bahasa Thai[2] Penggunaan, budi daya, dan pemrosesanTumbuhan ini utamanya digunakan dalam pembuatan cincau.[2] Daun dan batang tanaman dikeringkan dan dioksidasi, mirip seperti teh, kemudian diolah menjadi mirip agar-agar. Ekstrak tumbuhan cincau hitam, dalam penelitian praklinis, diperkirakan memiliki khasiat anti-diabetes, anti-kanker, dan anti-diare, oleh karena tumbuhan ini memiliki sifat antioksidannya yang kuat.[3] P. palustre dibudidayakan di tanah datar atau daerah dengan sedikit kemiringan. Di Taiwan, tanaman ini sering ditanam di bawah pohon buah-buahan di kebun sebagai tanaman sekunder.[2] Tanaman ini diproses dengan memanen semua bagian tumbuhan di atas akar yang muncul di atas tanah. Bagian-bagian tersebut kemudian dikeringkan sebentar dan ditumpuk untuk memungkinkan mereka teroksidasi sampai menjadi gelap. Setelah oksidasi, mereka kemudian dikeringkan secara menyeluruh untuk dijual.[2] Referensi
Pranala luar
|