DVB-T2
Penyiaran Video Digital - Terestrial Generasi Kedua (bahasa Inggris: Digital Video Broadcasting - Second Generation Terestrial, disingkat DVB–T2) adalah teknologi standar penyiaran televisi digital terestrial yang merupakan pengembangan dari standar DVB-T. Standar ini sendiri dikeluarkan oleh konsorsium DVB dan distandarisasi oleh European Telecommunication Standardization Institute (ETSI). Sistem ini mentransmisikan audio terkompresi digital, video, dan data lain dalam "pipa lapisan fisik" (PLP), menggunakan modulasi OFDM dengan pengkodean saluran bersambung dan penyisipan. Bitrate yang ditawarkan lebih tinggi dibanding dengan DVB-T, sehingga sistem ini dapat membawa saluran HDTV pada siaran TV terestrial. Hingga 2019[update], DVB-T2 diimplementasikan dalam siaran di Britania Raya (Freeview HD, delapan saluran di dua multipleks, ditambah multipleks tambahan di Irlandia Utara membawa tiga saluran SD), Italia (Europa 7 HD, dua belas saluran), Finlandia (21 saluran, lima dalam HD), Jerman (6 saluran HD (1080p50), 40 direncanakan),[1] Belanda (Digitenne, 30 saluran HD (1080p50)), Swedia (lima saluran),[2][3] Thailand (41 saluran SD, 9 saluran HD),[4] Flandria (18 saluran SD), Serbia (delapan saluran[5]), Ukraina (32 saluran SD dan HD dalam empat multipleks nasional), Kroasia (dua multipleks TV berbayar, sebuah multipleks eksperimental digunakan untuk penyiaran TV biasa dalam HEVC dan 1080p50 setelah transmisi DVB-T berhenti), Denmark (dua multipleks TV berbayar dengan 20 saluran), Rumania (8 saluran SD, 1 saluran HD), dan beberapa negara lain. Indonesia sendiri juga merupakan salah satu pengadopsi sistem ini, yang sudah diberlakukan sejak 2012. Catatan
Referensi
Bacaan lanjutanPranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai DVB-T2. |