Share to:

 

Daftar karya Amir Hamzah

Daftar pustaka Amir Hamzah
A portrait of a man looking forward
Amir Hamzah, foto tak bertanggal
Terbitan
Buku 1
Artikel 12
Cerita 4
Koleksi 3
Puisi 50
Prosa lirik 18
Puisi terjemahan 44
Prosa lirik terjemahan 1
Buku terjemahan 1

Penulis Indonesia Amir Hamzah (1911–1946) telah menulis 50 puisi, 18 prosa lirik, 12 artikel, 4 cerita pendek, 3 koleksi puisi, dan 1 buku. Ia juga telah menerjemahkan 44 puisi, 1 prosa lirik, dan 1 buku. Mayoritas puisi asli buatan Hamzah disertakan dalam antologinya, Njanji Soenji (1937) dan Boeah Rindoe (1941), keduanya pertama kali diterbitkan di Poedjangga Baroe. Puisi-puisi terjemahannya diantologikan di Setanggi Timoer (1939). Pada tahun 1962, pembuat dokumenter HB Jassin menyatukan semua karya Hamzah yang tersisa – termasuk Sastera Melajoe Lama dan Radja-Radja'nja – menjadi buku Amir Hamzah: Radja Penjair Pudjangga Baru.[1]

Lahir dari keluarga bangsawan Melayu di Langkat, Hamzah merampungkan pendidikannya di sekolah pemerintah kolonial Belanda di beberapa kota di Sumatra dan Jawa.[2] Pada tahun 1928, ia bersekolah di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (setingkat SMP) di ibu kota kolonial Batavia (sekarang Jakarta); ia menulis puisi-puisi pertamanya waktu itu.[3] Karya pertamanya yang berjudul "Maboek..." dan "Soenji" terbit di majalah Timboel edisi Maret 1932. Pada akhir tahun itu, ia telah menerbitkan cerita pendek dan prosa lirik di Timboel dan Pandji Poestaka.[4]

Salah satu karyanya, prosa lirik berjudul "Poedjangga Baroe", bertujuan mempromosikan majalah dengan nama serupa yang didirikan Hamzah bersama Armijn Pane dan Sutan Takdir Alisjahbana.[5] Majalah yang pertama dirilis bulan Juli 1933 ini menerbitkan banyak tulisan Hamzah. Ia menulis sebagian besar karyanya sebelum tahun 1935, meski kebanyakan baru diterbitkan menjelang tahun tersebut. Setelah dipaksa pulang ke Langkat dan menikah tahun 1937, Hamzah menjadi perwakilan pemerintah nasional setelah proklamasi kemederkaan Indonesia tahun 1945. Tahun berikutnya, ia ditangkap, ditahan, dan dieksekusi saat revolusi pimpinan Partai Komunis.[2] Tulisan terakhirnya, potongan puisinya tahun 1941, "Boeah Rindoe", ditemukan di dalam selnya.[6]

Beberapa puisi pertamanya mengikuti aturan pantun tradisional, termasuk struktur empat baris dan kuplet berimanya.[7] Karya-karya terakhirnya beralih dari struktur tradisional, tetapi Jassin menganggap Hamzah mempertahankan gaya penulisan Melayu yang tidak ada duanya.[8] Tema karyanya bervariasi: Boeah Rindoe, antologi pertama yang ditulis secara kronologis, dipenuhi rasa rindu dan kehilangan, sementara karya di Njanji Soenji lebih bersifat religius.[9] Hamzah mendapat pengakuan luas atas puisi-puisinya. Jassin menjulukinya "Raja Penyair Zaman Poedjangga Baroe",[10] sedangkan ahli sastra Indonesia asal Belanda A. Teeuw mendeskripsikan Hamzah sebagai satu-satunya penyair Indonesia berkelas dunia dari masa Revolusi Nasional Indonesia.[11]

Daftar berikut terbagi menjadi tiga tabel berdasarkan jenis karya di dalamnya. Tabel-tabel ini awalnya disusun berdasarkan urutan abjad judulnya, namun bisa diurutkan berdasarkan elemen lain. Judul-judulnya memakai ejaan asli disertai ejaan yang disempurnakan di bawahnya. Untuk karya tanpa judul, kata-kata pertamanya ditulis dalam kurung. Tahun yang dicantumkan adalah tahun pertama terbit; cetakan ulang tidak dihitung. Selain yang diberi catatan, entri-entri daftar ini didasarkan pada kompilasi puisi buatan (Jassin 1962, hlm. 211–219).


Artikel

Artikel karya Amir Hamzah
Judul Bulan terbit pertama Publikasi Catatan
"Abdullah" Agustus 1933 Poedjangga Baroe Esai tentang Abdullah bin Abdul Kadir
"Inleiding Tot de Studie van den Heiligen Qoer-an"
"Pengenalan Studi Al-Quranul Karim"
Desember 1934 Poedjangga Baroe Tinjauan buku
"De Islamietische Vrouw en Haar Recht"
"Muslimah dan Hak-Haknya"
April 1935 Poedjangga Baroe Tinjauan buku
"Kesoesasteraan Indonesia Baroe"
"Kesusastraan Indonesia Baru"
Januari 1941 Poedjangga Baroe Esai tentang sastra Indonesia
"Modern Maleisch Zakelijk Proza"
"Prosa Bisnis Melayu Modern"
November 1934 Poedjangga Baroe Tinjauan buku
"Pantoen"
"Pantun"
Maret 1935 Poedjangga Baroe Studi syair tradisional dari pantun
"Pembitjaraan Kesoesasteraan Adjam"
"Pembicaaan Kesusastraan Ajam"
Oktober 1934 Poedjangga Baroe Esai tentang sastra Persia
"Pembitjaraan Kesoesasteraan Arab"
"Pembicaraan Kesusastraan Arab"
September 1934 Poedjangga Baroe Esai tentang sastra Arab
"Pembitjaraan Kesoesasteraan India"
"Pembicaraan Kesusastraan India"
Juni 1934 Poedjangga Baroe Esai tentang sastra India
"Pembitjaraan Kesoesasteraan Indonesia"
"Pembicaraan Kesusastraan Indonesia"
Desember 1934 Poedjangga Baroe Esai tentang sastra Indonesia, dua bagian
"Pembitjaraan Kesoesasteraan Tionghoa"
"Pembicaraan Kesusastraan Tionghoa"
Agustus 1934 Poedjangga Baroe Esai tentang puisi Tiongkok
"Rindoe Dendam"
"Rindu Dendam"
Maret 1935 Poedjangga Baroe Tinjauan buku

Buku

Buku karya Amir Hamzah
Judul Tahun terbit Publikasi Catatan
Sastera Melajoe Lama dan Radja-Radja'nja
Sastra Melayu Lama dan Raja-Rajanya
1942 Tjerdas Diadaptasi dari pidato radio

Buku terjemahan

Buku terjemahan oleh Amir Hamzah
Judul Tahun terbit Publikasi Catatan
Bhagawad-Gita 1933–35 Poedjangga Baroe Terjemahan Bhagavad Gita dalam tujuh belas bagian, berdasarkan terjemahan bahasa Belanda oleh J.W. Boissevain

Koleksi puisi

Koleksi puisi Amir Hamzah
Judul Tahun terbit Publikasi Catatan
Boeah Rindoe
Buah Rindu
Juni 1941 Poedjangga Baroe Kelak diterbitkan dalam bentuk buku
Njanji Soenji
Nyanyi Sunyi
November 1937 Poedjangga Baroe Kelak diterbitkan dalam bentuk buku
Setanggi Timoer
Setanggi Timur
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Kelak diterbitkan dalam bentuk buku

Puisi asli

A magazine cover
Sebagian besar karya Hamzah diterbitkan di Poedjangga Baroe.
Kunci
Tidak diterbitkan Karya tidak diterbitkan
Puisi asli karya Amir Hamzah
Judul Bulan pertama terbit Publikasi
"Astana Rela"
"Istana Rela"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Barangkali" November 1937 Poedjangga Baroe
"Batoe Belah"
"Batu Belah"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Berdiri Akoe"
"Berdiri Aku"
Oktober 1933 Poedjangga Baroe
"Berlagoe Hatikoe"
"Berlagu Hatiku"
Maret 1934 Poedjangga Baroe
"Boeah Rindoe"
"Buah Rindu", dalam empat bagian
Juni 1941 Poedjangga Baroe
"Bonda"
"Ibunda", dalam dua bagian
Juni 1941 Poedjangga Baroe
"Dagang" April 1932 Timboel
"Dalam Matamoe"
"Dalam Matamu"
Februari 1933 Pandji Poestaka
"Di dalam Kelam"
"Di Dalam Kelam"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Digapoera Swarga"
"Di Gapura Surga"
Juli 1935 Poedjangga Baroe
("Djaoeh Soenggoeh Terpelak Haloean")dagger
("Jauh Sungguh Terpelak Haluan"), ditulis 1945
"Doa Pojangkoe"
"Doa Moyangku"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Elok Toendok" Desember 1936 Poedjangga Baroe
"Hang Toeah"
"Hang Tuah"
April 1932 Timboel
"Hanja Satoe"
"Only One"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Hari Menoeai"
"Harvest Day"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Haroem Ramboetmoe"
"Harum Rambutmu"
November 1932 Timboel
"Iboekoe Dahoeloe"
"Ibuku Dahulu"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Insjaf"
"Insaf"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Kamadewi" Juni 1941 Poedjangga Baroe
"Karena Kasihmoe"
"Karena Kasihmu"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Kenang-Kenangan"
"Kenang-Kenangan"
November 1932 Timboel
"Koebangkitkan Badan"
"Kubangkitkan Badan"
September 1935 Timboel
("Koelihat Tanah Terhampar")dagger
("Kulihat Tanah Terhampar"), ditulis 1945
"Koesangka"
"Kusangka"
Juni 1941 Poedjangga Baroe
"Maboek..."
"Mabuk..."
Maret 1932 Timboel
"Malam" September 1933 Poedjangga Baroe
"Mendjelma Poela"
"Menjelma Pula"
November 1936 Poedjangga Baroe
"Naik-Naik" April 1935 Poedjangga Baroe
"Pada Sendja"
"Pada Senja"
Juni 1941 Poedjangga Baroe
"Padamoe Djoea"
"Padamu Jua"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Permainanmoe"
"Permainanmu"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Poernama Raja"
"Purnama Raya"
Juni 1941 Poedjangga Baroe
"Ragoe"
"Ragu"
Juni 1941 Poedjangga Baroe
("Remoekkan Rindoe")
("Remukkan Rindu")
Juni 1941 Poedjangga Baroe
"Sebab Dikaoe"
"Sebab Dikau"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Selaloe Sedih"
"Selalu Sedih"
Januari 1937 Poedjangga Baroe
"Semoga"
"Semoga", dipakai di kata pengantar
1942 Sastera Melajoe Lama dan Radja-Radja'nja
"Senjoem Hatikoe, Senjoem"
"Senyum Hatiku, Senyum"
June 1941 Poedjangga Baroe
"Soeboeh"
"Subuh"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Soenji"
"Sunyi"
Maret 1932 Timboel
("Soenji Itoe Doeka")
("Sunyi Itu Duka")
November 1937 Poedjangga Baroe
"Teloek Djajakatera"
"Teluk Jakarta"
Juni 1941 Poedjangga Baroe
"Tetapi Akoe"
"Tetapi Aku"
November 1937 Poedjangga Baroe
"Tinggallah"
"Tinggallah"
Juni 1941 Poedjangga Baroe
"Tjempaka..."
"Cempaka..."
Juni 1941 Poedjangga Baroe
"Tjempaka Moelia"
"Cempaka Mulia"
Juni 1941 Poedjangga Baroe
"Toehankoe Apatah Kekal?"
"Tuhanku Apatah Kekal?"
Juni 1941 Poedjangga Baroe
"Toeroen Kembali"
"Turun Kembali"
November 1937 Poedjangga Baroe

Puisi terjemahan

A portrait of a man looking forward
Hamzah menerjemahkan sebuah puisi karya Du Fu.
A scroll showing a woman standing beside a well
Hamzah menerjemahkan sebuah puisi karya by Fukuda Chiyo-ni.
A profile picture of a man with a long beard
Hamzah menerjemahkan dua puisi karya Rabindranath Tagore.
A woodcarving showing a man in a blue kimono looking up
Hamzah menerjemahkan sebuah puisi karya Yamabe no Akahito.
Puisi terjemahan oleh Amir Hamzah
Judul Tahun terbit Penerbit Catatan
("Adam Dibentoek Toehan dengan Emboen Tjinta")
("Adam Dibentuk Tuhan dengan Embun Cinta")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Sadreddin
("Adoeh Kalaoe Kita Bertemoe")
("Aduh, Kalau Kita Bertemu")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi Jepang
("Adoe Kekasihkoe, Semoga Dapat Akoe Berboeni dalam Sadjakkoe")
("Aduh Kekasihku, Semoga Dapat Aku Berbunyi dalam Sajakku")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi Turki
("Alangkah Tjemboeroe")
("Alangkah Cemburu")
01939-10-01October 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Kobayashi Issa
("Banjaknja Membanding Awan")
("Banyaknya Membanding Awan")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Matsuo Basho
("Bertjerai Dengan Dikaoe, Kekasihkoe")
("Bercerai Dengan Dikau, Kekasihku")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi Jepang
("Boeroeng Djinak Disangkarnja, Boeroeng Liar Dirimba Raja")
("Burung Jinak di Sangkarnya, Burung Liar di Rimba Raya")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Rabindranath Tagore
("Dara Remadja")
("Dara Remaja")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Khwaja Ghulam Farid
("Dengan Apa Koeperbandingkan Hidoep Kita dalam Doenia")
("Dengan Apa Kuperbandingkan Hidup Kita dalam Dunia")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi Jepang
("Dengan Soelingkoe Terboeat dari Batoe Djid")
("Dengan Sulingku Terbuat dari Batu Jade")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi Tiongkok
("Diam Keloear Njanji Poedjangga")
("Diam Keluar Nyanyi Pujangga")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Tukaram
("Dibawah Tedoeh Tjemara, Toemboeh Diatas Karang")
("Di Bawah Teduh Cemara, Tumbuh di Atas Karang")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi Jepang
("Digenta-Kelenteng Raja")
("Di Genta Kelenteng Raya")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Yosa Buson
("Djika Menjanji Tjendrawasih")
("Jika Menyanyi Cenderawasih")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi Jepang
("Djika Senda Bersandar di Dada Dinda")
("Jika Senda Bersandar di Dada Dinda")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Li Hongzhang
("Farid, Djika Manoesia Memoekoel Sendja")
("Farid, Jika Manusia Memukul Senja")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Khwaja Ghulam Farid
("Gelombang Melanggar Karang") Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Minamoto no Shigeyuki
("Hatikoe, Hatikoe, Soekma Segala Soekma")
("Hatiku, Hatiku, Sukma Segala Sukma")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Kabir
("Ingin Koetahoe Dipandang Mana")
("Ingin Kutahu Dipandang Mana")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Fukuda Chiyo-ni
("Inilah, Toehankoe, Oentoekmoe Poedjian-Raja")
("Inilah, Tuhanku, UntukMu Pujian Raya")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Kemalpascha Saidi Ahmad
("Kalaoe Engkaoe Boekit")
("Kalau Engkau Bukit")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Rav Das
("Kalaoe Sebenarnja Hidoep Hanja Mimpi")
("Kalau Sebenarnya Hidup Hanya Mimpi")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Li Bai
("Kekasihkoe Seperti Roempoet")
("Kekasihku Seperti Rumput")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Ono no Yoshiki
("Kilaoe-Kemilaoe, Lemah Menggeletar, Melajang Pepatoeng Diatas Tasik")
("Kilau-Kemilau, Lemah Menggeletar, Melayang Pepatung di Atas Tasik")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi Tiongkok
("Koemangoekan Selaloe Boeah-Hatikoe")
("Kumangukan Selalu Buah Hatiku")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Hamdi
("Mata Terlajang... Tersentak Djaga...")
("Mata Terlayang... Tersentak Jaga")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi Jepang
("Moga Diberi Allah")
("Semoga Diberi Allah")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan 33 kuatrain karya Omar Khayyám
("Pada Kala Akoe Mengambil Air")
("Pada Kala Aku Mengambil Air")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Meera
("Paja Toea Beradoe Tjendera")
("Payau Tua Beradu Cendera")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Matsuo Basho
("Perahoekoe Diatas Air Berhanjut Lambat")
("Perahuku di Atas Air Berhanyut Lambat")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Du Fu
("Perlahan Boelan Berdjalan, Dilangit Biroe-Toea")
("Perlahan Bulan Berjalan, di Langit Biru Tua")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Wang Seng Yu
("Permainja Ramboet Dara")
("Permainya Rambut Dara")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Tan Taigi
"Sadjak Seboeah"
"Sajak Sebuah"
Mei 1934 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi Mesir
("Seroepa Roempoet Moeda")
("Serupa Rumput Muda")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi Jepang
("Tangan Berpegangan Tangan dan Mata Bertukar Pandang") Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Rabindranath Tagore
("Terangnja Boelan")
("Terangnya Bulan")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Kosen
("Tiadakah Akoe Mendjadi Wali")
("Tiadakah Aku Menjadi Wali")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Seyfi
("Timboel Boelan Keenam")
("Timbul Bulan Keenam")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Yamabe no Akahito
("Tjeritakan, Oendankoe, Kabaranmoe Kawi")
("Ceritakan, Undanku, Kabarmu")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Kabir
("Wah Lajang, Doekong Akoe")
("Wah Layang, Dukung Aku")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Tama
("Wah! Doea Bamboe Moeda-Oesia")
("Wah! Dua Bambu Muda Usia")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi Jepang
("Wah! Semoga Gelombang Berpoetjak Poetih")
("Wah! Semoga Gelombang Berpuncak Putih")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Prince Aki
("'Wah' Kesahnja, 'Kaoe Dengar Ajam-Djantan'")
("'Wah' Kesahnya, 'Kau Dengar Ayam Jantan'")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Sji King
("Walaoepoen Koedajakan Giat")
("Walaupun Kudayakan Giat")
Oktober 1939 Poedjangga Baroe Terjemahan puisi karya Taira no Kanemori

Prosa lirik asli

Prosa lirik asli karya Amir Hamzah
Judul Bulan pertama terbit Publikasi
"Berselisih" 01934-05-01May 1934 Poedjangga Baroe
"Bertemoe"
"Bertemu"
01934-03-01March 1934 Poedjangga Baroe
"Boeroengkoe"
"Burungku"
01937-01-01January 1937 Poedjangga Baroe
"Doa" 01937-11-01November 1937 Poedjangga Baroe
"Hanjoet Akoe"
"Hanyut Aku"
01937-11-01November 1937 Poedjangga Baroe
"Kekasihkoe"
"Kekasihku"
01937-01-01January 1937 Poedjangga Baroe
"Kekasihkoe..."
"Kekasihku..."
01935-10-01October 1935 Poedjangga Baroe
"Koernia"
"Kurnia"
01937-11-01November 1937 Poedjangga Baroe
("Leka Kanda Merenoeng Koesoema")
("Leka Kanda Merenung Kusuma")
01932-12-01December 1932 Pandji Poestaka
"Memoedji Dikaoe"
"Memuji Dikau"
01937-11-01November 1937 Poedjangga Baroe
"Mengawan" 01937-11-01November 1937 Poedjangga Baroe
"Moedakoe"
"Mudaku"
01934-04-01April 1934 Poedjangga Baroe
"Moedakoe (II)"
"Mudaku (II)"
01936-01-01January 1936 Poedjangga Baroe
"Njoman" 01935-12-01December 1935 Poedjangga Baroe
"Pandji Dihadapankoe"
"Panji di Hadapanku"
01937-11-01November 1937 Poedjangga Baroe
"Poedjangga Baroe"
"Pujangga Baru"
01932-12-01December 1932 Pandji Poestaka
"Taman Doenia"
"Taman Dunia"
01937-11-01November 1937 Poedjangga Baroe
"Terboeka Boenga"
"Terbuka Bunga"
01937-11-01November 1937 Poedjangga Baroe

Prosa lirik terjemahan

Prosa lirik terjemahan Amir Hamzah
Judul Bulan pertama terbit Publikasi Catatan
"Sjiroel-Asjar"
"Syirul Asyar"
Juli 1933 Poedjangga Baroe Terjemahan beberapa ayat Quran tentang Sulaiman

Cerita

Cerita karya Amir Hamzah
Judul Bulan pertama terbit Publikasi
"Atik..." November 1932 Pandji Poestaka
"Gambang" Desember 1932 Pandji Poestaka
"Radja Ketjil"
"Raja Kecil"
September 1934 Poedjangga Baroe
"Soeltan Ala'oeddin Rajat Sjah"
"Sultan Alauddin Riayat Syah"
Oktober 1933 Poedjangga Baroe

Catatan kaki

  1. ^ Jassin 1962, hlm. 41.
  2. ^ a b Language Center, Amir Hamzah.
  3. ^ Jassin 1962, hlm. 8–9.
  4. ^ Jassin 1962, hlm. 211–219.
  5. ^ Foulcher 1991, hlm. 14–17.
  6. ^ Jassin 1962, hlm. 214.
  7. ^ Teeuw 1980, hlm. 130.
  8. ^ Jassin 1962, hlm. 15.
  9. ^ Balfas 1976, hlm. 62–64.
  10. ^ Jassin 1962, cover.
  11. ^ Teeuw 1980, hlm. 123.

Rujukan

  • "Amir Hamzah" (dalam bahasa Indonesian). National Language Centre. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-26. Diakses tanggal 26 Desember 2011. 
  • Balfas, Muhammad (1976). "Modern Indonesian Literature in Brief". Dalam L. F., Brakel. Handbuch der Orientalistik. 1. Leiden, Netherlands: E. J. Brill. ISBN 978-90-04-04331-2. Diakses tanggal 13 Agustus 2011. 
  • Foulcher, Keith (1991). Pujangga Baru: Kesusasteraan dan Nasionalisme di Indonesia 1933–1942 (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Girimukti Pasaka. OCLC 36682391. 
  • Jassin, H.B. (1962). Amir Hamzah: Radja Penjair Pudjangga Baru (dalam bahasa Indonesian). Gunung Agung. OCLC 7138547. 
  • Teeuw, A. (1980). Sastra Baru Indonesia (dalam bahasa Indonesian). 1. Ende: Nusa Indah. OCLC 222168801. 
Kembali kehalaman sebelumnya