Co Hive
Co Hive (sebelumnya Cocowork atau EV Hive) adalah sebuah perusahaan asal Indonesia yang mengusung model bisnis coworking office space. EV Hive pada awalnya adalah sebuah tempat bekerja untuk startup-startup portofolio milik East Ventures yang akhirnya dibuka untuk umum pada pertengahan tahun 2016. EV Hive memiliki misi untuk mendukung ekosistem startup di Indonesia. Hingga bulan November 2017, EV Hive memiliki 9 lokasi layanan yang tersebar di Jakarta, Tangerang & Medan.[3] Pada tanggal 19 November 2017, EV Hive secara resmi mengumumkan merger dengan Clapham Collective, sebuah coworking space di Medan & sekaligus membuka cabang EV Hive pertama di Kota Medan.[4] CoHive didukung banyak investor seperti East Ventures, Insignia, Naver Corp, dan lain-lain. Terakhir, startup mengumumkan putaran seri B pada 2019 dengan total dana ekuitas sebesar $40 juta. Pendanaan ini melambungkan valuasi perusahaan mencapai lebih dari $100 juta.[5] Pada 2020, perusahaan mengoperasikan 30 lokasi dengan total luas area mencapai 60 ribu meter persegi, di Jakarta, Medan, Yogyakarta, dan Surabaya. Layanan yang disuguhkan cukup beragam melalui keanggotan CoHive, mulai dari workspace, coworking, private office, meeting room, sampai dengan coliving.[5] Pada 18 Januari 2023, Co Hive diputus pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan ini tercantum dalam putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Register No: 231/Pdt/Sus-PKPU/2022/PN.Jkt.Pst.[5] SejarahEV Hive didirikan pada tahun 2015 untuk menjadi tempat bekerja startup-startup portofolio milik East Ventures. Pada pertengahan tahun 2016, EV Hive dibuka untuk umum. Pada 15 Mei 2017, EV Hive mengumumkan perolehan pendanaan pre-series A sebesar USD 0.8 Juta atau sekitar Rp 10 Miliar sekaligus penunjukan Carlson Lau sebagai Chief Executive Officer (CEO), Jason Lee sebagai Chief Financial Officer (CFO) dan Ethan Choi sebagai Chief Strategy Officer (CSO).[6] Pada September 2017, EV Hive kembali mendapatkan suntikan dana dari Insignia Venture Partners beserta investor lainnya yaitu Intudo Ventures, East Ventures dan SMDV sebesar USD 3.5 Juta atau sekitar Rp 45 Miliar.[7] Lihat pulaReferensi
|