Share to:

 

Daftar film Warkop

Warkop adalah sebuah grup lawak yang beranggotakan Wahjoe Sardono, Kasino Hadiwibowo, Indrodjojo Kusumonegoro, Nanu Moeljono dan Rudy Badil. Dono, Kasino, Nanu dan Rudy adalah mahasiswa Universitas Indonesia sedangkan Indro adalah mahasiswa Universitas Pancasila. Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang disiarkan oleh Radio Prambors. Dalam acara tersebut, Dono berperan sebagai Slamet yang berasal dari Jawa Tengah. Kasino memerankan macam-macam peran yaitu sebagai Mas Bei (Jawa), Acing/Acong (Tionghoa), Sanwani (Betawi) dan Buyung (Minang). Indro berperan sebagai Mastowi (Tegal), Paijo (Purbalingga), Ubai atau Ansori. Nanu memerankan karakter Poltak yang berasal dari Sumatera Utara sedangkan Rudi Badil berperan sebagai Mr. James (Tionghoa) dan Bang Cholil.

Kelompok ini kemudian melebarkan sayap ke layar lebar melalui film Mana Tahaaan... yang dirilis pada tahun 1979 dengan membawa nama Warkop Prambors. Dalam film ini hanya empat dari lima anggota Warkop yang ikut dikarenakan Rudy Badil mengundurkan dari grup karena selalu merasa demam panggung. Film ini cukup sukses tetapi tidak lama setelahnya Nanu memilih mundur dari grup dan kemudian meninggal dunia pada tahun 1983.

Pada tahun 1980, rumah produksi Parkit Film pimpinan Raam Punjabi mengadakan kerjasama untuk menjadi produser utama dari film-film Warkop. Kerjasama ini bertahan sampai tahun 1985 sebelum kemudian Warkop berpindah ke rumah produksi Soraya Intercine Films pimpinan Ram Soraya. Film Atas Boleh Bawah Boleh pada tahun 1986 menjadi film pertama Warkop dibawah naungan Soraya dan nama grupnya pun berubah dari semula Warkop Prambors menjadi Warkop DKI (akronim dari Dono-Kasino-Indro). Diluar itu beberapa rumah produksi lain juga sempat memproduksi film Warkop diantaranya Garuda Film pimpinan Hendrick Gozali.

Total selama kurun waktu antara tahun 1979 sampai 1994, Warkop telah membintangi 34 judul film bertema komedi dan satu film dokudrama.

Film-film Warkop sendiri memiliki sebuah pola khas yaitu hanya dirilis di saat momen libur hari besar seperti liburan Natal dan Tahun Baru atau liburan Idul Fitri. Merujuk pada penuturan Indro, film-film Warkop selalu berhasil menembus box office di tanah air meskipun dari 34 film yang sudah rilis tersebut ada juga yang pencapaiannya jauh dibawah harapan awal seperti IQ Jongkok dan Setan Kredit.

Film komedi

Daftar film

No. Tahun Judul Sutradara Penulis Produser Rumah Produksi Ref.
1 1980 Mana Tahaaan... Nawi Ismail Warkop dan Nawi Ismail Jiwat Ibrahim Bola Dunia Film [1]
2 Gengsi Dong [2]
3 1981 Pintar Pintar Bodoh Arizal Deddy Armand Raam, Dhamoo dan Gobind Punjabi Parkit Film [3]
4 GeEr - Gede Rasa Nawi Ismail Elanda Rosi Tulus Pangabean Bola Dunia Film [4]
5 Manusia 6.000.000 Dollar Ali Shahab Ali Shahab Jiwat Ibrahim [5]
6 1982 IQ Jongkok Iksan Lahardi Warkop dan Deddy Armand Haryadi Siswanto Nugraha Mas Film [6]
7 Setan Kredit Deddy Armand [7]
8 Dongkrak Antik Arizal Raam dan Dhamoo Punjabi Parkit Film [8]
9 1983 Maju Kena Mundur Kena Arizal Raam Punjabi dan Deddy Armand Raam dan Dhamoo Punjabi Parkit Film [9]
10 Chips Iksan Lahardi Warkop dan Deddy Armand Haryadi Siswanto Nugraha Mas Film [10]
11 1984 Pokoknya Beres Arizal Raam Punjabi dan Deddy Armand Raam dan Dhamoo Punjabi Parkit Film [11]
12 Tahu Diri Dong [12]
13 Itu Bisa Diatur [13]
14 1985 Gantian Dong [14]
15 Kesempatan dalam Kesempitan [15]
16 1986 Sama Juga Bohong Chaerul Umam Norbertus Riantiarno Hendrick Gozali Garuda Film [16]
17 Atas Boleh Bawah Boleh Tjut Djalil Naryono Prayitno Ram Soraya Soraya Intercine Films [17]
18 1987 Makin Lama Makin Asyik A. Rachman A. Rachman Ram Soraya Soraya Intercine Films [18]
19 Depan Bisa Belakang Bisa Tjut Djalil Djoko S. Koesdiman [19]
20 1988 Saya Suka Kamu Punya Tommy Burnama Dono dan Baron Achmadi [20]
21 Jodoh Boleh Diatur Ami Prijono Djamsan Djakiman Hendrick Gozali Garuda Film [21]
22 1989 Malu Malu Mau Sisworo Gautama Putra Deddy Armand Ram Soraya Soraya Intercine Films [22]
23 Godain Kita Dong Hadi Poernomo Agusti Tanjung [23]
24 1990 Sabar Dulu Doong...! Ida Farida Ida Farida [24]
25 Mana Bisa Tahan Arizal Agusti Tanjung [25]
26 1991 Lupa Aturan Main [26]
27 Sudah Pasti Tahan [27]
28 1992 Bisa Naik Bisa Turun [28]
29 Masuk Kena Keluar Kena [29]
30 1993 Salah Masuk Tjut Djalil [30]
31 Bagi-Bagi Dong [31]
32 1994 Bebas Aturan Main [32]
33 Saya Duluan Dong Arizal [33]
34 1995 Pencet Sana Pencet Sini [34]

Mana Tahaaan (1980)

Nanu Moeljono dalam film Mana Tahaaan...

Menceritakan awal mula pertemuan Slamet, Paijo, Sanwani dan Poltak sebagai mahasiswa di Jakarta. Mereka kost di rumah milik Tante Mira dan menyukai sang pembantu di rumah kost tersebut yang bernama Halimah. Belakangan diketahui Halimah sudah hamil. Tante Mira geram karena dari semua mahasiswa yang kost dirumahnya tidak ada yang mau mengaku. Setelah diselidiki lebih lanjut, akhirnya diketahuilah bahwa pacar Tante Mira, yaitu Sugeng, yang menghamilinya. Tante Mira kemudian mengusir Sugeng dan Halimah dari rumahnya. Setelah sempat mengusir semua mahasiswa yang kost dirumahnya, Tante Mira berubah menjadi gembira saat tahu mereka sudah lulus sarjana semuanya.

Film ini menjadi film Warkop satu-satunya yang menampilkan Nanu Moeljono.[35] Ia mengundurkan diri dari Warkop tidak lama setelah film rilis dan karakter Poltak selanjutnya diperankan oleh Dorman Borisman dalam film GeEr - Gede Rasa.

Gengsi Dong (1980)

Slamet adalah seorang anak pedagang tembakau kaya, sedangkan Paijo seorang anak pengusaha minyak dan Sanwani seorang anak pengusaha bengkel kecil. Mereka bertiga sama-sama kuliah di sebuah universitas dan sama-sama jatuh cinta kepada Rita, seorang anak dosen. Mereka sama-sama menunjukkan gengsi tinggi untuk merebut Rita. Slamet, Sanwani dan Paijo akhirnya sama-sama kecewa karena Rita sudah dijodohkan oleh ayahnya dengan seorang pilot.

Pintar Pintar Bodoh (1981)

Dono, Kasino, Indro dan Dorman Borisman kali ini ingin membuka sebuah kantor detektif. Namun karena ketidaksepahaman antara mereka, persahabatan mereka pun terbelah menjadi dua kubu yaitu kubu Kasino-Dono dan kubu Indro-Dorman. Kedua kubu tersebut bersaing untuk menjadi detektif terbaik. Persaingan pun dimulai saat mereka mencari sekretaris cantik dan mempromosikan kehebatan mereka. Mereka pun tidak sadar bahwa sekretaris mereka mengkhianati bossnya masing-masing. Sekretaris Indro berpacaran dengan sekretaris Kasino dan membeberkan rahasia perusahaan Kasino kepada Indro begitupun sebaliknya. Sampai akhirnya kedua kubu itu bangkrut karena tak ada pemasukan dan mereka tak pernah menyelesaikan satu masalahpun.

Film ini merupakan film pertama Warkop yang diproduksi oleh Parkit Film. Selain itu untuk pertama kalinya nama-nama karakter seperti Slamet (Dono), Sanwani (Kasino), Paijo (Indro) dan Poltak (Dorman Borisman) tidak dipergunakan dan digantikan oleh nama asli masing-masing pemeran.

GeEr - Gede Rasa (1981)

Kali ini Slamet dan Poltak yang belum memiliki pekerjaan tetap setelah lulus kuliah memilih menumpang dan bekerja pada keluarga Sanwani yang kaya. Sanwani memiliki adik yang bernama Tiwi yang menyukai Paijo, seorang dokter. Tiwi ternyata juga menjadi rebutan oleh Slamet dan Poltak. Selanjutnya diketahui bahwa Sanwani akan menikahi Sarah pacarnya. Sementara Tiwi tidak jadi menikah dengan Paijo, karena Paijo telah dijodohkan dengan kedua orang tuanya.

Dalam film ini karakter Poltak diperankan oleh Dorman Borisman. Karakter ini sebelumnya muncul dalam film Mana Tahaaan... dan diperankan oleh Nanu Moeljono.

Manusia 6.000.000 Dollar (1982)

Dono, Kasino, Indro dan Dorman Borisman kali ini menjadi anggota tim khusus dalam satuan kepolisian. Dono mengalami kecelakaan sangat parah yang membuatnya diubah menjadi manusia robot dengan biaya US$6.000.000. Sebagai anggota tim khusus mereka bertugas untuk mengusut kejahatan yang terjadi di masyarakat, seperti pornografi dan penculikan anak. Cerita kemudian berkutat pada sindikat penculikan profesional yang menculik anak dan seorang penyanyi bernama Rita Aduhai Merdubanget.

IQ Jongkok (1981)

GPIB Immanuel Jakarta yang dimunculkan dalam film IQ Jongkok.

Dono, Kasino dan Indro menolong Pak Broto yang mengalami kecelakaan tabrak lari. Pak Broto meninggalkan sebuah peta harta karun dan ketiga mahasiswa itu masuk hutan, naik bukit, menyebrangi sungai demi bisa menemukan harta tersebut. Dalam perjalanannya sendiri, Dono kemudian mendapatkan pacar bernama Maya yang belakangan diketahui ayahnya ternyata adalah orang yang menabrak Pak Broto. Ayah Maya sepakat untuk bekerjasama dengan Dono, Kasino dan Indro untuk menemukan harta karun tersebut termasuk sampai sengaja masuk penjara. Setelah gagal dalam menemukan harta karun dan berujung pada putusnya hubungan Dono dan Maya, ketiga mahasiswa ini kemudian merayakan kegagalannya dengan memotong kue yang akhirnya meledak saat dipasangi lilin.

Film ini menampilkan tayangan pernikahan antara Charles, Pangeran Wales dan Diana Spencer yang kemudian diparodikan oleh Dono dan Maya dengan memakai lokasi di GPIB Immanuel Jakarta.

Setan Kredit (1982)

Dono, Kasino dan Indro mendengar berita hilangnya seorang anak melalui radio yang menawarkan hadiah untuk yang menemukan. Mereka bertiga tertarik dengan hadiah yang diberikan untuk penemuan anak tersebut. Kemudian mereka mendatangi tempat yang dikeramatkan untuk mendapat petunjuk. Sang penunggu meminta syarat kepada mereka untuk mendatangkan orang-orang yang mau menerima kredit. Setelah berusaha untuk mendapatkan orang-orang yang mau menerima kredit, mereka menagih janji untuk mendapat petunjuk, tetapi mereka tidak dapat apa-apa hingga diketahui bahwa berita yang hilang hanya kesalahan, karena sang anak hanya bersembunyi dan dinyatakan hilang.

Dongkrak Antik (1982)

Dalam film ini, Trio Warkop bersama Mat Solar bekerja menjadi karyawan di sebuah hotel yang dipimpin oleh Paulus. Mereka berempat punya masalah masing-masing seperti Dono yang pelupa dan harus bersaing dengan Paulus bosnya dalam mendapatkan cinta seorang karyawati cantik Sri Anunia, Kasino yang hobi berkata-kata kasar, Indro yang gagap serta Mat Solar yang tunarungu. Kelucuan-kelucuan timbul karena masalah mereka mulai dari Dono yang bolak-balik mengantar rombongan bule dan ia juga meminum obat perangsang serta membuat keributan saat belajar menari, Kasino yang berpura-pura jadi dukun di kuburan untuk menjebak Paulus, Indro dengan gagapnya yang harus dipukul bokongnya telebih dahulu agar bisa lancar bicara. Sampai Mat Solar yang membuat marah pamannya lantaran ketuliannya.

Karakter Paulus yang muncul dalam film ini berbasis dari Paulus Wirutomo, sahabat Dono yang juga merupakan staf pengajar di Universitas Indonesia.[36]

Chips (1982)

Trio Warkop kali ini bekerja sebagai petugas pelayanan masyarakat partikelir (swasta), khusus di bidang keamanan dan ketertiban di lembaga bernama CHIPS (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial) yang dipimpin oleh Junet. Ungkapan khas dari film ini adalah "jangkrik bos!", yang digunakan Kasino sebagai alasan saat memergoki Junet yang sedang bermesraan dengan seorang wanita di tengah hutan. Akhir film ini cukup tragis, di mana Dono terpaksa harus melupakan rencananya meminang Sherly, karena Sherly harus menuruti perjodohan dirinya dengan orang lain yang ternyata adalah Junet yang merupakan mantan bosnya sendiri.

Film ini terinspirasi dan memparodikan serial televisi berjudul sama yang sangat terkenal pada dekade 1980-an, yaitu California Highway Patrols (disingkat CHiPs), yang dibintangi Erik Estrada sebagai Ponchorello.

Maju Kena Mundur Kena (1983)

Dono dan Indro adalah teman satu kos dan anak buah Kasino di bengkel. Kasino melarang Dono dan Indro untuk tidak tertarik oleh wanita. Padahal secara diam diam, Kasino selalu merindukan seorang gadis yang fotonya ia temukan di sebuah majalah. Tanpa sengaja, ketika Dono sedang jaga malam, ia harus memperbaiki mobil milik seorang wanita bernama Marina. Hal tersebut membuat Kasino marah marah, karena Marina belum membayar ongkosnya. Di luar dugaan, ternyata Marina pindah kos ke tempat Dono dan kawan kawan. Kasino terperanjat, karena ternyata Marina adalah gadis yang ia rindukan selama ini. Kasino selalu berusaha mendekati Marina, tetapi justru Dono yang mendapat untung. Karena Marina yang ditemui kakek neneknya untuk dikawinkan mengaku sudah menikah dengan Dono.

Pokoknya Beres (1984)

Dono, Kasino, Indro, Marina dan Anita adalah teman satu kost milik Pak Us Us. Pertama-tama diceritakan Dono yang pandai masak dan melamar ke berbagai restoran tetapi ditolak. Sementara Indro dan Kasino kerjanya hanya mengejar cewek dengan segala kibulannya dan gagal terus. Suatu ketika, Anita menghilang tanpa sepengetahuan kawan-kawannya karena ayahnya datang. Kasino pergi mencari, tetapi justru ditangkap polwan yang dirayunya. Indro juga tertangkap polisi karena telah merusak telpon umum dengan memecahkan kacanya saat terjebak akibat pintunya macet tidak bisa dibuka.

Terdapat dua kemungkinan yang menjadi basis untuk nama Robert Davis Chaniago yang dimunculkan di akhir film ini. Yang pertama adalah nama tersebut berbasis dari seorang penulis skenario asal Amerika Serikat, Robert P. Davis. Sementara yang kedua adalah Davis Robert yang merupakan seorang pengacara terkenal di Chicago. Sutradara Arizal yang berasal dari Sumatera Barat kemudian menambahkan nama marga Chaniago untuk nama Robert Davis.

Tahu Diri Dong (1984)

Kasino yang sok terampil, memasang sebuah lukisan abstrak di tembok rumah Pak Us Us yang menjadi rumah kost. Plester dinding itu jebol. Ketakutan oleh marahnya Pak Us Us, Kasino, Dono, Indro, Marina dan Anita mencoba mengelabui Pak Us Us, tetapi ulah mereka keburu ketahuan, tak pelak lagi mereka kena marah dan disuruh untuk segera memperbaiki. Dono kemudian mencoba menipu kakeknya yang baru datang dari desa bahwa ia sudah jadi dokter. Ulah ini pun berantakan karena akhirnya kakek Dono mengetahui ulah cucunya ini. Disambung dengan Anita yang ingin menguji kecintaan pacarnya, pada suatu pesta. Dono dimintanya untuk berpura-pura menjadi pacarnya. Pesta itu menjadi berantakan gara-gara ulah Dono yang konyol, membuat Anita kesal. Rangkaian kisah berlanjut dengan resep masakan yang dibuat Indro untuk dilombakan. Karena pesertanya hanya bagi perempuan, maka Dono didandani untuk jadi perempuan. Lomba itu dimenangkan oleh Dono, tetapi hadiah dibatalkan karena penyamaran Dono terbongkar. Dono juga protes, makanan yang dilombakan bisa dibawa pulang. Panitia tidak memenuhinya, sehingga terjadi keributan perang lempar kue.

Itu Bisa Diatur (1984)

Tiga sekawan Dono, Kasino, Indro mendapat kepercayaan membuka restoran karena keahlian Dono memasak. Banyolan diambil dari suasana restoran itu: jenis makanan yang dipesan habis, main ambil kursi hingga yang mau duduk jatuh, kritikus masakan yang angker, tetapi ternyata memuji. Banyolan lain: Indro dan Susan, kasir restoran, main-main dengan borgol satpam dan tidak sengaja terkunci, hingga ke mana-mana harus berdua dan pacar Indro kesal. Kelucuan lain terjadi di tempat senam tempat Henny, pramugari kenalan Dono, mengajar. Dan tentu saja, banyolan antar tiga sekawan itu sendiri.

Gantian Dong (1985)

Kasino yang berusaha merayu Vera, seorang gadis yang ingin main film. Ia mengatakan punya teman sutradara terkenal yang baru pulang dari luar negeri bernama Indro. Ketika liburan, Indro, Dono, Ira dan Lia mengadakan perkemahan. Kasino sengaja mengajak Vera untuk ikut perkemahan. Vera yang menduga benar bahwa Indro adalah sutradara, berusaha mendekati Indro. Maka terjadilah uring-uringan, sampai kebohongan Kasino akhirnya terbongkar. Sementara itu, Indro dipusingkan oleh kehadiran Lola, perawan tua yang berusaha merebut hatinya. Namun Dono ternyata juga menyukai Lola, sehingga terjadilah kejar-kejaran di antara mereka. Lagi ulah Kasino yang mengejar cewek, kali ini di sebuah restoran. Kebetulan cewek yang diganggu adalah Julia yang sudah punya pacar. Lagi-lagi Indro jadi sasaran cemburu pacar Julia, bernama Tony, seorang jagoan. Indro dicari ke mana pun pergi, hingga Indro merasa ketakutan di mana-mana. Dono dan Kasino menganjurkan, agar Indro bersembunyi di peti mati, dan mengumumkan bahwa Indro sudah mati. Pada mulanya Tony percaya, tetapi akhirnya jagoan itu tahu bila Indro hanya pura-pura mati. Untung Julia datang untuk memberi penyelesaian, sehingga Indro selamat dari kesalahpahaman itu.

Kesempatan dalam Kesempitan (1985)

Dono yang bekerja di agen rokok sementara Kasino bekerja di bengkel, menganjurkan supaya Indro diterima di tempat kos Tina dan Santi. Kelucuan pun muncul. Indro kedatangan pacar dan ayah pacarnya hingga Indro kerepotan mengatur agar Tina dan Santi yang tinggal serumah, tidak dicurigai. Ibu Santi yang fanatik juga berkunjung. Kelucuan lain muncul saat Kasino mengantar pacar Dono dan mobilnya tabrakan, Kasino berpura-pura hilang ingatan. Mobilnya berhasil dijual, tetapi hal ini jadi masalah karena si pembeli minta uang kembali.

Film ini menjadi film terakhir yang memakai nama Warkop Prambors, sekaligus juga menjadi film terakhir Warkop dibawah rumah produksi Parkit Film.

Sama Juga Bohong (1986)

Dono, Kasino, dan Indro adalah mahasiswa yang kos di rumah orang tua Nia. Dono dan dua kawannya berhasil membuat robot untuk dikomersilkan. Mereka juga berkenalan dengan Chintami penyanyi top. Bersama penyanyi ini mereka mengadakan pertunjukan amal untuk memperbaiki rumah Ayu dan yatim-piatu yang hampir ambruk. Ketika pertunjukan hampir berlangsung, Chintami belum muncul karena ditahan manajernya yang tidak setuju dengan rencana pertunjukan itu. Dengan gaya jenaka, Dono berhasil membawa Chintami ke tempat pertunjukan. Manajer Chintami mengejar sampai ke atas pentas dan menjadikan sebuah pertunjukan sendiri.

Atas Boleh Bawah Boleh (1986)

Dono, Kasino, Indro pergi berburu. Saat berburu, Dono pingsan dan dirawat oleh lurah setempat. Dono jatuh hati pada putri Pak Lurah. Setelah tahu watak gadis itu, Dono menghindar lari dan terjadi kecelakaan lagi. Dono dirawat di rumah sakit dan kemudian jatuh hati pada perawatnya, Susy. Diam-diam Indro juga jatuh hati pada Susy. Persaingan terjadi, tetapi tak ada yang berhasil meraih Susy setelah Susy memutuskan pindah ke Belanda.

Film ini adalah film pertama Warkop dibawah naungan rumah produksi Soraya Intercine Films dan juga film Warkop pertama dengan memakai nama Warkop DKI.

Makin Lama Makin Asyik (1987)

Dono, Kasino, dan Indro tinggal di sebuah rumah kost. Kelucuan mulai terjadi dari pemilik flat Bu Sarah yang sedang pacaran. Kasino dan Indro memasang mikrofon hingga suara pacaran itu terdengar ke seluruh kamar. Maka perseteruan Bu Sarah dan tiga sekawan terjadi. Lalu datang Erna keponakan Bu Sarah. Tiga sekawan tadi berlomba menarik hati Erna. Suatu saat tiga sekawan diajak Erna ke klab malam. Di sana mereka kembali berjumpa dengan Bu Sarah. Tiga sekawan terpaksa menyamar jadi wanita demi bisa lolos dari Bu Sarah.

Depan Bisa Belakang Bisa (1987)

Dono, Kasino dan Indro bertindak sebagai detektif swasta dalam sebuah biro penyelidik bernama Depan Bisa Belakang Bisa. Kasino berperan sebagai atasan Dono dan Indro. Suatu ketika mereka mendapatkan order untuk mengamankan pameran permata yang dilakukan investor asal Jepang, Satomata. Namun dilain pihak, muncul tawaran dari perusahaan asuransi untuk mengawasi permata, karena pihak asuransi menilai Satomata melakukan kecurangan. Dono bekerja di pihak Satomata, sementara Indro bekerja di pihak asuransi. Indro akhirnya keluar dari biro, namun bergabung kembali setelah Kasino sepakat untuk masalah keterbukaan honor. Dono bersama wanita Jepang, Michiko melarikan permata, karena ternyata Satomata melakukan kecurangan untuk mengelabui asuransi. Satomata dan orang asuransi akhirnya berebut permata yang justru hancur dilindas Satomata. Ternyata permata yang asli sudah diamankan Michiko yang ternyata adalah gadis asal Bukit Tinggi bernama Siti Hadijah.

Film ini memparodikan empat waralaba mancanegara sekaligus yaitu Sherlock Holmes, James Bond, The A-Team dan Uchuu Keiji Gavan.

Saya Suka Kamu Punya (1988)

Dono, Kasino dan Indro diterima sebagai pemain wayang orang dalam kelompok Tonil, maka kelucuan dalam pentas ini di munculkan antara lain perkelahian betul-betulan yang membuat penonton senang. Kemudian muncul masalah lain, tanah untuk wayang orang itu berdiri diincar oleh Gozali seorang pengusaha real estate licik. Rebutan tanah dan sertifikatnya yang kemudian jadi bahan banyolan. Penyelesaiannya Dono dan kawan-kawan bertanding tinju dengan jago-jago Gozali, sampai melawan Doyok yang bergaya ala Bruce Lee.

Dalam film ini Dono (bersama Baron Achmadi) tampil juga sebagai penulis naskah skenario.

Jodoh Boleh Diatur (1988)

Dono, Kasino dan Indro mencari pacar lewat biro jodoh. Persoalan timbul karena pasangan mereka yang direkomendasikan kepala biro jodoh. Indro kecewa karena pasangannya ternyata sedang meneliti tentang kesetiaan pria untuk skripsinya. Dono nyaris dipecat gara-gara kebanyakan memakai telpon untuk pacaran. Sedangkan pasangan Kasino ternyata penipu. Calon Dono, Rita, tiba-tiba menghilang dan lewat kakeknya menitipkan bayi pada Dono. Ternyata Rita menghindar dari suaminya yang datang mencari dan ingin mengajak rujuk. Rita pergi, karena tak mau dimadu. Maka kelucuan pindah dengan soal bayi itu, yang mengingatkan akan film Three Man and a Baby. Dono jatuh cinta pada bayi itu, hingga waktu diambil Rita dan suaminya kembali ke Malaysia, ia bagaikan kehilangan ingatan dan menyusul ke Malaysia dengan menggendong-gendong boneka ditemani Indro dan Kasino. Setelah bertemu bayi itu, ia bisa tertawa kembali.

Film ini sendiri menjadi satu-satunya film Warkop yang melakukan proses pengambilan gambar di luar negeri yaitu di Malaysia. Alur ceritanya pun lebih dominan drama romantis meskipun bertemakan komedi.

Malu Malu Mau (1988)

Dono pada tahun 1988.

Dono, Kasino, Indro hidup satu kos dengan Lisa dan Selly. Pemilik kos tersebut adalah Pak Raden. Gara-gara membaca pengisian sebuah kuis majalah, Indro dibuat penasaran oleh Kasino, bahwa salah satu teman kos tadi jatuh hati pada Indro. Lewat berbagai banyolan, hal itu ternyata hanya salah paham. Kasino sendiri mendapat nasib malang lewat kesalahan pegawai bank yang memberikan uang berlebih dari yang diminta. Uang yang disimpan dan hendak dikembalikan ternyata harus melalui cara yang berbelit-belit untuk mengundang kelucuan. Lalu giliran Dono yang mendapat pacar orang bule yang ujungnya juga mengalami nasib sial.

Sisworo Gautama Putra, yang biasanya terkenal lewat karya film bertemakan mistis, ditunjuk untuk menjadi sutradara dalam film ini.

Godain Kita Dong (1989)

Kasino dan Indro bekerja di peternakan ayam milik pamannya. Mereka iri pada Dono, anak pamannya yang sekolah di Amerika Serikat, dan saat Dono pulang ia membawa pacar orang Amerika, Madonna, padahal Dono sudah dijodohkan orangtuanya dengan Ayu Sukoco.

Sabar Dulu Doong...! (1990)

Dono, Kasino, Indro dan dua teman wanita mereka yakni Winny dan Anita berhasil mengubah sebuah bangunan tua yang merupakan warisan untuk ayah Winny menjadi sebuah hotel bintang 3. Pengelolaan hotel itu yang menjadi sumber kelucuan, antara lain investigasi Dono terhadap tamu hotel yang dicurigai menyimpan tamu wanita di salah satu kamar yang ternyata adik tamu tersebut; Indro yang genit dengan tamu turis asal Prancis yang disebut Winy sebagai Bule Belel, Dono yang sangat suka dengan binatang semacam tikus yang diberi nama Omen yang lebih tepatnya Omen Warkop, orang mati di hotel yang sebenarnya orang yang lagi tertidur karena kelelahan, tamu yang berjalan dalam tidurnya yang diketahui sebagai Mevrouw Rudolf sampai penyusupan seorang Pemburu Bandit yang sebenarnya mencari tikus.

Melalui film Sabar Dulu Doong...!, Ida Farida menjadi sutradara wanita pertama dan satu-satunya yang pernah menyutradarai film Warkop.

Mana Bisa Tahan (1990)

Dalam film ini, Dono memiliki dua pacar sekaligus, Windy dan Cindy. Kehidupan Dono menjadi sulit karena sulit mengatur pertemuan dan sering terjadi salah paham di antara mereka. Keadaan ini membuat Kasino dan Indro merasa iri. Kasino dan Indro kemudian memutuskan untuk membuat hubungan Dono dengan kedua pacarnya menjadi berantakan. Mereka sengaja menjelek-jelekkan Dono di hadapan orang tua Windy dan Cindy, dengan harapan bahwa hubungan Dono akan berakhir. Tindakan ini dilakukan karena rasa iri dan keinginan mereka untuk mengganggu Dono. Namun, Dono tidak tinggal diam dan memutuskan untuk balas dendam. Dia merencanakan aksi balas dendam dengan cara mengerjai Kasino dan Indro. Rencananya ini mungkin dilakukan untuk mengajarkan pelajaran kepada mereka atau sekadar membalas perlakuan mereka. Secara keseluruhan, alur film ini menggambarkan dinamika persahabatan dan hubungan cinta segitiga yang penuh dengan kekacauan dan intrik. Tindakan saling mengerjai dan balas dendam menjadi bagian dari cerita ini, memberikan sentuhan komedi dan situasi kocak di antara Dono, Kasino, dan Indro.

Lupa Aturan Main (1991)

Bagian dalam Stasiun Jakarta Kota (foto tahun 2007) yang sempat dimunculkan dalam film Lupa Aturan Main.

Rumah yang ditempati Dono Kasino, Indro, Bella dan Debby akan kedatangan tamu seorang penyanyi cantik, Donna. Namun, saat Donna berkunjung, terjadi kegegeran akibat ulah perampok bergigi tonggos yang berkeliaran mencari sasaran target. Mereka bertekad menangkap perampok itu. Melalui koran yang memberitakan keberanian Dono menantang perampok, diatur strategi menangkap perampok itu. Perampok muncul, yang sebenarnya adalah polisi yang ditugaskan untuk mengawal Dono. Dono dan kawan-kawan langsung meringkus dengan memberi makan onde-onde beracun. Setelah polisi tadi teler, datang orang berseragam Polisi yang sedang menyamar, yang merupakan perampok sebenarnya. Dalam keadaan gawat, Sofia membujuk Polisi palsu dengan onde-onde, hingga teler pula. Di bagian akhir cerita, perampok palsu yang sebenarnya polisi dibangunkan dan melihat polisi palsu yang sebenarnya perampok tidur dan akhirnya mereka bergembira.

Sudah Pasti Tahan (1991)

Kisah tentang tiga serangkai (Dono, Kasino dan Indro) bersama dua gadis cantik, Linda dan Christin, yang berhasil ditarik dari asrama putri untuk tinggal bersama mereka. Linda adalah pacar Kasino, sementara Christin pacar Indro. Mereka berlima menjadi juri ratu pantai oleh seorang produser. Salah satu calon ratu pantai mencoba merayu Dono, Kasino dan Indro. Linda dan Christin marah dan mengerjai tiga serangkai ini.

Bisa Naik Bisa Turun (1992)

Dalam film ini trio Warkop melamar kerja dan ikut pelatihan jadi satpam, yang ternyata mereka mendapat seorang pengajar yaitu Diding Boneng yang merupakan seorang pasien rumah sakit jiwa. Lalu mereka bekerja di sebuah perusahaan dengan menyamar jadi wanita, karena perusahaan itu hanya membutuhkan wanita. Semua perjalanan karier tadi berakhir dengan konyol.

Masuk Kena Keluar Kena (1992)

Dono, Kasino, dan Indro nyasar ke pulau tak dikenal yang seluruh penduduknya terdiri dari wanita cantik, kecuali seorang pria Kepala Suku dan tiga putrinya yang gembrot-gembrot. Dono dan kawan-kawan terpaksa melarikan diri dari pulau sorga itu karena hendak dikawinkan dengan tiga putri Kepala Suku. Kembali ke rumah, Dono bertemu Merry. Seperti biasa, Dono, Kasino, Indro bersama Merry, Wenny dan Nia bermain di pantai dengan para wanita berbikini. Hubungan tiga pasang kekasih itu selalu bikin heboh. Muncul antara lain seseorang berbusana Arab dan diiringi bodyguard-nya yang menyatakan bahwa Merry sudah dijodohkan dengannya. Sang bodyguard bisa dipecundangi Kasino, hingga masuk rumah sakit. Banyolan beralih ke rumah sakit dan berakhir di rumah.

Salah Masuk (1993)

Tiga sekawan Dono, Kasino, Indro menjadi pekerja film iklan. Kisah berjalan kesana-kemari khusus untuk mencari efek lucu. Mula-mula muncul soal Dono yang tertarik penari perut yang bernama Selly Hilton yang lalu coba dirayu Indro memanfaatkan kesempatan Dono yang sedang pergi. Ternyata sang penari itu dimanfaatkan orang lain untuk memeras. Lalu bikin iklan bir dengan pemain gendut, yaitu Yuli yang saat shooting malah membuat kacau dan selanjutnya adalah rentetan banyolan yang tak ada hubungannya dengan peristiwa di atas.

Bagi-Bagi Dong (1993)

Dono yang tinggal bersama dua sahabatnya, Kasino dan pacarnya Kristine sama Indro dan pacarnya Yukem. Karena Dono iri belum punya pacar, Maka ia pergi ke dukun dan diberi seekor tikus. Di rumah, tikus itu dilepas dan membuat heboh kedua pacar temannya. Dengan begitu, Dono punya alasan meminta mereka berempat meninggalkan rumah. Kesempatan ini, dipergunakan Dono untuk menunggu gadis kenalan barunya, yang hendak dirayunya di rumah itu. Kristine dan Yukem meminta Dono, Kasino, dan Indro untuk menagkap tikus tersebut. Tikus sudah tertangkap oleh Dono, tetapi Kasino meminta Dono untuk merahasiakan kalau tikus tersebut sudah tertangkap agar mereka bisa menemani Kristine dan Yukem tidur pada malam harinya. Beragam kelucuan pun terjadi seperti ketika Kasino dan Indro terkena air panas dalam sebuah baskom dan mereka kemudian dikerjai oleh dokter Diding Boneng di rumah sakit. Dono pun ikut terbawa sial saat ia menemukan dompet penuh uang di mall dan kemudian bertemu dengan Yulieta, mantan pacarnya yang sedang jalan-jalan bersama sang paman. Mereka pun makan-makan di sebuah restoran sampai akhirnya diketahui bahwa dompet yang ditemukan Dono adalah dompet milik pamannya Yulieta.

Bebas Aturan Main (1994)

Cerita film ini dimulai ketika Dono, Kasino, dan Indro kehilangan celana mereka saat sedang buang air besar di WC umum di sebuah tempat hiburan. Dalam kepanikan, Dono secara serampangan mengambil celana seorang bapak yang sedang buang air di WC sebelahnya. Bapak tersebut terkejut melihat Dono, Kasino, dan Indro mengambil celananya, dan kemudian marah-marah sehingga ketiganya pun berlari meninggalkan tempat itu. Belakangan diketahui bahwa bapak tua yang mereka curi celananya adalah Pak Leo, ayah dari Lisa, Yuli, dan Nela, yang merupakan pacar Dono, Kasino, dan Indro. Kejadian ini menjadi titik awal berbagai kekonyolan yang terjadi di antara mereka. Misalnya, Dono memutuskan untuk menyamar menjadi patung Michael Jackson untuk mencari tahu siapa sebenarnya Pak Leo dan seperti apa sosoknya. Kelucuan-kelucuan lainnya pun terjadi seiring dengan usaha mereka untuk mengatasi keadaan yang rumit dan lucu. Cerita ini dipenuhi dengan situasi kocak dan kebingungan yang disebabkan oleh kejadian awal mereka yang tidak disengaja di WC umum tersebut.

Saya Duluan Dong (1994)

Dono, Kasino dan Indro menjadi pelayan di rumah makan milik orang tua Yuli, pacar Kasino. Mereka bertiga bukan pelayan biasa, melainkan khusus untuk menghadapi pemilik rumah makan saingan bernama Pak Soleh yang suka mengganggu rumah makan ayah Yuli. Suka duka mereka menghadapi ulah Pak Soleh dibuat untuk mengundang kelucuan yang bersifat fisik, seperti gantian menangkap tikus yang jatuh dari loteng dan sebagainya. Ulah Pak Soleh akhirnya diketahui wartawan dan Polisi. Pak Soleh ditangkap, Kasino dan kawan-kawan bersorak-sorak. Pak Soleh selanjutnya mengadakan sebuah acara pertunjukan sulap dan di bagian terakhir pertunjukkan, ia meminta dompet para penonton, termasuk Trio Warkop DKI itu sendiri. Trio Warkop pun murka dan ingin meminta mengembalikan dompet mereka kembali tetapi sia-sia ataupun gagal dan akhirnya, dompetnya dikembalikan oleh preman tetapi dalam kondisi kosong. Trio Warkop ingin meminta kembalikan uang mereka kepada Pak Soleh, tetapi hasilnya nihil dan sia-sia, mereka pun menerima balasan dari Pak Soleh berupa mobil berbentuk kapal yang sudah dilepaskan mobil Jeep Pak Soleh yang ditumpangi trio Warkop pakai akhirnya masuk kedalam sebuah telaga.

Pencet Sana Pencet Sini (1995)

Dono, Indro dan Kasino sangat ingin mempunyai mobil, tetapi mereka tidak mempunyai uang. Maka kedatangan paman Dono, Dewo Sastro, dimanfaatkan untuk meminta mobil. Sayang Dewo Sastro sangat pelit, permintaan Dono tidak dikabulkan. Mereka tidak kehabisan akal. Dengan bantuan teman-temannya, diaturlah sandiwara penculikan Dono oleh penjahat sungguhan, Mata Satu yang kebetulan kenalannya Indro. Penjahat meminta tebusan pada Dewo Sastro yang jumlahnya cukup untuk membeli mobil. Tapi oleh Mata Satu, tebusan yang diminta jauh lebih besar dari yang disepakati semula. Dono bahkan diculik sungguhan dan benar-benar akan dibunuh bila permintaannya tidak dikabulkan. Namun Dewo Sastro tetap tak mau menebus Dono. Terpaksa Kasino, Indro dan para teman wanitanya berusaha menyelamatkan Dono. Belakangan Dewo Sastro justru menghadiahkan mobil mewah pada Dono karena telah berhasil meringkus Mata Satu.

Film dokudrama

Daftar film

No. Tahun Judul Sutradara Penulis Produser Rumah Produksi Ref.
1 1981 Untukmu Indonesiaku Ami Prijono Ikranagara Harris Lasmana Nusantara Film [37]

Untukmu Indonesiaku (1981)

Pada awalnya film ini ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang tak sempat menyaksikan pagelaran musik "Untukmu Indonesiaku" karya Guruh Soekarnoputra.[38] Dalam proses pembuatannya sendiri sutradara Ami Prijono kemudian memadukan potongan-potongan klip dari pagelaran musik tersebut dengan unsur drama yang berbasis dari kejadian-kejadian nyata saat produksi di belakang layar.[39] Karena Guruh juga tampil dalam film ini, ia kemudian menunjukan proses menimba ilmu dan kesenian dari Bali umpamanya. Juga tampil sedikit proses terjadinya grup Swara Maharddika. Yang terpokok tampaknya sutradara ingin menunjukkan siapa Guruh dan pengaruh apa saja yang merangsangnya, termasuk dari ayahnya, Ir. Soekarno dan alam Indonesia yang "elok permai".

Referensi

  1. ^ "Mana Tahan". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-05. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  2. ^ "Gengsi Dong". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-27. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  3. ^ "Pintar Pintar Bodoh". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-10. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  4. ^ "Geer - Gede Rasa". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-07. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  5. ^ "Manusia 6.000.000 Dollar". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-14. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  6. ^ "IQ Jongkok". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-10. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  7. ^ "Setan Kredit". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-10. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  8. ^ "Dongkrak Antik". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-18. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  9. ^ "Maju Kena Mundur Kena". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-09. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  10. ^ "CHIPS (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial)". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-11. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  11. ^ "Pokoknya Beres". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-12. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  12. ^ "Tahu Diri Dong". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-12. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  13. ^ "Itu Bisa Diatur". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-11. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  14. ^ "Gantian Dong". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-10. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  15. ^ "Kesempatan Dalam Kesempitan". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-10. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  16. ^ "Sama Juga Bohong". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-07. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  17. ^ "Atas Boleh Bawah Boleh". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-30. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  18. ^ "Makin Lama Makin Asyik". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-11. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  19. ^ "Depan Bisa Belakang Bisa". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-13. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  20. ^ "Saya Suka Kamu Punya". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-07. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  21. ^ "Jodoh Boleh Diatur". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-03. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  22. ^ "Malu-Malu Mau". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-15. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  23. ^ "Godain Kita Dong". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-24. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  24. ^ "Sabar Dulu Dong". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-30. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  25. ^ "Mana Bisa Tahan". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-07. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  26. ^ "Lupa Aturan Main". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-07. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  27. ^ "Sudah Pasti Tahan". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-10. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  28. ^ "Bisa Naik Bisa Turun". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-10. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  29. ^ "Masuk Kena Keluar Kena". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-10. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  30. ^ "Salah Masuk". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-16. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  31. ^ "Bagi-Bagi Dong". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-26. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  32. ^ "Bebas Aturan Main". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-07. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  33. ^ "Saya Duluan Dong". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-28. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  34. ^ "Pencet Sana Pencet Sini". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-11. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  35. ^ 9 Potret Lawas Warkop DKI, Formasi Awal Ternyata Berlima Diarsipkan 2022-05-05 di Wayback Machine.. Suara.com. Retrieved 5 May 2022.
  36. ^ Tri Hanggoro, Hendaru (24 Juli 2020). "Dono Mahasiswa Kritis". Historia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-02. Diakses tanggal 29 Juni 2022. 
  37. ^ "Untukmu Indonesiaku". Film Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-07. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  38. ^ Arsip Perseorangan Guruh Soekarnoputra Diarsipkan 2022-07-04 di Wayback Machine.. Diakses 5 Mei 2022.
  39. ^ Cuplikan Film "Untukmu Indonesiaku" Diarsipkan 2022-07-04 di Wayback Machine.. YouTube. Diakses 6 Mei 2022.
Kembali kehalaman sebelumnya