Demografi Bhutan
Penduduk Bhutan, pernah diperkirakan beberapa juta, telah dikurangi oleh pemerintah Bhutan hingga 750,000, setelah sebuah sensus di awal 1990-an. Sebuah sesnsus lanjutan yang dilakukan pada Juni 2005 mengurangi jumlah penduduk lebih lanjut dari 672.425 [3] Diarsipkan 2006-10-05 di Wayback Machine.. Pemerintah belum pernah meluncurkan rincian demografis jumlah penduduk kini. Kebanyakan orang percaya bahwa penduduknya sengaja terbumbung pada 1990-an karena persepsi lebih awal bahwa bangsa dengan berpenduduk kurang dari sejuta takkan diakui oleh PBB. Karena itu jumlah penduduk PBB lebih tinggi daripada jumlah yang disediakan oleh pemerintah. CIA World Factbook memberikan jumlah penduduk 2.279.723 (dari Juli 2006) yang juga mencatat bahwa beberapa perkiraan kurang dari 810.000. Kepadatan penduduk, 45 km persegi (117/mil. persegi), membuat Bhutan negeri paling jarang pendudunya di Asia. Sekitar 20% penduduknya tinggal di wilayah perkotaan yang terdiri atas kota-kota kecil sepanjang lembah tengah dan perbatasan selatan. Persentase ini berkembang pesat karena langkah untuk migrasi perkotaan telah diambil. Kota terbesar ialah Thimphu, ibu kota, yang berpenduduk 50.000. Daerah perkotaan lain berpenduduk padat adalah Paro dan Phuentsholing. Di antara orang Bhurtan, beberapa kelompok etnis penting diistimewakan. Kelompok dominan adalah Ngalop, sekelompok penganut Buddha yang tinggal di bagian barat negeri ini. Budaya mereka berkaitan erat dengan budaya Tibet. Begitupun Sharchop ("Orang Timur"), yang dikaitkan dengan bagian timur Bhutan (namun secara tradisional mengikuti Nyingmapa daripada bentuk Drukpa Kagyu yang resmi dari Agama Buddha Tibet). Kedua kelompok itu disebut orang Bhutan. 15% sisanya adalah etnis Nepal, sebagian besar Hindu. Bahasa nasional adalah Dzongkha, salah satu dari 53 bahasa dalam keluarga bahasa Tibet. Tulisannya, disebut Chhokey ("Bahasa Dharma"), identik dengan tulisan Tibet. Pemerintah mengelompokkan 19 bahasa-bahasa terkait di sana sebagai dialek bahasa Dzongkha. Lepcha diucapkan di barat Bhutan; Tshangla, kerabat dekat Dzongkha, diucapkan meluas di bagian timur. Khengkha diucapkan di tengah Bhutan. bahasa Nepal diucapkan meluas di selatan. Di sekolah bahasa Inggris ialah media instruksi dan Dzongkha diajarkan sebagai bahasa resmi. Ethnologue mendaftarkan 24 bahasa yang kini diucapkan di Bhutan, semuanya dari keluarga Tibet-Burma, kecuali Nepal, sebuah bahasa Indo-Arya. Bahasa-bahasa di Bhutan tetap tak terciri dengan baik, dan beberapa buah belum tercatat dalam tatabahasa akademis. Bahasa Inggris juga punya kedudukan resmi kini. Tingkat melek huruf hanya 42,2% (56,2% pria dan 28,1% wanita). Orang berusia 14 dan yang lebih muda menyusun 39,1%, sedangkan orang berusia 15 dan 59 menyusun 56,9%, dan yang di atas 60 hanya 4%. Negeri ini memiliki usia rata-rata 20,4 tahun. Bhutan memiliki harapan hidup 62,2 tahun (61 untuk pria dan wanita 64,5) menurut data terakhir dari Bank Dunia. Ada 1.070 pria dari setiap 1.000 wanita di negeri ini. Kota[sunting | sunting sumber]
|