Share to:

 

Dataran Serayu


Lanskap Gunung Slamet di Dataran Serayu.

Dataran Serayu adalah dataran vulkanik subur di Jawa Tengah yang membentang di antara lereng Gunung Slamet dan berbatasan dengan Dataran Tinggi Dieng di sebelah timur serta Dataran Priangan di sebelat barat. Dataran Serayu kini masuk dalam wilayah Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga.[1]

Secara fisiograrfis, dataran Serayu merupakan dataran vulkanik yang memanjang dari timur ke barat antara Purbalingga hingga Cilacap, dan di sisi timurnya berbatasan dengan Dataran Tinggi Dieng. Disebut dengan dataran Serayu karena sepanjang dataran ini dilalui oleh sungai Serayu yang mempunyai arti penting bagi daerah Banyumas.[1]

Jalur kereta api di dataran Serayu menghubungkan Banyumas dan pelabuhan di Cilacap yang dibangun sejak lama oleh pemerintahan Hindia Belanda bertalian dengan layanan transportasi sebagai sarana akomodasi hasil bumi yang melimpah seperti teh, kopi, kina, tembakau dan sayur-sayuran. Adapun perusahaan kereta api tersebut menggunakan nama Serajoe Spoorweg yang berarti Kereta Api Dataran Serayu, hal ini telah mencerminkan bahwa dataran yang dilalui jalur kereta api tersebut merupakan kawasan dataran Serayu.[1]

Asal usul nama Serayu diuraikan Raffles dalam bukunya History of Java yang diadaptasi dari nama-nama lokasi dalam wiracarita India serta identifikasinya dengan kondisi setempat di pulau Jawa. Serayu diambil dari nama sebuah sungai Sarayu dalam wiracarita Ramayana. Sarayu adalah sebuah sungai yang mengaliri Ayodhya, kota tempat kelahiran Sri Rama, tokoh utama dalam kisah Ramayana.[2][3]

Dataran Serayu merupakan tempat berkembangnya kebudayaan dan bahasa Jawa Banyumasan. Daerah ini memiliki riwayat sejarah yang gemilang sehingga mampu mengembangkan corak budaya Jawa tersendiri serta berbagai industri kerajinan barang logam yang kini menjadi dasar keterampilan penduduk di daerah Banyumas dan Purbalingga.[1] Kini dataran ini dikenal sebagai kawasan usaha industri logam besi di Jawa Tengah.

Referensi

  1. ^ a b c d Oemar, M. (1976). Geografi Budaya Daerah Jawa Tengah. Jakarta: Balai Pustaka.
  2. ^ Raffles, Th. S. (1830). The History of Java. 2nd Ed. vol. II: 460-1. London: John Murray.
  3. ^ Lombard, D. (2005). Nusa Jawa: Silang Budaya. vol. III (Warisan Kerajaan-Kerajaan Konsentris): 7-9. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Daftar pustaka

  • Bemmelen, R.W. van, The Geology of Indonesia, government Printing Office, the Hague, 1949.
  • Pannekoek, A.J., Outline of the Geomorphology of Java, Geological Survey, Harlem, T.A.G. 1969.


Kembali kehalaman sebelumnya