Colliers (perusahaan)
Colliers adalah sebuah perusahaan manajemen investasi dan jasa profesional terdiversifikasi asal Kanada yang mempekerjakan sekitar 15.000 orang di lebih dari 400 kantornya di 68 negara.[1] Perusahaan ini menyediakan layanan untuk pengguna, pemilik, investor, dan pengembang lahan yasan komersial. Layanan yang disediakan meliputi konsultansi, fasilitas korporat, layanan investasi, representasi pemilik dan penyewa, manajemen proyek, perencanaan perkotaan, manajemen aset dan properti, serta penilaian dan penasehatan properti. Perusahaan ini melayani sektor properti hotel, industri, mixed-use, kantor, ritel, dan residensial.[2] Perusahaan ini berkantor pusat di Toronto, Ontario. Pendapatan tahunan perusahaan ini lebih dari $3.5 milyar.[3] Pada bulan Juni 2015, diumumkan bahwa Jay S. Hennick ditunjuk sebagai Chairman dan CEO perusahaan ini.[4] SejarahPerusahaan ini memulai sejarahnya di Australia pada tahun 1976 melalui penggabungan antara Glynn Lynch & McHarg dan Jones Lang Wootten & Sons.[5][6][7][8] Pada tahun 1978, Colliers bergabung dengan Tony Petty & Associates asal Hong Kong.[5] Pada tahun 1984, Colliers bergabung dengan Macaulay Nicolls.[9] Setahun kemudian, perusahaan ini bergabung dengan American Realty Services Group.[5] Pada tahun 1992, perusahaan ini bergabung dengan Jardines asal Britania Raya.[5] Pada tahun 2004, FirstService Corporation membeli mayoritas saham Colliers Macaulay Nicolls, anggota terbesar dari perusahaan ini.[8][10] Macaulay Nicolls kemudian diubah namanya menjadi First Service REA.[8] Pada tahun 2006, FirstService membeli mayoritas saham PGP Valuation dan menggabungkannya dengan unit bisnis penilaian dari Colliers Macaulay Nicolls.[11] Pada tahun 2007, FirstService mengakuisisi 80% saham PKF Hotel and Hospitality Consulting[12] dan 60% saham MHPM Project Managers.[13][14] Pada bulan September 2008, FirstService membeli 65% saham GVA Williams.[15][16] Pada tahun 2009, FirstService mengakuisisi mayoritas saham Colliers.[10] Pada bulan Oktober 2009, Colliers berinvestasi di Colliers CRE, sebuah perusahaan jasa lahan yasan asal London.[17] Pada bulan Januari 2010, penggabungan antara Colliers dan FirstService resmi diumumkan.[8] Pasca penggabungan tersebut, pada bulan April 2010, Dylan Taylor ditunjuk sebagai presiden dan CEO Colliers International untuk bisnisnya di Amerika Serikat.[8] Pada bulan yang sama, Colliers berinvestasi di Colliers Bennett & Kahnweiler dan West Shell Commercial asal Cincinnati, Ohio.[18][19] Sebulan kemudian, Adena Commercial, sebuah perusahaan lahan yasan asal Columbus, Ohio dan Grubb & Ellis Paramount Commerce asal Grand Rapids, Michigan mulai bekerja dengan Colliers International.[20][21] Pada bulan Juni 2010, Colliers bermitra dengan Sutton & Edwards, sebuah perusahaan lahan yasan asal Long Island, New York.[22] Pada bulan Juli 2014, PKF Consulting dijual ke CBRE Group.[23][24] Pada bulan Juni 2015, Colliers International dan FirstService Corporation dipisah menjadi dua perusahaan publik tersendiri.[9][25] Pada bulan September 2016, Stephen Harper, mantan Perdana Menteri Konservatif Kanada, ditunjuk sebagai anggota dewan direksi perusahaan ini.[26] Pada bulan Oktober 2017, Colliers mengakuisisi Serten Advisors, sebuah perusahaan representasi penyewa yang berkantor pusat di Washington, DC.[27] Pada bulan September 2019, Colliers mengakuisisi Synergy Property Development Services, sebuah perusahaan lahan yasan asal India.[28] Pada bulan Desember 2019, Colliers mengakuisisi sejumlah divisi dari Doughtery Financial asal Minneapolis.[29] Pada bulan Juli 2020, Colliers mengakuisisi Maser Consulting P.A., sebuah perusahaan desain rekayasa multidisiplin asal New Jersey.[30] Model bisnisPada tahun 2010, Colliers mengkonsolidasi waralabanya di bawah satu nama untuk dapat meningkatkan pangsa pasarnya.[31] Pada tanggal 1 Juni 2015, First Services dan Colliers resmi dipisah menjadi dua perusahaan publik tersendiri.[32] Colliers adalah sebuah perusahaan kepialangan lahan yasan yang beroperasi di 67 negara dan sahamnya diperdagangkan di NASDAQ. Hasil keuanganPada tahun 2009, Colliers menempati peringkat kedua di antara 25 pialang lahan yasan global, didasarkan pada nilai trasaksi penyewaan dan penjualan investasinya di seluruh dunia.[33] Pada survei yang sama setahun sebelummya, Colliers International menempati peringkat kelima.[33] Pada bulan Maret 2010, survei tahunan Lipsey Survey di industri lahan yasan komersial global menempatkan perusahaan ini pada peringkat kedua.[34] Sebelumnya perusahaan ini menempati peringkat ketiga di survei tersebut sejak tahun 2004.[34] Pada tahun 2018 dan 2019, Colliers menempati peringkat ketiga pada survei tahunan Lipsey Survey di industri lahan yasan komersial global.[35] Lihat jugaReferensi
Pranala luar |